Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kejutan AS Roma Hingga "Takdir" Juventus

12 April 2018   20:04 Diperbarui: 12 April 2018   20:34 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penalty CR7 (dok. The Guardian)

 

Tidak tahu kenapa stasiun TV lokal pemegang licensi hak siar tayangan Liga Champions menyiarkan siaran langsung Liverpool vs Manchester City, bukan  As Roma vs Barcelona yang memang pada saat itu, 11 April 2018 bermain dijadwal yang sama, pukul 01.45.

Barcelona merupakan team dan club besar, sekaligus team unggulan untuk menjuarai Liga Champions musim ini, 2018. Terebih diliga domestik Barcelona begitu superior, belum terkalahkan barang satu kalipun di La Liga Spanyol musim bola 2017/2018 hingga  pertandingan masuk dijordana ke-31 ini, luar biasa bukan, spektakuler.

Mungkin pertandingan As Roma vs Barcelona dinilai kurang menarik dan kurang seru, bahkan mungkin sudah bisa diprediksi, sudah bisa ditebak siapa pemenangnya. Mengingat sebelumnya Barcelona sudah unggul telak dengan skor 4-1 diputaran leg 1 babak 8 besar atau quarter final pekan lalu.

Yasudahlah!, namanya penonton tinggal nurut apa kata stasiun televisi. Apa yang disiarkan ya itu yang bakal kita tonton tanpa bisa mengajukan protes. Beda cerita bagi mereka yang memiliki televisi berlangganan alias teve kabel, bisa bebas memilih pertandingan yang disuka. Buat mereka yang memiliki kuota lebih bisa juga live streaming, tapi sayangnya saya tergolong fakir miss call atau fakir kuota. Kasihan saya?!.

Emosional Pep Guardiola

dok. The Guardian
dok. The Guardian
Diputaran pertama leg 1, Liverpool secara mengejutkan bisa menggulung Manchester City dengan skor mengejutkan 3-0. Sekalipun bermain dikandang sendiri prediksi saya saat itu skor berimbang 1-1 atau 2-1 dengan kemenangan tipis, gak gitu-gitu amat 3 gol tanpa balas buat Liverpool.

Kita tahu secara track record Mancester City juga sebagai pemuncak klasemen sementara Premier League Inggris, superior di liga domestik layaknya Barcelona. Tapi kenyataan kadang memang tidak seindah harapan dan prediksi, bukan begitu sobat bola sekalian.

Sialnya, bermain dipublik sendiripun Manchester City tidak bisa berbuat banyak dalam meladeni " keterampilan" Liverpool. Manchester City vs Liverpool berlangsung cukup panas, ada penganuliran gol yang dianggap kontroversi. Gol kedua Mancester City yang masih berlangsung dibabak awal oleh Sane dianulir oleh wasit. 

Tungkas saja saat jeda turun minum yang masih berada dilapangan itu, sang manager Mancester City, Pep Guardiola bereaksi keras "menghujat" kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan pihaknya dan terkesan kurang fair baginya. Hujatan tersebut berbuah scorsing bagi sang manager, untuk tidak diperkenankan turun lapangan dalam "membimbing" anak asuhnya selama babak kedua berlangsung, huff...

Surprise As Roma

dok. The Guardian
dok. The Guardian
Beda City (panggilan akrab Manchester City) beda pula dengan Roma. Nah, untuk edisi ini saya tidak menonton langsung jalannya pertandingan, kebetulan kuota internet juga lagi cekak, tidak bisa streaming. Tapi apa yang terjadi, gubrak, krek... krek...Ibarat pohon tumbang, sudah bukan ranting-rantingnya yang putus, namun ini beringin tumbang seakar akarnya.

Kok bisa Roma "mempecundangi" Barcelona 3-0 tanpa balas. Mana ulasan, mana ulasan?, buru-buru saya cari-cari cuplikan pertandingan via youtube dan sebagainya. Apa selama pertandingan "Barca terhipnotis" oleh kepiawaian Derossi dan kawan-kawan sehingga tidak bisa berlari dan bergerak dengan lincah.

Sontak saja tanpa pakai mikir saya kirim pesan keteman saya yang sangat-sangat mengidolakan Messi dan menjiwai Barcelona selaku team kebanggaannya. "sial S*TV tidak menyiarkan Roma vs Barcelona" godaku. Pura-pura tidak tahu skor update pertandingan dengan nada sok polosku, Begitulah  bunyi pesan yang kukirim via WhatssApp ketemanku.

Syukur deh lo kuota habis, dasar fakir kuota. Dari pada nonton pertandingan bombastis mengejutkan mending tidur, gak baik begadang malam-malam juga. Oh begitu ya, yasudlah, eh tapi jangan lupa siapin ember gede-gede buat nampung tu air mata. Barca "dicukur" abis Roma 3-0 tanpa balas kan!, dipikir aku belum tahu, hehehe.Begitulah obrolan lanjutan dengan temanku sang "penggila" Leonel Messi.

Namun apa yang salah dengan Barcelona bisa sampai tidak lolos ke semi final dan terhenti diquarter final dengan Roma, dengan team yang tidak begitu diunggulkan. Padahal dibabak 16 besar Roma nyaris tidak lolos, kejutan besar buat Roma.

Takdir Juventus

Penalty CR7 (dok. The Guardian)
Penalty CR7 (dok. The Guardian)
Kamis pagi, pukul 01.45, 12 April 2018, masih menyisakan dua pertandingan yang tidak kalah seru, Real Madrid vs Juventus dan Bayern Munich vs Sevilla.

Tiba giliran sang juara bertahan Liga Champions, Real Madrid bermain dikandang sendiri, Santiago Bernebeu. Unggul agregat 3-0 sebelumnya dari Juventus membuat Real Madrid terkesan diatas angin dan superior diatas  Juventus. Namun pertandingan baru berjalan sekitar dua menit gawang Keylor Navas bobol, gol cepat sundulan Mario Madzukic hasil umpan silang Khedira membuat madridista, fans setia Real Madrid menjadi kaget, haduew.

Bukan Real Madrid tidak bermain bagus dalam pertandingan tersebut, tapi mungkin spirit kemenangan Roma terhadap Barcelona kemaren terkesan begitu kuat lekat melekat sehingga agresifitas Real Madrid menjadi tidak berarti dan bisa dimentalkan dengan mudah oleh Buffon.

Lebih luar biasanya lagi dimenit ke-61 Juventus sudah berhasil leading 0-3 saat itu. Dengan begitu agregat pertandingan sudah menjadi 3-3, luar biasa Juventus. Mungkin benar juga "tuah kedigdayaan" Roma ikut berpindah ke Juventus selaku team satu negara Italia.

Amazing, pertandingan makin seru dan panas diiringi "hujan kartu". Para Madridista semakin sunyi suaranya, cemas. Jika saya bisa mendengar detak jantung mereka, pastilah suaranya kencang dengan irama yang tidak teratur, biarlah saya terkesan jadi sok tahu. Bagaimana tidak!, sudah unggul tiga gol tanpa balas di Turin minggu lalu dan kini mereka dikejutkan dengan hal yang tidak mereka inginkan. 3 gol yang belum sempat terbalas hingga menit ke 80an hingga menuju akhir babak kedua usai.

#HalaMadrid. Akhirnya tuah Madrid nampak dan keluar. Cristiano Ronaldo alias CR7 sukses mengeksekusi pinalty sehingga merubah semuanya. Golll... dan  skor pun berubah 1-3.

Berawal dari kemelut dikotak terlarang, pemberian penalty oleh wasit yang sukses dieksekusi oleh CR7, dan protes keras Buffon, kontroversikah itu?. Saya mungkin bukan pakarnya untuk menganalisa masalah tersebut panjang lebar, tapi ini akan menjadi berita menarik untuk disimak dan diulas terus. 

Bahkan  headline semua media baik online dan mungkin juga cetak  berisi hasil pertandingan Real Madrid  vs Juventus. Bahkan ada yang mempollingkan perihal kontroversi pemberian penalty tersebut (reuters, bola news) dan saya yakin ini akan tetap menjadi berita yang menarik buat disimak hingga pekan mendatang, dijamin!.

Hayo siapa yang mau bahas pemberian penalty tersebut kontroversi atau memang sudah seharusnya didapatkan oleh Real Madrid?!.

Penalty CR7 menutup babak Quarter Final Liga Champions 2018 dengan menyisakan 4 club yang akan melaju ke babak Semi Final. As Roma, Liverpol, Bayern Munich dan Real Madrid. Uniknya masing-masing Liga papan atas menyisakan satu wakilnya. Di seri A Italia ada As Roma yang secara mengejutkan lolos, untuk Premier League Inggris, menyisakan Liverpol, Bayern Munich selaku wakil dari Bundes Liga Jerman dan menyusul Real Madrid wakil dari La Liga Spanyol.

Ah, benerkan, namanya bola, bisanya diprediksi. Jangan nangis kalau memang kenyataan dan harapan tidak seindah takdir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun