Fenomena ini mulai menjamur dibanyak tempat dan terlihat mulai meresahkan dan tidak nyaman untuk "dipandang".
Ke mana mereka akan menyalurkan hasil donasi dan sumbangan yang telah mereka kumpulkan yang masih tanda tanya dan tanpa identitas jelas tersebut. Apakah mereka akan menyalurkan dana yang telah mereka kumpulkan langsung secara pribadi ke lokasi bencana atau disalurkan kembali melalui yayasan terkait yang sinergi dengan aksi tanggap bencana Sulawesi Tengah.
Yang tahu hanya mereka! Jadi memang himbauannya untuk tidak menyalurkan dana bantuan bencana kepada sembarang orang atau elemen masyarakat tertentu yang kurang jelas keberadaannya tanpa mengurangi respek atas tindakan sosial yang mereka lakukan.
Terlepas dari unsur berburuk sangka ataupun suudzon dengan aksi-aksi seporadis sosial mereka. Kita hendaknya lebih bijak untuk menyalurkan bantuan kita kepada pihak yayasan-yayasan ataupun elemen sosial cepat tanggap bencana maupun pemerintah yang sudah pasti tingkat kredibilitas dan kepercayaan nya.
Untuk menyikapi hal ini kita selaku warga masyarakat hendaknya lebih bersikap selektif dalam memberikan bantuan ataupun menyalurkan dana yang akan kita sumbangkan supaya lebih tepat sasaran. Untuk menghindari salah sasaran dan perlakuan orang-orang yang kurang bertanggung jawab dan memanfaatkan kesempatan yang mengatas namakan korban bencana Sulawesi Tengah.
Begitu juga dengan masyarakat terkait untuk dihimbau tidak melakukan aksi seporadis memungut bantuan dari level bawah atau tingkat masyarakat yang terkesan liar tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H