diatas bis berkarat
kita bawa cinta yang lusuh dan usang
berjejal didalam tas kumal bersama foto-foto mesra yang pudar,
kertas-kertas kusut berisikan puisi cinta bergelora.
diatas bis ini, kita gosong melepuh bersama panas
wajah hitam lebam bercampur debu
angin hanya menebarkan bau ketiak dan mulut,
hingga tak mau saling bicara
kapankah berakhir
jalan ini terlalu berat untuk dilalui
terlalu banyak lubang
bis ini sudah hampir mau mati, mati dijalan rusak
tersengal dan tersedak debu
dan
cinta yang kita bawa hampir saja terbentur dan terpental
cinta di atas bis berkarat
di jalanan berlubang dan berdebu
hampir saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H