Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

No Penalty, No Worry, Properti Impian pun Jatuh Ke Hati

28 Februari 2019   23:19 Diperbarui: 1 Maret 2019   00:25 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkas-berkas surat perumahan beserta bukti pelunasan sebelum masa akhir kredit di bulan Pebruari 2014 (Dok. Pribadi)

Agak panik dengan kondisi dan keadaan saat itu, terlebih tanggungan kredit kepemilikan rumah masih berjalan sekitar separoh perjalanan dan masih menyisakan banyak biaya yang harus terlunasi nanti nya.

Akhir tahun 2010 saya mengajukan KPR dari developer yang membangun perumahan dikota Gresik, Jawa Timur yang finansial nya dicover oleh bank BTN cabang Sidoarjo, Jawa Timur.

Alhamdulilah pengajuan kredit disetujui. Dari bulan Desember 2010 hingga Mei 2011 rentang masa pembayaran angsuran uang muka. Sedangkan cicilan kredit saat itu baru dimulai sekitar bulan Agustus 2011, sebesar Rp 1.546.500 dengan jangka waktu kredit 60 bulan atau selama proses kredit 5 tahun.

Semua awal nya berjalan baik-baik saja memang, namun perjalanan hidup seorang manusia tidak ada yang bisa menebak akhir dan arah nya, kita hanya bisa menjalankan dengan sebaik-baik nya. Saat harus keluar dari pekerjaan sempat terpikir untuk mengcover customer-customer lama dari perusahaan sebelum nya supaya tetap menjadi clien seperti saat diperusahaan lama dengan meneruskan bentuk job discription yang sama.

Dengan begitu saya harus membuka usaha sendiri dengan dukungan tetap customer-customer dari perusahaan lama sebelum nya. Selintas mungkin itu sebuah ide yang bagus, namun sampai pada pertanyaan dari mana saya bisa mendapatkan dana untuk membuka usaha yang sama dengan job discription seperti sebelum nya?.

Alhasil dengan memutar-mutar otak, tercetuslah ide untuk mencari dana segar dari mengagunkan rumah yang masih dallam masa kredit tersebut. Rumah tersebut memang belum lunas dan proses kredit baru berjalan sekitar separoh.

Demi ide tersebut buru-buru saya mengkonsultasikan masalah tersebut ke BTN cabang Sidoarjo mengenai perihal pelunasan lebih cepat sebelum masa jangka waktu kredit benar-benar selesai.

Hitung punya hitung, dari cicilan sekitar Rp 1.546.500 perbulan jika harus melunasi KPR tersebut sampai masa akhir kredit, angka nya bisa mencapai 55 juta rupiah, belum lagi jika ada penalty dan biaya tambahan yang sebelum nya tidak saya pahami sebagai gambaran kasar, karena pada dasar nya memang saya awan dengan dunia perbankan.

Setelah mengkonsultasikan permasalahan tersebut dengan pihak perbankan, hati ini dibuat kaget bukan main!, tapi syukur nya kaget-kaget senang. Ibarat kata "pucuk dicinta ulampun tiba".

Untuk pelunasan sebelum masa akhir kredit, ternyata tidak ada penalty seperti yang saya kuatirkan dan entah hitung-hitungan dari mana yang tidak begitu saya pahami terlebih sekarang sudah relatif agak pelupa, Hahaha. Ternyata saya cukup menyediakan dana sekitar 38 jutaan untuk bisa membawa sertifikat yang sebelum nya tersimpan dengan rapih dibrankas bank BTN cabang Sidoarjo tersebut.

Dari penjelasan yang saya tangkap dari pihak bank saat itu, besaran bunga yang ditetapkan saat akad kredit sebesar 13.5% pada tahun 2010 besaran nya turun dan berfluktuatif lebih rendah. Alhasil setelah dihitung oleh pihak bank pada Pebruari 2014, besaran dana yang harus saya keluarkan tidak sebesar 55 juta rupiah seperti yang saya prediksikan, melainkan hanya Rp 38.827.864 juta rupiah, itupun sudah termasuk biaya lain-lain yang diperlukan sampai sertifikat rumah bisa jatuh ketangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun