Secara Geografis posisi negara Indonesia memang sangat strategis, namun di balik itu semua secara geologi letak negara kita sangat rentan akan terjadi nya bencana.
Karena memang letak kepulauan Indonesia berada pada pertemuan titik lempeng tektonik, yaitu dua lempeng benua, lempeng Eurasia (lempeng Sunda) dan lempeng Australia (paparan Sahul) dan juga terletak diantara lempeng samudra, lempeng laut Filipina dan lempeng Pasifik subduksi lempeng samudra Hindia dibawah lempeng benua Eurasia membentuk busur vulkanik di Indonesia bagian barat yang merupakan daerah paling aktif secara seismik di planet ini dengan sejarah panjang letusan kuat dan gempa bumi. (Geologi Indonesia-wikipedia.org)
Dengan letak geologi yang seperti itu membuat Indonesia harus sadar betul akan kondisi geologis nya, serta tanggap akan segala bentuk keadaan yang sewaktu-waktu bisa mengancam keberadaan lingkungan sekitar sekalipun kita tidak menginginkan akan datang nya sebuah bencana dan musibah.
Tanggap, sadar serta peduli terhadap berbagai bencana dan pengetahuan bencana sangat perlu untuk senantiasa dibina dari setiap elemen masyarakat sehingga tidak selalu tertumpu pada aksi dan gerakan yang digalang oleh pemerintah semata. Karena pada dasar nya kita adalah keluarga bersaudara satu sama lain dan sepenanggungan.
Begitu juga dengan bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah belum lama ini, pada 28 September 2018 lalu yang menyisakan banyak kerusakan. Baik itu bangunan rumah, infrastruktur dan berbagai kerusakan lain serta trauma physikologis yang masih membutuhkan penanganan dan penyelesaian secara berkesinambungan sekalipun masa tanggap bencana sudah dianggap selesai oleh badan terkait, yaitu BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
Menurut data yang dihimpun dari BNPB, gempa Lombok tercatat korban meninggal sebanyak 515 orang dan sebanyak 431.416 orang mengalami luka-luka serta rumah dan bangunan rusak sebanyak 76.765 buah.
Mereka semua masih membutuhkan uluran tangan dari kita, karena memang begitu banyak kerusakan yang terjadi, untuk berbenah membangun kembali serta menata hidup kembali, menjadi hidup yang lebih baik lagi.
Sebuah recovery bencana membutuhkan waktu yang lama, membutuhkan penanganan dan penyelesaian yang tidak sebatas pada pencarian korban hilang, meninggal ataupun luka-luka atas reruntuhan maupun longsoran serta timpaan material dari akibat gempa yang terjadi.
Melainkan ada tahapan-tahapan penting untuk menyelesaikan dari masalah-masalah terdampak yang diakibatkan oleh bencana tersebut. Seperti pembangunan rumah-rumah tinggal kembali beserta infrastruktur lain dan masa pemulihan secara mental physikologis.
Karena rumah-rumah yang hancur, begitu juga dengan harta benda yang hilang karena bencana sebelum nya tidak bisa muncul dan berdiri kembali dengan sendiri nya, melainkan harus dibangun kembali melalui proses recovery secara gotong royong dan terpadu.
Lifechanger Concert Allianz Peduli
Untuk membantu serta mempercepat proses recovery tersebut Allianz Peduli memiliki program "1000 Temporary Shelter with Individual Toilet" atau biasa dikenal dengan istilah Hunian Sementara (Huntara) dengan toilet individu yang akan dibangun dibeberapa titik lokasi daerah gempa Sulawesi Tengah dan Lombok.
Untuk merealisasikan program tersebut yayasan Allianz Peduli juga menggelar konser amal yang bertajuk "Lifechanger Concert" dengan kerjasama bareng Java Festival Production beserta  industri jasa keuangan yang berada dibawah naungan OJK serta didukung oleh karyawan-karyawan dan tenaga pemasaran Allianz Indonesia.
Konser bertajuk Lifechanger bertemakan, "Changing Lives Through Music", merupakan gagasan Allianz Peduli yang ingin mengundang masyarakat atas kepedulian mereka untuk perubahan kearah positif kepada sesama. Menolong sesama yang sedang ditimpa bencana alam dengan donasi mereka.
Tidak masalah seberapa besar ataupun seberapa kecil nilai yang akan didonasikan, semua donasi akan disumbangkan dan akan sangat berarti untuk menolong keberlanjutan hidup mereka yang masih berada didaerah-daerah penampungan maupun pengungsian.
Allianz Peduli juga membuka rekening donasi khusus untuk pembuatan "1000 Temporary Shelter with Individual Toilet"Â lewat rekening bank Mandiri 102-00-075150203 atas nama Yayasan Allianz Peduli.
Allianz Peduli juga menawarkan bentuk donasi secara pribadi bagi siapa saja, bisa jadi anda atau kita, untuk berdonasi satu shelter dengan nilai Rp 17.000.000 per shelter. Sebagai bentuk penghargaan atas donasi shelter tersebut nanti nya, Allianz Peduli akan mencantumkan papan nama kita didepan shelter dan sekaligus mendapatkan 2 tiket VIP untuk menghadiri concert Lifechanger yang diselenggarakan pada 9 Maret 2019 di Allianz Eco Park Ancol, Jakarta.
Diantaranya, Harvey Malaiholo, Vina Panduwinata, Endah N. Rhesa, Andra Ramadhan, Dedi Lisan, Ardito Pramono dan sejumlah artis kenamaan lain.
Mari Berdonasi Atas Nama Kemanusiaan
Baik yang terstruktur maupun pribadi, dan tak kurang yang mengatas namakan komunitas masing-masing dengan satu alasan "ikut peduli dan simpati"terhadap bencana yang terjadi.
Tidak luput diberbagai daerah juga sering dijumpai, terlebih di titik-titik atau spot pemberhentian lampu merah dan menyatakan diri nya relawan-relawan bencana dadakan. Mereka menyebar ke beberapa pengendara dan para pengguna jalan untuk meminta sumbangan seiklas dan serela nya dengan menodongkan kotak-kotak amal bertuliskan "peduli bencana gempa dan tsunami".
Aksi-aksi penggalangan dana secara seporadis model begitu memang hanya berbatas waktu disaat-saat masa tanggap bencana saja, setelah itu aksi-aksi tersebut memang sudah jarang terlihat bahkan sudah tidak nampak lagi mereka lakukan, disatu sisi dinas sosial ataupun pemerintah memang tidak menganjurkan dan melarang pada aksi seporadis seperti itu.
Namun dititik-titik lokasi bencana dan terdampak bencana masih membutuhkan pertolongan dan penanganan guna pemulihan dan mengentaskan mereka dari tempat-tempat penampungan sementara yang kondisi nya kurang layak dan memprihatinkan serta semua nya serba dalam kondisi keterbatasan.
Mari kita melanjutkan aksi-aksi kita kembali seperti sebelum-sebelum nya, kepada korban bencana yang memang masih membutuhkan uluran tangan. Kita bisa mendonasikan dana-dana kita sekarang kepada struktur yang lebih kredibel, terlebih bagi yang sudah memiliki program nyata seperti Allianz Peduli sehingga bentuk bantuan kita semakin cepat tersalurkan pada jalan yang tepat guna mempercepat proses recovery penuntasan bencana.
Dengan begitu mereka bisa tersenyum kembali, anak-anak bisa melanjutkan sekolah mereka sesegera mungkin agar tidak tertinggal dengan berbagai mata pelajaran yang ada serta para orang tua dan keluarga bisa memulai menata hidup mereka kembali dengan lembaran baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H