Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Karena Seksualitas dan Prostitusi Bukan Lagi Sesuatu Hal yang Tabu

14 Januari 2019   17:19 Diperbarui: 15 Januari 2019   12:29 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis prostitusi. Andreas Rentz / Getty Images

Prostitusi di kalangan artis juga bukan masalah baru, sudah terjadi dan berlangsung sejak lama. Nama-nama yang tercatut oleh pihak aparat sudah banyak. Begitu juga dengan nilai transaksi, dari zaman ke zaman pastilah mengalami kenaikan dengan nilai yang bertingkat dan bervariatif.

Bagi orang berduit dan berkantong tebal, uang tinggal gesek dan transfer atau tinggal mengambil di brankas yang terkesan tidak memiliki nomor seri tersebut. Tapi sadarkah kita, "membuang" uang 80 juta rupiah dalam satu kali transaksi untuk urusan hura-hura dan kesenangan semata lebih dari sebuah perbuatan mubazir. Memang itu urusan bagi mereka yang punya duit, mau dibelanjakan kemana uang hasil jerih payah mereka.

Tapi tidak sadarkah kita, hal ini bisa memancing murka dari Allah sang pemberi nikmat dan rizki. Bencana dan musibah yang datang dan melanda silih berganti tidak serta merta karena faktor alam semata, jika kita jeli akan melihat itu semua.

Kita tidak meyadari ada unsur "jeweran" atau peringatan dari sang maha kuasa sang pemilik hidup, yang sudah memberi kita tempat hidup dan berpijak beserta rezeki dan sebagai nya yang salah satu nya diwujudkan dalam bentuk kekayaan atau uang yang kita miliki.

Jika kita salah dalam menempatkan pada porsi nya secara berulang ulang dan dalam bentuk "berjamaah", otomatis peringatan itu akan datang. Dan yang perlu kita ingat, jika peringatan itu datang, maka tanpa proses "tebang pilih", orang sholeh maupun tak berdosapun akan ikut menanggung dampak itu semua.

Jika boleh berandai-andai dan menganalisa, uang 80 juta rupiah seberapa besar dan seberapa banyak nya?. Anggap saja kita "orang awam" yang kenal nya cuman uang receh, berbeda dengan pengusaha disana yang bingung kemana mereka harus membelanjakan uang nya.

Uang 80 juta rupiah sebenar nya cukup untuk membeli 5 motor matik maupun manual dengan kisaran harga 16 hingga 17 juta rupiah, yang sekaligus bisa mengangkat derajat lima orang pengangguran menjadi berprofesi sebagai tukang ojek maupun ojek online yang akhir nya bisa memberi nafkah bagi diri nya beserta keluarga nya.

Uang 80 juta rupiah juga sanggup untuk membeli sepeda angin atau sepeda pancal sebanyak 80 buah. Sepeda tersebut bisa dimanfaatkan bagi anak-anak sekolah dasar maupun lanjutan di kampung-kampung yang tergolong pelosok  dan kurang mampu. Dengan sepeda baru seharga 1 juta rupiah bagi mereka sudah sangatlah cukup berharga dan sekaligus memberikan senyuman bagi mereka yang keseharian nya harus rela menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki guna menuntut ilmu dalam keseharian nya.

Uang sebesar 80 juta rupiah juga bisa untuk membeli 10.000 nasi bungkus yang bisa menghidupi anak-anak yatim piatu yang tersebar diberbagai kota maupun desa diberbagai yayasan panti asuhan yatim piatu. Jika sebelum nya nasi bungkus masih dapat dibeli seharga 6.000 rupiah, namun sekarang harga nasi bungkus yang masih layak sudah naik menjadi 8.000 rupiah. Jadi uang 80 juta rupiah juga bisa membuat kebahagiaan kecil bagi 10.000 anak-anak panti yang membutuhkan.

Ternyata sebegitu banyak cara dan model untuk memanfaatkan serta membelanjakan uang tunai 80 juta rupiah sehingga bisa memberikan keberkahan selain harus "dibuang" dalam satu malam dengan kepentingan yang sesaat. Karena kebutuhan hawa nafsu yang tidak terkontrol akan pikiran sadar, melainkan akan menjadi komoditi syaiton semata.

Hak seseorang untuk mengeluarkan atau membelanjakan uang nya ke jalan yang benar ataupun ke jalan yang ia inginkan. Namun ingatlah dampak yang nanti nya akan berimbas kepada kita. Efek domino, efek jangka panjang dan pertanggung jawaban yang harus kita berikan kelak kepada sang pemberi rizki. Karena di dalam uang kita terkandung hak anak-anak yatim maupun orang-orang papah yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun