Sebelumnya saya berpikiran setelah berakhirnya even akbar pesta bola, Piala Dunia Russia 2018, "demam bola" akan segera berganti menjadi "demam AsianGames2018", tapi sepertinya dugaan saya meleset.
Pesta pembukaan Asian Games yang merupakan  pesta akbar olah raga negara-negara Asia tersebut tinggal menghitung hari, dibuka pada 18-8-18, sehari setelah peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Setidaknya berselang hanya tiga puluh hari setelah even Piala Dunia Russia 2018 berakhir dihelat.
Satu bulan sebelum pembukaan opening ceremony Piala Dunia Russia 2018, yang saat itu kebetulan bersamaan dengan moment bulan suci Ramadhan, geliatnya sudah nampak dimana-mana. Andaikan satu bulan sebelum opening ceremony Piala Dunia tersebut tidak bertepatan dengan bulan suci Ramadhan yang kemudian di susul dengan Idul Fitri, pastilah gaung Piala Dunia jauh lebih besar dan menggema dari yang sudah kita rasakan sebelumnya.
Saya memang tidak sedang membicarakan pesta bola, Piala Dunia Russia 2018 yang sudah lewat tersebut, ataupun sedang mereview ulang pertandingan-pertandingan yang sudah berlangsung dalam ajang Piala Dunia yang semuanya nyaris menarik untuk disimak dan diulas ulang. Tapi saya sedikit menganalogikan antara gelaran Piala Dunia Russia 2018 dengan Asian Games yang baru akan dibuka pada 18-8-18 yang sama-sama jatuh di tahun 2018 dan berdekatan tersebut, masih jauh dibawah ekspektasi dan harapan.
Memang Asian Games belum bisa disebandingkan dengan even akbar sekelas pesta bola, Piala Dunia yang dilaksanakan setiap empat tahunan tersebut. Piala Dunia euphoria nya begitu hebat, menjalar dan menyeluruh keseluruh lapisan masyarakat. Tapi tidak berlebihan rasa nya kalau even Asian games euphoria nya bisa semeriah saat masyarakat menyambut pesta bola, Piala Dunia, mengingat kita adalah tuan rumah.
Piala Dunia Berlalu, Asian Games Berganti
Namun yang perlu ditekankan adalah, gelaran Piala Dunia Russia sudah berakhir 15 Juli lalu. Partai puncak sudah di pertandingkan antara Perancis versus Kroasia dan dimenangkan oleh Perancis dengan skor 4-2. Ibarat pepata orang bilang, "Hi men, wake up!, World Cup is over, now open your eyes and mind for celebrate Asian Games".Â
Jika dalam Piala Dunia euphoria kita selaku masyarakat dan individu antusiasme sebegitu besar, mulai dari mengikuti, menyaksikan, bahkan sebagian rela berangkat nonton langsung dilokasi venue, di Russia, serta banyak berbagai penyelenggara mengadakan even nonton bareng di berbagai tempat sepanjang gelaran Piala Dunia berlangsung selama satu bulan penuh tersebut. Seharusnya semangat itu diteruskan dan disambungkan ke pesta akbar berikutnya, Asian Games.
Ingat kita tuan rumah, selaku penyelenggara pesta akbar olah raga negara-negara Asian Games dari benua terbesar di Planet ini. Di Piala Dunia kita bukan peserta, bukan penyelenggara, apalagi tuan rumah tapi berantusias besar. Jadi saat nya berpaling dari pesta akbar Piala Dunia ke pesta akbar Asian Games.
AsianGames2018 di Seluruh Pelosok Negeri