Mohon tunggu...
2A_DWINI NURHAENI RAHMAWATI
2A_DWINI NURHAENI RAHMAWATI Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi olahraga seperti joging, dan saat ini saya sedang menempuh pendidikan di universitas negri yang ada di indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Teknologi dalam Identifikasi Warga Negara

7 Juli 2024   13:56 Diperbarui: 7 Juli 2024   14:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan biometric melibatkan pemanfaatan karakteristik biologis atau perilaku unik yang dimiliki oleh individu dalam proses identifikasi dan verifikasi identitas. 

Ada beberapa jenis biometric yang dapat digunakan dalam identifikasi warganegara, 1). Sidik jari digunakan sebagai cara popular dalam pengenalan biometric. Setiap individu memiliki pola unik pada sidik jari merek yang dapat dibandingkan dengan data yang tersimpan dalam sistem. 2). Pemindaian Retina, pemindaian ini melibatkan penggunaan cahaya inframerah untuk menciptakan pola unik pada pembuluh darah di dalam retina mata. pol aini dapat digunakan untuk verifikasi identitas. 3). Pemidaian wajah melibatkan analisis fitur-fitur unik pada wajah seseorang. Melalui Teknik identifikasi, algoritma dapat membandingkan dan memverifikasi wajah dengan data wajah yang tersimpan. 4). Pemindaian iris, teknologi pemindaian iris melibatkan pengukuran fitur-fitur unik pada pola iris mata. pol ini dapat digunakan untuk verifikasi identitas dengan tingkat akuratsi yang tinggi. . Metode biometri adalah metode iris karena metode ini merupakan karena organ ini terpotensi pada kornea (Jm_biomedik,+2.OK+(5)+IDENTIFIKASI+IRIS, n.d.) . Penelitian sebelumnya juga telah melakukan pencarian data melalui identidikasi iris mata dengan menggunakan Hough. Penggunaan ini telah dilakukan sebelumnya. Pada awal kondisi ini hanya mempengaruhi sebgaian kecil mata saja (Purba, 2020).

Keuntungan biometrik dalam tingkat keunikan identitas digital, setiap individu memiliki ciri-ciri biometric yang unik dan khas. Tidak ada dua orang yang memiliki pola sidik jari, iris, pemindai retina, iris mata, atau wajah yang sama persis. Ini menjadikan biometric sangat efektif dalam membedakan individu satu sama lain. Menurut (Sitio & Sindar, 2020), teknologi biometric melakukan proses analisa dan identifikasi melalui dua macam karakteristik yaitu memalui fisik dan melalui fisiologis.

Teknologi biometrik cenderung memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam menggali dan memverifikasi identitas individu. Data biometric yang dikumpulkan dan dibandingkan dengan data yang tersimpan dalam basis data dikorelasikan secara matematis dan statistik untuk menghasilkan kecocokan yang akurat. 

Ciri-ciri biometric sulit untuk dipalsukan atau direplikasi oleh pihak yang tidak berwenang. Misalnya, memalsukan sidik jari, iris mata, atau pola wajah yang persis dengan individu lain sangat sulit dan membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi. Teknologi biometric ini hanya bisa melakukan pencocokan satu ke satu(72-Article Text-233-1-10-20110707, n.d.)  artinya teknologi biometric ini tidak mengidentifikasi data jika bukan orang yang bersangkutan.

Penggunaan biometrik dalam identifikasi warga negara dapat mencegah penyalahgunaan identitas dan penggunaan identitas palsu. Identitas digital yang didasarkan pada ciri-ciri biometrik individu membuatnya lebih sulit bagi orang lain untuk berpura-pura menjadi seseorang yang sebenarnya.

penggunaan biometrik memberikan tingkat keaslian dan ketepatan identitas yang tinggi. Identitas digital individu yang didasarkan pada data biometric menghilangkan kebutuhan untuk meningkatkan atau membawa kartu identitas fisik, sehingga meminimalisir resiko kehilangan atau pencurian identitas (Setiawan Putra et al., 2018)

Keunggulan biometrik terletak pada tingkat keunikan dan keakuratannya dalam menghasilkan identifikasi digital individu berdasarkan ciri-ciri fisik yang spesifik. Keunikan ini membuat biometric sulit dipalsukan dan memberikan tingkat keaslian identitas yang tinggi, sehingga memperkuat perlindungan terhadap identitas palsu dan penyalahgunaan identitas.

Teknologi identifikasi digital seperti kartu pintar dan e-KTP dapat digunakan sebagai alat untuk memverifikasi identifikasi warga negara. Kartu pintar digunakan dalam e-KTP dengan chip yang berisi informasi seperti biodata, foto, gambar tanda tangan, dan dua sidik jari. Penggunaan teknologi kartu pintar dalam e-KTP memungkinkan penggunaan multifungsi, artinya e-KTP dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti kartu kesejahteraan sosial, kartu subsidi bahan bakar minyak, kartu debit, dan lainnya (Syafii et al., 2018).

Teknologi biometric digunakan untuk mengidentifikasi keunikan identitas seseorang dengan merekam ciri-ciri fisik seperti sidik jari, iris mata, dan fitur wajah. Penggunaan teknologi biometric pada e-KTP dapat membantu mengidentifikasi keunikan identitas seseorang dan mencegah terjadinya pemalsuan identitas. Selain itu, penggunaan teknologi biometric dapat dioptimalkan dengan menambahkan data struktur gigi dan kartu sakit sebagai alternatif dari e-KTP.

Adapun teknologi RFID yang digunakan pada e-KTP dan kartu identitas atau transaksi elektronik lainnya. Teknologi RFID memungkinkan komunikasi nirkabel antara kartu dan alat pembaca, sehingga memudahkan untuk memverifikasi identitas pemegang kartu. Penggunaan teknologi identifikasi digital seperti kartu pintar, e-KTP, teknologi biometrik, dan teknologi RFID dapat membantu memverifikasi identitas warga negara dan mencegah pemalsuan identitas (Murti Dewanto et al., 2017). 

Penggunaan verifikasi identitas digital juga dapat membantu meningkatkan keamanan data dan mencegah kejahatan siber. Penggunaan e-KTP yang multifungsi juga dapat memberikan kemudahan bagi warga negara dalam mengakses berbagai layanan (Lestari et al., n.d.).

Tak hanya itu teknologi informasi dan basis data dapat digunakan dalam mengumpulkan dan menyimpan data identitas warga negara. Identitas digital merupakan sekumpulan informasi mengenai individu atau organisasi yang tersedia secara daring. Identitas digital dapat di autentikasi dari mana saja melalui kanal digital. Identitas digital dapat digunakan untuk memverifikasi identitas pelanggan dalam bisnis. Identitas digital juga dapat digunakan untuk memudahkan administrasi di berbagai bidang (58-1019-1-PB, n.d.).

Dengan penggunaan teknologi informasi dan basis data, pengumpulan dan penyimpanan data identitas warga negara dapat dilakukan dengan lebih muda, akurat, dan aman. Data kependudukan yang terkumpul dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti administrasi pemerintahan, pelayanan publik, dan bisnis.

Keunggulan dari penggunaan teknologi basis data dalam mengumpulkan dan menyimpan data identitas warga negara adalah meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses identifikasi warga negara. Adapun beberapa keunggulan dari penggunaan teknologi basis data: 1). Efisiensi, penggunaan teknologi basis data dapat meningkatkan efisiensi dalam pengumpulan dan penyimpanan data identitas warga negara. Basis data dapat menyimpan data secara terstruktur dan saling berhubungan, sehingga memudahkan akses dan pengolahan data kependudukan secara efektif dan efisien. Dengan teknologi basis data, pengolahan data kependudukan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan kinerja staf dan pelayanan kepada masyarakat. 2). Akurasi, penggunaan teknologi basis data dapat meningkatkan akurasi dalam pengumpulan dan penyimpanan data identitas warga negara. Basis data dapat menyimpan data dengan format yang terdefinisi dan terstruktur, sehingga meminimalkan kesalahan dalam pengolahan data. Dengan teknologi basis data, data kependudukan dapat dijamin keamanannya dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. 3). Pemanfaatan big data, penggunaan teknologi basis data dapat memungkinkan pemanfaatan Big data untuk analisis data yang mendalam, pola identifikasi, dan pemahaman warga negara secara lebih holistik. Pemanfaatan big data dapat memberikan manfaat besar bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan berbasis bukti, perencanaan yang lebih efisien, identifikasi pola dan trend dalam data untuk mengatasi masalah sosial, dan pemberian layanan yang lebih tepat dan responsive bagi warga negara. Menurut (Rahmat Gunawan et al., 2022) keunggulan teknologi informasi bisa membantu pemerintah dalam pemerosesan data dan pengolahan data-data penting dan pelayanan bagi masyarakat.

Teknologi dapat memberikan banyak keuntungan dalam identifikasi warga negara, seperti peningkatan efisiensi, akurasi, dan keamanan. seperti Internet of Things (IoT): Teknologi ini dapat membantu dalam identifikasi warganegara dengan memanfaatkan perangkat sensor yang terhubung ke jaringan internet. Contohnya, teknologi ini dapat digunakan untuk memantau pergerakan orang di suatu wilayah dan mengidentifikasi apakah mereka adalah warga negara atau bukan. Dengan demikian, teknologi ini dapat meningkatkan akurasi dalam identifikasi warganegara. Big Data: Teknologi ini dapat membantu dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan identifikasi warganegara. Dengan demikian, teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dalam proses identifikasi warganegara. Artificial Intelligence (AI): Teknologi ini dapat membantu dalam mengidentifikasi warganegara dengan memanfaatkan teknik pengenalan wajah dan pengolahan bahasa alami. Dengan demikian, teknologi ini dapat meningkatkan akurasi dalam identifikasi warganegara.Cloud Computing: Teknologi ini dapat membantu dalam menyimpan dan mengelola data yang berkaitan dengan identifikasi warganegara dengan aman dan efisien. Dengan demikian, teknologi ini dapat meningkatkan keamanan dalam proses identifikasi warga negara. Blockchain: Teknologi ini dapat membantu dalam mengamankan data yang berkaitan dengan identifikasi warganegara dengan cara yang terdesentralisasi dan transparan. Dengan demikian, teknologi ini dapat meningkatkan keamanan dan akurasi dalam proses identifikasi warganegara.

Dalam implementasi teknologi untuk identifikasi warganegara, perlu diperhatikan regulasi dan kebijakan privasi yang tepat serta upaya untuk memastikan inklusivitas dalam penerapan teknologi ini. Dengan pemanfaatan teknologi yang bijaksana, proses identifikasi warga negara dapat menjadi lebih efisien, akurat, dan aman.

Namun ada beberapa ancaman yang dapat timbul, seperti masalah privasi, kerentanan terhadap penyalahgunaan data, dan risiko diskriminasi serta ketidakadilan dalam penggunaannya. Perkembangan teknologi informasi dan teknologi digital yang pesat dapat mengancam hak privasi dan data diri warga negara. Privasi online juga menjadi masalah bagi pengguna internet, karena bisa mengalami kebocoran informasi pribadi yang tidak disengaja yang dapat menyebabkan serangkaian sisi negative bagi penggunanya (Okditazeini, n.d.). Hak privasi merupakan salah satu hak dalam hak asasi manusia yang perlindungannya tetap penting di era ekonomi digital. penggunaan teknologi AI yang membutuhkan pemrosesan data dalam skala besar dapat mengancam privasi dan data diri individu jika tidak diatur dengan baik.

Teknologi AI membutuhkan data yang cukup untuk melatih dan mengembangkan modelnya. Namun, jika data yang digunakan berasal dari sumber yang tidak akurat, tidak representatif, atau tidak adil, maka model AI yang dihasilkan dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil atau diskriminatif. Selain itu, jika data yang dikumpulkan jatuh ke tangan yang salah, dapat digunakan untuk tujuan yang tidak etis.

Penggunaan teknologi AI yang didasarkan pada data yang tidak adil atau tidak representatif dapat menghasilkan keputusan yang diskriminatif atau tidak adil. Misalnya, dalam layanan keuangan digital, algoritma AI yang digunakan untuk menentukan kelayakan pinjaman dapat menghasilkan diskriminasi jika data yang digunakan memiliki bias terhadap kelompok tertentu. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam akses terhadap layanan keuangan (Masrichah, 2023).

Untuk mengatasi potensi masalah ini, diperlukan regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan teknologi kecerdasan buatan. Selain itu, pengembang dan pengguna teknologi AI juga perlu memperhatikan etika pengembangan, melindungi data dan privasi pengguna, menghindari diskriminasi dalam pengambilan keputusan, dan menghindari penggantian pekerjaan manusia secara massal. Dengan demikian, teknologi kecerdasan buatan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat tanpa mengorbankan privasi, keadilan, dan keberlanjutan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun