Mohon tunggu...
prepadipta galuh dewi kirana
prepadipta galuh dewi kirana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri yang tidak bisa menerima kenyataan terburuk dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Avatar Bikin Viral

19 Desember 2022   19:29 Diperbarui: 19 Desember 2022   19:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia sebuah tren dapat tersebar luas pada media sosial, terutama platform Instagram. Tren yang saat ini banyak dilakukan oleh warganet adalah membuat foto avatar melalui sebuah aplikasi yang disebut Artificial Intelligence (AI).

Media sosial seolah menjadi sebuah ajang untuk mengekspresikan diri, bukan hanya untuk dinikmati diri sendiri namun juga diketahui oleh publik. Seiring berjalannya waktu, kecanggihan teknologi semakin memudahkan aktivitas manusia salah satunya dalam hal mengedit gambar. Kini hanya dengan adanya aplikasi kita dapat mengedit foto yang kita mau dengan cepat dan instan, yang menjadi tren foto avatar juga digemari dan kerap diikuti oleh warganet Indonesia. 

Dengan menggunakan aplikasi AI atau singkatan dari Artificial Intelligence pengguna hanya perlu menambahkan foto yang diinginkan, dan mengubahnya menjadi avatar yang mereka mau. Pengguna dapat melihat berbagai macam opsi yang diinginkan, seperti Face, Backdrop, Adjust, Effects, Art Styles, Filters, dan Canvas yang nantinya masing-masing opsi tersebut akan menghasilkan gambar tertentu. 

Tentunya tren ini menjadi keunikan tersendiri karena aplikasi ini dapat menghasilkan bentuk dan gambar wajah kita ketika menjadi gaya atau avatar dalam animasi, sehingga kita juga memiliki kepuasan tersendiri. 

Meskipun aplikasi ini dianggap mudah dan menyenangkan, namun tidak jarang dari masyarakat yang merasa khawatir akan keamanan data dan deteksi wajah yang di input dalam aplikasi ini. Mereka cemas apabila data tersebut masuk ke dalam sistem dan disalahgunakan, namun terkait dengan isu tersebut Prisma Labs sebagai pemilik aplikasi ini memberikan klarifikasi dalam akun resminya mengatakan "AI belajar untuk mengenali hubungan antara foto dan deskripsinya, bukan gaya lukisannya. Dengan cara itu, AI mengembangkan cara operasional yang bisa diaplikasikan ke dalam generasi konten. Oleh karena itu, hasil karya ini tidak bisa disebut sebagai replica dari sebuah karya seni tertentu." 

Seperti yang kita ketahui bahwa tren menjadi fenomena tersendiri dalam masyarakat seiring berjalannya kecanggihan teknologi terutama demi eksistensi di media sosial. Kita boleh-boleh saja mengikuti tren yang sedang ramai dibicarakan bahkan turut mengikuti trennya seperti pada avatar AI ini, namun di sisi lain kita juga harus tetap waspada akan dampak di waktu yang akan mendatang.  

Referensi: cnnindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun