Mohon tunggu...
Amalia Tri Agustini
Amalia Tri Agustini Mohon Tunggu... wiraswasta -

Maknya Kanzu

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pulau Satonda dan Pulau Moyo

5 September 2013   08:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:20 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HASH TRACKING MEI 2013 Pulau Satonda adalah pulau dengan posisi, 8 derajat 7 menit Lintang Selatan dan 117 derajat 45 menit Bujur Timur. Ia termasuk pulau di kawasan Propinsi Nusa Tenggara Barat , arah Barat Laut gunung Tambora. Gunung Tambora dalam foto di atas nampak di latar belakang pulau Satonda , dengan puncak gunungnya berbentuk datar seperti meja. Separo badan gunung telah lebur bersamaan letusan terdahsyatnya 1815, menyisakan separo bagian bawah dan puncak datar dimana kawah raksasa menganga di sana. START HASH KE PULAU SATONDA Hash adalah sebuah grup penggemar olah raga jalan kaki yang memilih jalur/track yang menantang.  Di kota Sumbawa Besar, anggota hash sering mengambil track di daerah Semongkat, yaitu area perbukitan. Sesekali grup ini pergi agak jauh ke daerah Lunyuk (daerah pesisir  Selatan pulau Sumbawa), ke Alas , ke Pulau Moyo dan kali ini ke Pulau Satonda.  Grup hash banyak beranggotakan pengusaha (mayoritas Chinese), dan juga karyawan beberapa perusahaan swasta atau BUMN di seputaran kota Sumbawa Besar.

DERMAGA AMANWANA – BADAS – SUMBAWA

JALUR LAUT DARI  PELABUHAN BADAS (SUMBAWA BESAR) KE SATONDA

Kelompok hash berkumpul di dermaga kecil milik Amanwana (Perusahaan Resort/Pariwisata) di kawasan Pelabuhan Badas , Sumbawa Besar   pukul 22.00 WITA.  Sebuah dermaga kayu  tempat kapal-kapal boat fiber dan boat kayu yang  melayani pelayaran menuju pulau-pulau kecil sekitar pulau Sumbawa.  Jalur track kapal ditunjukkan oleh panah kuning tampak pada gambar di atas.  Jalur panah kuning tersebut ditempuh selama lima jam. Sekitar pukul 03.00 WITA kami tiba di teluk dermaga Pulau Satonda.

TELUK TEMPAT SANDAR KAPAL DI PULAU SATONDA

Kapal kami tidak dapat sandar di dermaga karena dermaga telah putus oleh badai. Khawatir kandas karena  dangkalnya air di dermaga, kapal bersandar sekitar 200 meter dari daratan pulau.  Anggota grup hash tertahan di kapal dan sudah tidak sabar ingin mendarat. Sekoci kapal hanya sebuah gabus kira-kira 1X1,5 meter dengan tebal sekitar 30 sentimeter. Namun kapten kapal tenang-tenang saja karena ia sudah terbiasa dengan situasi perairan laut Flores . Pagi biasanya sering ada perahu boat dari desa terdekat dari Satonda yaitu desa Labuhan Kananga (desa L.Kananga letaknya di kaki G.Tambora–lihat peta di bawah).

PAK HANDOYO DAN PAK RANSA DI DERMAGA PULAU SATONDA YANG PUTUS

DESA KANANGA , DESA TERDEKAT DARI SATONDA

BERENANG DI PERAIRAN PULAU SATONDA

PAK PUTRA MENDAYUNG PERAHU NYA

Akhirnya perahu boat dari desa Labuhan Kananga mulai nampak dari kejauhan. Kapten kapal dibantu seorang anggota hash berteriak memanggil pemilik perahu itu. Legalah anggota hash yang rata-rata adalah pengusaha Chinese berusia lanjut dan berbadan gemuk. Mereka banyak yang tidak bisa berenang , sehingga agak ngeri menaiki sekoci gabus mungil milik kapal. DAYA TARIK PULAU SATONDA

1. Stromatolit = struktur terumbu yang muncul pada zaman Pra-Kambium (3000 juta tahun yang lalu). 2. Air asin danau , dari berbagai sumber internet didapat bermacam teori asal-usulnya. 3. Pohon harapan atau pohon kalibuda >> batu/karang digantung oleh pengunjung di pohon kalibuda.

Perahu boat mulai mengantar dua atau tiga orang peserta hash dari kapal ke darat dalam sekali angkut. Foto di atas adalah Pak Ade dan Bu Ade serta Pak Hengki (duduk-kaos putih). Kebetulan Bu Ade saat itu sedang berulang tahun, jadi ketika seluruh peserta sudah mendarat, kami sempatkan menyanyi “Selamat Ulang Tahun” untuk Bu Ade.  Kado yang indah tentunya dengan perjalanan hash tersebut.

PERAHU BOAT MENGANTAR KE DARATAN PULAU SATONDA

PAK SYAFRUDIN ZUHRI & SON , WELCOME TO SATONDA ISLAND

Kami suguhkan di sini foto-foto terbaru suasana pulau dan perairannya.  Pesona danau masih magis seperti yang pernah diungkap di beberapa  blog setahun atau dua tahun yang lalu.  Tracking menuju danau sudah dibuat permanen dengan anak tangga semen. Foto di bawah ini adalah salah satu peserta hash, Fan Fan dan anak laki-lakinya, berfoto di samping pohon harapan di tepian danau.

FAN FAN & SON, DI SAMPING POHON KALIBUDA TEPI DANAU

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun