Bicara fakta, omong nyata bukan kreatifitas apalagi politisasi, tipu daya, ngapain lagi begitu dapet duit juga engga, ngapain lagi larut emosional ikut-ikutan botakin rambut atau bulu ketek bukan jenis dari genetika latahan, semuanya dengan cerminan kegunaan dan manfaat, jika biasa saja ya biasa lah, cuma perkara fakta adalah diluar sifat atau kehendak seseorang, fakta adalah benar, begitu bukan?
Fakta itu sesuatu yang tidak bisa dingkari, meski juga berusaha diam karena engga ada kepentingan, dengan dideklarasikannya jokowi ikut capres 2014 apakah kemudian saya naik pangkat?, dibikinin rumah seperti rumahnya atut dibeliin mobil seperti mobilnya wawan, wala kadalak sagala kacabak, ngaco!, bukankah itu artinya engga ngaruh buat seorang dani
entahlah yang memang diberi janji pribadi atau hadiah, janji umum mah saya juga dikasih, mereka dikasih, semua capres ya janji memberilah, memberi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam segala bidang, hiyaaaa mungkin ada penulis yang dibayar atau tulus memang simpatisan, I terserah dah, urusannya dewek!, tetapi dani mah tunggal putra, asli rakyat dipojokan, engga ada sentuhan kepentingan!
Fakta itu tidak ada yang mengingkari, fakta itu benar , maka saya akan bicara dalam ruang itu, jika berdusta itu bukan fakta tapi tipu daya, maksudnya gini orang emang engga menjadikan jokowi sebagai bagian langkah sehari-hari, masa waktu ngulek sambel mikir jokowi, waktu kebelakang nongkrong ngeberojot inget jokowi, naik motor dijalan inget jokowi, bawa angkot inget jokowi, ngojek inget jokowi ya enggalah, yang paling utama itu keluarga, tanggung jawab pada hari itu dia melakukan aktifitas, rutinitas keseharian.
Tetapi enggak dipungkiri gaung jokowi secara keseluruhan sudah menghipnotis, walau juga tidak dihipnotis, siapa tidak kenal jokowi, hayaaa semua juga tau, Tanya yang lagi naik komedi puter, Tanya yang lagi nunggu bayar listrik, maaf-maaf bahkan orang yang hampir hilang kesadaran karena stress ditanya nama jokowi? Tau-tau-tau!, hebatkan itu artinya fakta jokowi dikenali seantero kampung, faktanya ada didalam diri mereka, faktanya lagi tersenyum, faktanya lagi ada yang bilang jujur, faktanya lagi saya tidak bohong.
artinya pengenalan masyarakat sama jokowi begitu padat mengisi, hampir tidak ada yang tidak mengenal jokowi, Â ibarat gelas dia terisi penuh adapun perjuangan kekursi presiden dan permainan politik terhadap pesaing-pesaing itu urusan aturan, urusan mereka yang berkampanye, usaha mencari dukungan dah, inimah Cuma mau bilang fakta doang bahwa pak jokowi sudah dikenali kemana-mana, dan dalam hitungan sehari deklarasi walupun suasan tenang, Â tidak ada lonjak-lonjak silumba-lumba ternyata mereka juga mendengar pak jokowi mau jadi presiden
mudah sekali dipancing, pada waktu minum kopi, kebetulan lagi bersosialisasi jika sedikit saja di alihkan kepersoalan jokowi, lalu semua yang nongkrong :  aki siman, kong kotod, aki uban teriak kecil, ‘waaaaaah pak jokowi mah nganu, nganu, nganu, top dah!’ ( a sayamah tibang mancing mereka aja ), namanya juga ngopi ya cafeinlah, hanya saja ada beberapa anak muda, ibu/bapak kampung yang engga tau nama capres lain tapi kalo jokowi dia tau!, heran sayamah da sama fakta
tapi ukuran saya mah saya juga senang semua capres dan tahu beritanya,  hanya saja saya harus milih salah satunya, dan itu rahasia saya dong, namanya juga hobi nulis, ya nulis aja corat-caretin kompasiana, hehehehehehehehehe  ( cafein lah )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H