Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Berjuang dan Yakin, Kita Masih Memiliki "Smash 100 Watt"

24 Agustus 2018   22:42 Diperbarui: 24 Agustus 2018   23:21 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Jonatan Christie setelah mengalahkan Shi Yuqi di nomer perorangan tunggal putra Asian Games 2018, Istora Senayan, Jakarta (INASGOC)

Indonesia merindukan Bulu Tangkis di era 90an. Era dimana kesemua atlet adalah bintang penguasa papan dunia. Diera itu tidak hanya sebatas memunculkan satu dua atlet dengan prestasi yang mendominasi, melainkan kesemua nya adalah bintang, atlet kaliber papan dunia yang menguasai kejuaraan secara bergantian, silih berganti sambung menyambung layak nya pulau Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Begitu berjaya nya Bulu Tangkis kita di era itu, bahkan persaingan pada waktu itu bukan antar negara, namun sesama atlet dari negara sendiri karena saking berprestasi nya satu sama lain. Bahkan sempat terdengar kabar cabang Tepok Bulu ini akan dihapus dan tidak dipertandingkan dalam olympiade karena pemenang dan pesaing-pesaing nya hanya didominasi oleh negara kita dan sebagian dari China.

Begitu bangga nya kita selaku bangsa Indonesia bisa memiliki kekuatan yang sangat mendominasi sekalipun hanya dari satu cabang.

Berjuang dan Yakin Menang

Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad saat bertanding di babak penyisihan perseorangan ganda campuran dg Korea Selatan, Asian Games 2018 (Lip. 6.com)
Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad saat bertanding di babak penyisihan perseorangan ganda campuran dg Korea Selatan, Asian Games 2018 (Lip. 6.com)
Sapu bersih medali emas cabang Bulu Tangkis sebenar nya sesuatu yang rasional dari sektor putra, terlebih penyelenggaraan ini kita sebagai tuan rumah. Memang Tuhan berkehendak lain, kita hanya finish diposisi runner up dan meraih medali perak disektor beregu putra, kita masih diberi ujian dan diberi kesempatan untuk berjuang lebih dalam lagi.

Bersyukur dan terus berjuang untuk pertandingan berikut nya disektor perorangan baik putra dan putri. Saat nya perjuangan berlanjut. Karena kita butuh prestasi yang bisa lebih mengharumkan nama bangsa dan meningkatkan nilai lebih Indonesia dimata dunia.

Kita semua berdoa dan yakin bisa mempersembahkan yang terbaik di cabang legendaris, Bulu Tangkis sebagai lumbung emas, karena cabang ini milik kita dan harus kita rebut kembali. Jangan pernah menyerah, jangan sia-siakan perjuangan yang sudah kita lakukan sejauh ini.

 

Indonesia Bisa!, Indonesia Juara!

Asian games 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun