Bulan suci Ramadhan sudah memasuki pada sepuluh hari terakhir. Pada fase ini, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa hambanya dan membebaskan dari segala siksa api neraka bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa dengan sepenuh hati.
Sepuluh malam terakhir pada bulan suci Ramadhan merupakan malam turunnya Lailatul Qadar. Malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Umat muslim sedunia pada umumnya akan berlomba-lomba dan berbondong-bondong guna memperoleh malam Lailatul Qadar ini.
Mempersiapkan untuk menyongsong malam Lailatul Qadar adalah sebaik baik kegiatan. Namun ironisnya dimalam-malam akhir seperti ini nyatanya masjid menjadi semakin sepi dari jamaah sholat, baik sholat wajib maupun tarawih. Mereka lebih memilih berbondong-bondong ke tempat yang baru, setelah THR jatuh ke tangan mereka masing-masing, masya Allah.
Seorang muslim lagi mukmin yang mencintai Allah dan Rasul nya, pasti merindu dan memanfaatkan malam-malam akhir bulan suci ramadhan dengan "mengais hadiah" dari Allah SWT dengan memperbanyak berbagai amalan yang bisa membuat mereka menuju kejalan Allah.
Malam-malam akhir Ramadhan menjadi sangat syahdu dan merindu bagi mereka yang menginginkan Lailatul Qadar. Malam turunnya malaikat dengan dipimpin langsung Malaikat Jibril atas izin Allah, malam penuh kedamaian hingga turunnya fajar.
Mengetahui dan mengenal malam Lailatul Qadar, sebagai yang disabdakan baginda Rasulullah, yaitu, "Malam Lailatul Qadar bersih, tidak sejuk, tidak panas, langit tidak berawan,tidak ada hujan, tidak ada angin, bintang dilangit tidak bersinar, alamat siangnya terbit matahari dan tiada cahaya padanya (suram)", (HR Muslim)
Butuh bekal yang harus kita penuhi dan kita kerjakan untuk menjemput malam yang lebih baik dari seribu bulan ini. Meningkatkan berbagai macam amalan dalam Ramadhan yang semakin menuju penghabisan ini.
Menunaikan dan membayar zakat sebagai bentuk kewajiban yang tidak bisa dilupa beserta dengan perbanyak sedekah sebanyak yang bisa kita keluarkan. Dengan meningkatkan amalan sedekah berarti kita menabung amal jariah, karena harta yang sesungguhnya merupakan harta yang kita keluarkan dijalan Allah.
Meningkatkan Itikaf, Dengan beritikaf dan berdiam diri di masjid dengan tujuan untuk beribadah. Memanfaatkan waktu sebaik baiknya di masjid, bisa menambah sholat malam atau pun meningkatkat tadarus al-quran di masjid dalam rangka beriktikaf yang seutuhnya.
Berpacu dengan kesibukan yang ada, membuat seringnya hal tersebut (tadarus) menjadi hal yang paling sering terlewatkan. Kalaupun sempat, paling-paling selembar dua lembar, minim sekali, jauh dari harapan. Katam dalam satu ramadhan merupakan pencapaian yang senantiasa kuharapkan sejauh ini. Semoga Allah meridhoi harapanku yang satu ini.
Bagaimana cara untuk dapat meningkatkan amalan-amalan sunnah. Menjaga hubungan sebaik baik nya dengan sesama umat, saling menyayangi satu sama lain. Menjaga kerukunan dengan bentuk yang sebaik baik nya juga bagian dari bentuk amalan dalam meraih ridho nya.
Begitulah tuntunan baginda rasullulah Muhammad Saw memberikan contoh dan panutan yang beliau terapkan disepuluh malam akhir bulan suci Ramadhan. Sebisa mungkin kita selaku umat yang beriman menerapkan demi mengejar "hadiah" dari Allah SWT
Ya Allah ya tuhanku berikan hamba senantiasa kecerdasan untuk senantiasa memanfaatkan kesempatan dan waktu yang hamba punya, waktu yang bisa mengoptimakan segala bentuk kemampuan guna meraih apa yang bisa hamba raih darimu ya Allah
Ya Allah senantiasa ampuni dosa-dosa hamba, baik yang lalu lalu maupun yang kemaren. Terimalah segala bentuk amalan amalan hamba, ibadah hamba, tobat hamba, dan berkahi sisa sisa umur hamba sehingga segala bentuk aktivitas hamba senantiasa manfaat, berguna serta berilah kami keistimewaan Lailatul Qodar, Amin Allah huma Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H