Mohon tunggu...
Dua Cerpen
Dua Cerpen Mohon Tunggu... -

2cerpen merupakan komunitas yang mempunyai tujuan membangkitkan minat baca masyarakat. Kami menyediakan cerpen dan berita berkualitas yang bisa dinikmati siapapun yang terdiri dari cerita lucu, cerita rakyat, dongeng, sejarah dan bacaan lain yang terus diupdate.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Indahnya Perbedaan

4 November 2016   09:19 Diperbarui: 4 November 2016   09:33 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku tidak ingin pergi,” katanya. “Aku tidak tahu siapapun dan orang-orang terus saja melihatku!”

“Ada banyak anak-anak di sekolah yang juga mengenakan hijab seperti kamu nak,” kata si bibi. “Aku yakin kamu akan berteman dengan banyak orang hari ini, lihat saja nanti.”

Tapi itu tidak terjadi sama sekali, awalnya. Memang ada gadis lain yang mengenakan hijab, tapi mereka semua lebih tua dari Ruri dan mereka tidak mau berbicara dengannya. Gadis-gadis di kelasnya menunjuk dan menertawakannya. Mereka semua memiliki rambut berwarna coklat dan pirang dan mata yang berwarna biru, dan mereka tidak mau berteman dengan si gadis baru karena dia berbeda dari mereka dan mempunyai kulit yang gelap dan mengenakan hijab. Sangatlah tidak nyaman merasa berbeda dari yang lain dan Ruri berharap sekali lagi jika ia berada di rumah bersama ibunya.

Pada saat istirahat makan siang, dia duduk di pinggiran taman bermain sambil membuat rencana untuk kembali ke rumahnya di Jakarta, lalu seorang anak laki-laki mendekatinya.

“Namaku Stephen,” kata anak laki tersebut. “Apakah kamu mau berbagi sebagian milkshake-ku bersama-sama?” anak laki tersebut menawarkan Ruri strawberry milkshake dengan sedotan diatasnya.

Ruri merasa bahwa milkshakenya sangat enak dan harus menahan dirinya untuk meminum semuanya.

“Tidak usah perhatikan yang lain. Mereka juga suka berlaku kejam kepadaku karena aku tinggal bersama ibuku. Ayahku meninggalkanku dan sekarang hanya aku berdua bersama dengan ibuku. Ibuku itu sangat hebat dan merawatku dengan sangat baik, tapi kami tidak memiliki banyak uang dan mereka selalu menertawakanku karena mereka berkata aku miskin dan memiliki pakaian yang kotor.”

Anak laki tersebut lalu tertawa lebar. “Mereka itu konyol. Mereka tahu apa sih?”

Ruri tertawa karena Stephen memiliki senyum yang manis dan dia juga memiliki tanda kumis dari milkshake karena dia meminumnya langsung dari botol.

Gadis muda itu mengakui bahwa dia tidak pernah membiarkan pendapat orang lain mengganggu dirinya sebelumnya, lalu kenapa harus dia mulai sekarang?

“Kamu betul,” kata gadis itu, “Mereka tau apa sih!” dank arena telah diberikan milkshake, Ruri mengeluarkan beberapa buah nastar dari kantongnya dan membagi kue itu kepada teman barunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun