Sambil mengotak-atik GPS di smart phone nya, sejurus Yogi menelepon si Meily, namun bersamaan dengan itu, Go Car yang di pesan Ashokani sebelum nya datang menghampiri.
Si Yogi masih menghubungi si meily sekalipun  mobil yang kita tumpangi melesat jauh meninggalkan villa, tapi Yogi sempat bilang disela percakapan nya kalau si mey (panggilan akrab buat Meily) tidak mau ikut dengan penjelajahan semalam yang kita lakukan karena nemenin si Ria yang harus segera pulang dan saat itu masih sedang menunggu jemputan.
Dalam hati timbul pertanyaan kembali, "kenapa si Ria pakai buru-buru pulang dan gak ikut menemani penjelajahan kita, secara dia tinggal nya juga tidak jauh-jauh amat, jadi gak perlu takut "ketinggalan kereta" juga kan buat perjalanan pulang, gumamku".
Lamunanku hilang saat Yogi menepuk bahu, "mas, Jakarta keren ya?, terlebih suasana Kemang di malam hari, sama keren nya dengan busana kak Ria ya mas?, bergaun kotak-kotak". Sontak aku tertawa lepas bareng Ashokani mendengar celetukan si Yogi yang serasa mengerti juga apa yang sedang aku lamunkan.
"Tahu banget kamu Yog, eh jangan lupa juga bilang sama Ashokani buat mampir ke Senayan City, buat hunting jeans sobek-sobek kayak si Ria, kali saja ada disana, di Bali susah kan nemu jeans sobek-sobek kayak begitu!". Jawaban reflek dan sekena nya pun aku timpalkan ke Yogi yang bikin suasana jadi tambah rame.
Bersamaan dengan itu Ashokani langsung menginstruksikan kepada pak sopir untuk mengubah rute perjalanan kita yang pertama buat ke Sun City, ternyata sadar benar Ashokani dengan topik yang sedang kita bicarakan berdua, dan Yogi pun mengumbar tawa kecil nya padaku lantaran instruksi sepontan Ashokani yang sebelum nya hanya duduk manis berdampingan dengan pak sopir di depan kemudi.
Tanpa diperintah dua kalipun sang sopir berseru "Senayan City On The Way". Secara bersamaanpun aku menupuk jidat dan ketawa bareng sama si Yogi yang riang nya sepanjang penjelajahan di kota Jakarta yang "anggun mentereng" tersapu cahaya malam. Kondisi malam kota Jakarta tersebut mungkin bisa dibaratkan seperti perpaduan busana yang dikenakan Ria, "bergaun kotak-kotak nan anggun namun berjeans sobek-sobek".
Seiring dengan itu obrolan ringan kita bertiga terus mengalir sepanjang perjalanan hingga pulang kembali di villa tiada habis nya, terlebih mengenai topik pembicaraan meet up gathering yang barusan kita lewati bersama sebelum nya.
***
Selepas bangun Subuh badan terasa segar bugar dan tidak ada rasa-rasa ngantuk nya sama sekali. Belum pukul 05.00 pagi, masih pukul 04.46 pagi. Padahal tadi malampun tidur juga tidak terlalu lama, paling hanya sekitar 3-4 jam. Semalam lumayan banyak mengeksplore dan menjelajah kota Jakarta, menyenangkan dan tidak ada rasa-rasa kelelahan.
Tidak disangka juga kota Jakarta yang padat dan penuh sesak dipagi itu masih menyisakan udara segar yang aku rindukan. Mungkin karena faktor komplek di masing-masing villa banyak tumbuh pohhon-pohon besar dan rindang yang sengaja di tanam dan dibudiddayakan para pemilik villa sekaligus untuk mempercantik dan pelengkap sebagai taman-taman penghias.