Di sisi lain, lembaga pendidikan  juga harus memasukan etika dalam kurikulum TIK. Dengan ini, para mahasiswa tidak hanya dibekali dengan keterampilan teknis, tetapi juga wawasan moral yang mendalam, sehingga dapat menjadi profesonal yang kompeten. Dengan ini mahasisawa dapat mempertimbangakan dampak sosial dari sebuah teknologi, sekaligus memberi merka kemampuan dalam menghadipi maslah etis saat dalam dunia kerja.
Kesimpulan
Di era pesatnya perkembangan TIK dan AI, penerapan kode etik derta profesionalisme bukan lagi hanya sekedar pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak, tanpa adanya pedoman etis yang kuat, teknologi dapat dengan mudah menimbulkan resiko negatif seperti membahayakan keamanan serta privasi publik. Oleh sebab itu, pendidikan dan kebijakan yang mendukung profsionalisme dan etika harus dijadikan prioritas bagi semua pihak, baik bagi pemerintah, institusi pendidikan, maupun perusahaan teknologi, dengan ini, kita dapat menciptaka dunia TIK yang lebih bertanggungjawab, aman dan dan berkelanjutan bagi semua pihak  Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H