Mohon tunggu...
Siti Nur Aprilianti
Siti Nur Aprilianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi = membaca novel Kepribadian = cuek, baik, dan penyayang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Sikap Toleransi dan Keberagaman Pada Siswa Sekolah Dasar

10 Juli 2024   08:37 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia adalah negara yang dimana memiliki banyak keberagaman, diantaranya, budaya, etnis, suku, agama dan yang lainnya. Dari banyaknya keberagaman ini membuat setiap daerah mempunyai khas tersendiri. Keberagaman ini dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar 1945, pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Dimana keragaman sangat erat hubungannya dengan kehidupan bangsa Indonesia. 

Keragaman harus dipandang sebagai suatu kesamaan serta kesetaraan. Keragaman juga dapat diartikan sebagai cara menghargai, memahami, rasa hormat, dan membebaskan serta memberikan kesempatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan ciri-ciri yang ada didalam dirinya. 

Selain itu, Indonesia sangat luas bahkan dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan yang dimiliki Indonesia bukan hanya sumber daya alam saja, tetapi adanya perbedaan setiap daerah salah satu contohnya, yaitu perbedaan agama. Keberagaman agama ini di Indonesia ada enam agama yang diakui, yaitu Islam, Kristen katholik, Kristen protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. 

Akan tetapi, di Indonesia ada juga yang menganut aliran kepercayaan dan hal itu tidak membuat Indonesia sangat terpecah belah walaupun sebenarnya ada saja konflik. Ada beberapa konflik yang terjadi di Indonesia, yaitu kasus poso, kasus ambon, kasus sampang dan bom bali.

Ternyata sampai sekarang banyak yang kurang mengenal budaya dan agama antara satu sama lain, dimana hal itu akan berpengaruh pada interaksi sosial dimasyarakat yang akhirnya akan menyebabkan pertentangan atau perselisihan. 

Hal ini terjadi karena kurangnya sikap toleransi pada setiap individu. Tidak hanya pada masyarakat saja terjadinya konflik dari keberagaman. Akan tetapi pada kalangan siswa sekolah dasar juga terdapat perselisihan dari keberagaman yang dimana keberagaman ini sering munculnya sebuah kesalahpahaman. 

Contohnya, siswa akan berteman hanya dengan siswa yang mempunyai kepercayaan yang sama seperti mereka sedangkan siswa yang mempunyai kepercayaan yang berbeda mereka selalu mengejek, menghina, dan tidak mau berteman. Kasus ini muncul karena kurangnya sikap toleransi dari siswa tersebut seperti menghargai perbedaan, menerima perbedaan dan menghormati perbedaan itu yang dimana masalah ini akan menimbulkan perselisihan antara siswa.

Di dalam Pendidikan sekolah dasar siswa tidak hanya mempelajari pengetahuan materi saja, tetapi perlunya diajarkan tentang toleransi. Toleransi antar umat beragama berarti bebas untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing tanpa adanya larangan dari siapapun. 

Toleransi memiliki dua sifat, yaitu bersifat sosial, yang dimana sifat ini diperlukan dalam interaksi sosial dengan lingkungan sosial dan yang kedua bersifat individu, dimana sifat ini diperlukan untuk menghadapi peristiwa hidup yang dialaminya. Kedua sifat ini penting dalam sebuah kehidupan karena dua hal ini bisa menumbuhkan sikap toleransi sedini mungkin. 

Selain itu, pada usia sekolah dasar mereka mulai menyadari perbedaan dirinya dengan orang lain. Akibat dari kesadaran itu akan menumbuhkan pertanyaan pada siswa kenapa semuannya berbeda. Oleh karena itu, penting siswa diajarkan bagaimana cara untuk menghargai dan menanamkan cara menghargai suatu perbedaan tersebut.

Abdulatif, S., & Dewi, D. A. (2021). Peranan pendidikan kewarganegaraan dalam membina sikap toleransi antar siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda), 4(2), 103-109.

Anggraeni, M., Febriyani, S. A., Wahyuningsih, Y., & Rustini, T. (2022). Pengembangan Sikap Toleransi Siswa Sekolah Dasar Pada Keberagaman Di Indonesia. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 7(1), 16-24.

Auliadi, A., Dewi, D. A., & Furnamasar, Y. F. (2021). Penguatan karakter toleransi sosial pada siswa SD melalui pembelajaran PKN. Mahaguru: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2), 146-152.

Endang, B. (2009). Mengembangkan sikap toleransi dan kebersamaan di kalangan siswa. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 1(2), 89-105.

Heriawati, A., & Manik, Y. M. (2023). Pendidikan dalam Membina Sikap Toleransi Antar Siswa. Edu Cendikia: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 3(01), 167-172.

Kurnianingsih, Y. (2018). Penanaman Sikap Toleransi Antar Siswa Beda Agama Di Sekolah Confucius Terpadu SD Mulia Bakti Purwokerto (Doctoral dissertation, IAIN).

Mursyidah, A., Azzahro, A. N., Rahmah, D. A., Maziyah, E. N., Fadliyah, L. S., Sabrina, N. P., & Meitasari, R. T. (2022). Strategi Guru Dalam Menanamkan Toleransi Pada Pendidikan Inklusi Di Sekolah Dasar Kelas Rendah. SNHRP, 1112-1118.

Rahmawati, K., & Fatmawati, L. (2016, August). Penanaman karakter toleransi di sekolah dasar inklusi melalui pembelajaran berbasis multikultural. In Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan.

Rifky, R., & Hardini, A. T. A. (2021). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Toleransi pada Siswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 3055-3061.

Rowiana, D., Triana, R., & Rokim, S. (2019). BHINEKA TUNGGAL IKA DAN KONSEP KEBERAGAMAN DALAM TAFSIR AL-AZHAR. ProsA IAT: Prosiding Al Hidayah Ilmu Al-Quran dan Tafsir, 1(1).

Tamaeka, V., Akhwani, A., Nafiah, N., & Kasiyu, S. (2022). Internalisasi Nilai-Nilai Toleransi melalui Pembelajaran PPKN di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(4), 2420-2424.

Wulandari, S., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Rasa Toleransi di Kalangan Siswa Sekolah Dasar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 6(1), 981-987.

Waman, Y., & Dewi, D. A. (2021). Penanaman Nilai Toleransi dan Keberagaman Suku Bangsa Siswa Sekolah Dasar melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Edukasi Tematik: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2(1), 60-71.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun