Mohon tunggu...
Suckeyla Pattikawa
Suckeyla Pattikawa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hanya pelajar SMA biasa.

Psychologist enthusiast. Loves to write, loves music, loves you.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Positif dan Negatif Konferensi Meja Bundar untuk Indonesia

13 Agustus 2024   16:23 Diperbarui: 13 Agustus 2024   16:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fahum.umsu.ac.id/peserta-konferensi-meja-bundar/

Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah pertemuan antara perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg) yang mewakili beberapa negara ciptaan Belanda di Indonesia. Konferensi Meja Bundar terjadi di Den Haag, Belanda, pada 23 Agustus sampai 2 November 1949. Hal ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan Indonesia yang telah lama selesai. Walaupun Indonesia telah menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda masih tetap ingin merebut Indonesia. Beberapa hasil dari KMB adalah sebagai berikut:


1. Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
2. Status Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
3. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda yang bersifat longgar, berdasarkan kerjasama, sukarela, dan sederajat.
4. RIS akan memberikan izin baru kepada perusahaan-perusahaan Belanda untuk beroperasi di Indonesia.
5. RIS harus membayar semua hutang Hindia-Belanda sejak 1942.
6. RIS akan membentuk Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang terdiri dari TNI dan mantan tentara KNIL.


Hasil tersebut memberikan beberapa dampak bagi Indonesia yakni negatif dan positif. Dampak positif yang dirasakan Indonesia yakni Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada 27 Desember 1949 oleh ratu kerajaan Belanda yakni Ratu Juliana. Belanda pun menyerahkan wilayah bekas jajahannya, dan Belanda pun menghentikan konflik bersenjata dari militer Belanda. Selain dampak positif yang Indonesia rasakan, Indonesia pun merasakan dampak negatifnya yakni demokrasi di Indonesia belum terlaksana sepenuhnya. Hal ini dikarenakan Indonesia berubah menjadi Negara Indonesia Serikat yang menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara boneka Belanda. Indonesia pun harus membayar semua hutang Hindia-Belanda sejak 1942. Ini adalah dampak positif dan negatif dari Konferensi Meja Bundar, hasil yang didapatkan oleh Indonesia menguntungkan, tetapi ternyata ada juga hasil yang merugikan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun