Mohon tunggu...
2m1w/keong
2m1w/keong Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

salam2jari

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Membudayakan Transaksi Non Tunai

14 Juni 2015   22:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*prabayar/prepaid:

  1. nilai uang telah tercatat dalam instrumen uang elektronik bersifat e-money atau sering disebut sebagai stored value
  2. dana yang tercatat dalama e-money sepenuhnya berada dalam penguasaan konsumen
  3. pada saat transaksi , perpindahan dana dalam bentuk electronik value dari kartu e-money milik konsumen kepada teminal merchant dapat dilakukan secara off-line

Sudah tahu kan anda apa apa saja instrumen non tunai? Terdapat berbagai macam instrumen non tunai dengan keunggulannya masing masing. Dengan uang non tunai kita bisa melakukan beberapa transaksi diantaranya yaitu:

  • Pembayaran Antar Perorangan (Person To Person Payment). Kita bisa melakukan transaksi seperti mentransfer dana antar perorangan menggunakan Sistem Pembayaran  non tunai baik RTGS, SKBN, maupun instrumen non tunai seperti APMK dan uang elektronik.
  • Pembayaran dari Perorangan Kepada Bisnis/Perusahaan (Person To Business Payment). Misalnya ketika anda membeli tiket kereta api ataupun pesawat, tiket  commuter line, TransJakarta, dan lain sebagainya
  • Pembayaran Antar Perusahaan (Business To Business Payment), seperti pembelian barang atau jasa antar perusahaan, seperti transaksi PUAB, setelmen kliring APMK.
  • Pembayaran dari Pemerintah Kepada Perorangan (Government To Person Payment), antara lain pembayaran Bantuan Langsung Tunai (BLT), Pencairann dana Program Keluarga Harapan (PKH), dll.
  • Pembayaram dari Perorangan Kepada Pemerintah (Person To Government Payment), seperti pembayaran pajak, dll.

Seperti yang kita ketahui pembayaran non tunai merupakan program nasional yang giat di canangkan oleh bank indonesia untuk mengurangi peredaran uang. Setiap tahun diketahui ratusan triliun uang dicetak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tingginya peredaran uang ini tentu membutuhkan biaya cetak yang tidak sedikit, terlebih setiap bulan nya angka pemusnahan uang tidak layak edar juga tergolong tinggi yakni lebih dari Rp 30 M. Selain itu penggunaan transaksi tunai juga dihindari oleh perbankan indonesia karena biayanya yang mahal. Transaksi dalam bentuk tunai memerlukan biaya tambahan untuk perhitungan , pencatatan serta pengamanan. Hal ini berdampak pada pembengkakan biaya operational perbankan sehingga bank haru menaikkan harus menaikkan bunga kredit untuk menambah pemasukkan. untuk alasan itu lah Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk mulai menggunakan transaksi non tunai. Disamping untuk penghematan, rupanya banyak keuntungan nya, dari sekian banyak keuntungan menggunakan instrumen non tunai adalah:

*Praktis.

Karena anda tidak perlu khawatir harus menyimpan uang di dalam dompet ketika bepergian, belanja dsb. Anda tak usah takut uang hilang karena dompet tebal anda jatuh atau bahkan kecopetan. Selain anda tidak perlu lagi repot jika harus membeli barang yang memiliki harga yang mahal, cukup dengan menggunakan instrumen non tunai anda tidak perlu khawatir lagi uang anda akan hilang mengingat banyak nya uang yang ada bawa.

*Higienis.

Kenapa higienis? karena dengan anda menggunakan uang tunai, maka uang anda akan berpindah pindah(kepemilikan) ke tangan orang lain, entah itu ke pedagang, ke nelayan bahkan ke tukang sampah. Uang tersebut otomatis dapat dipastikan tidak higienis lagi. untuk dampak nya dari ketidak higienisannya yakni bisa menjadi perantara menyebarnya penyakit. Untuk menghindari hal tersebut, penggunaan instrumen non tunai dapat di jadikan solusi, karena perpindahan uang tidak melalui antar tangan melainkan dengan sistem elektronik.

*Aman Dalam Transaksi.

Sering kita temui atau bahkan kita mengalaminya ketika dalam bertransaksi kelebihan dalam membayar entah kita lupa atau salah hitung, namun apa yang terjadi si penerima bukan nya mengembalikan tapi malah diam tanpa dosa. Hal itu dapat dihindari dengan kita menggunakan salah satu instrumen trasaksi non tunai. Kita tidak usah khawatir lagi salah hitung atau kelupaan, karena nominal yang kita bayar kan tidak akan lebih atau kurang.

Selain itu penggunaan instrumen non tunai dapat menimalisasi/ bahkan meniadakan peredaran uang palsu. Hal ini secara tidak langsung dapat menekan angka kriminalitas akibat peredaran uang palsu itu sendiri.

*Akses Lebih Luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun