Mohon tunggu...
widyapwkuniversitasjember
widyapwkuniversitasjember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Solar yang Langka nan Mahal dan Nasib Nelayan Tuban

7 September 2022   21:10 Diperbarui: 9 September 2022   08:10 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nelayan (KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO)

Masih kata Yetno, dulu sebelum BBM naik, pembelian solar dibatasi Rp 100 ribu, nelayan hanya dapat kurang dari 20 liter. Padahal, kebutuhan nelayan mancing akan solar yaitu sekitar 40 liter untuk sekali berlayar.

"Kalau untuk sekarang dibatasi atau tidak belum tahu, karena ini juga belum mendapat solar," pungkasnya.

Sementara itu, nelayan lain Kasdi, juga menyatakan sama. Menurutnya kenaikan harga solar ini sangat memberatkan bagi nelayan kecil, karena belum tentu juga diikuti harga ikan yang tinggi.

"Tentu keberatan harga BBM naik, ini sangat memberatkan nelayan," tambah nelayan asal Bancar.

Mereka mengeluhkan harga solar di tingkat pengecer Rp 6.500 per liter, harga ini jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan harga solar di SPBU yaitu Rp 5.150 per liter, sementara dalam satu hari perahu nelayan memerlukan 30 sampai 60 liter untuk bisa sekali melaut. Lantaran tidak bisa melaut, sebagian nelayan Mengisi waktu untuk memperbaiki Alat tangkap.

Sebanyak 200 perahu nelayan di Kelurahan Sidomulyo Tuban menganggur di pinggiran laut, mereka tidak bisa pergi melaut tentu saja karena tidak adanya solat sebagai bahan bakar.

Nelayan berharap regulasi pembelian solar dipermudah serta menyediakan SPBU khusus penjual solar untuk nelayan. Salah satu nelayan tradisional di Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Lasmari, 51 tahun mengaku, sudah seminggu ini tidak melakukan aktivitas melaut. Sebab, kesulitan untuk mendapatkan solar bersubsidi.

"Solar sulit, sudah sekitar satu minggu ini saya tidak melaut," ungkap Lasmari, Kamis, 11 Agustus 2022.

Lasmari mengatakan, satu perahu membutuhkan 30 hingga 50 liter solar untuk sekali melaut. Padahal, dalam sepekan sebelumnya saat membeli SPBU, stoknya kerap tak terjangkau.

Dampak kenaikan BBM tersebut menyebabkan Bahan Bakar Minyak atau BBM jenis solar ini menjadi langka sehingga sangat menyulitkan sejumlah nelayan untuk melaut. Sebab untuk melakukan pengadaan bahan bakar untuk perahu kemudian berkurang. Lantas hal itu akan berpengaruh terhadap jarak tempuh saat melaut. Pemerintah diharapkan mencarikan solusi agar nelayan setempat tetap bisa melaut dalam kondisi apa pun, termasuk saat terjadi kelangkaan BBM.

Berdasarkan Kebijakan Pemerintah menaikkan harga BBM yang ini menuai pro dan kontra ini membuat sebagian nelayan khususnya di kota Tuban tidak bisa melaut disebabkan oleh tingginya harga dan langkanya solar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun