Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Ratu" Inggris Menyerah di "Papan Catur"

14 Juli 2018   21:49 Diperbarui: 14 Juli 2018   21:50 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol Mario Madzukic di Semi Final Versus Inggris (Dok. Kompas.com)

Sebenarnya dalam pandangan saya, Inggris sudah terlalu banyak mendapatkan "discount". Mulai semenjak awal fase kualifikasi hingga Inggris bisa sampai melaju ke fase semi final. Fase terbaik tim Inggris semenjak Piala Dunia tahun 1990 di Italia.

Tergabung Bersama Belgia, Panama dan Tunisia dalam grup G, sangat memberikan banyak keuntungan. Ibaratnya baru dalam kualifikasi grup Inggris sudah menang banyak. Diawal sudah diprediksikan cuman Belgia lawan berarti bagi Inggris dalam fase grup. Karena dua tim lainnya Panama dan Tunisia sebagai tim yang sangat lemah dan tidak masuk dalam hitungan, alias penggembira saja, terlebih dengan Panama selaku tim debutan dalam ajang Piala Dunia.

Tidak hanya sebatas menang mudah melawan Panama, Inggris pun menang banyak terlebih dengan keuntungan adanya teknologi VAR. Dengan banyak diuntungkan karena teknologi, Inggris pun menang dengan skor yang lumayan fantastis, 6-1. Dua gol diantaranya dihasilkan dari eksekusi penalty Hary Kane. Dilaga versus Panama ini pula Harry Kane mencetak hat trick yang sekaligus sebagai top score sementara dengan 5 gol nya dan menggeser posisi Cristiano Ronaldo juga Romelo Lukaku dengan 4 gol.

Begitu juga dengan strategi "mengalah" pada pertandingan akhir penyisihan grup G dan sekaligus penentuan juara grup terhadap Belgia. Dengan menempatkan Inggris hanya sebagai runner up grup, maka lebih banyak menguntungkan Inggris ketimbang Belgia yang menjadi Juara gurp.

Posisi runner up grup G, akan lebih banyak diuntungkan, karena posisi tersebut membuat Inggris terlempar di grup negara-negara non unggulan yang nota bene kualitas nya tidak begitu bagus dan diprediksi lebih mudah untuk diatasi dari pada sekumpulan negara di "sisi sebelah kiri" yang dihuni oleh negara-negara unggulan, seperti Portugal, Uruguay, Prancis, Argentina juga Brasil.

 

Menyerah di Papan Catur

Mario Madzukic Sang Pengubur Mimpi Inggris (Dok. bbc.com)
Mario Madzukic Sang Pengubur Mimpi Inggris (Dok. bbc.com)

Terhindar dari tim-tim negara kelas berat di fase enam belas besar, ternyata tidak juga memuluskan langkah Inggris untuk maju kepartai final PialaDunia2018. Siapa sangka Inggris menyerah hanya di "papan catur" Kroasia.

Siapa bisa menyangka, Kroasia tidak hanya sebatas tim "kuda hitam" digelaran Piala Dunia Rusia 2018, namun Kroasia juga sebagai tim "kuda binal" yang selalu bisa memberikan berbagai kejutan-kejutan selama kompetisi Piala Dunia Rusia 2018 berlangsung.

Perlu diketahui sebelum nya secara mengejutkan Kroasia mampu menumbangkan tim besar dan sekaligus finalis Piala Dunia Brasil 2014, Argentina, dengan skor telak 3-0. Kroasia kini bersiap untuk mengukir sejarah baru dalam Piala Dunia, sejarah baru bagi negerinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun