Mohon tunggu...
2A14 Aulia Ulil
2A14 Aulia Ulil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermain kucing

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hubungan Antara Daya Beli Masyarakat di Suatu Daerah dengan Inflasi dan Tingkat Pengangguran

6 Desember 2022   05:52 Diperbarui: 6 Desember 2022   06:00 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah inflasi, apalagi setelah ada berita bahwa di tahun 2023 akan terjadi inflasi yang besar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inflasi itu sendiri adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Dari penjelasan KBBI tersebut dapat dipastikan bahwa apabila terjadi inflasi, maka harga barang juga akan naik.

Apabila terjadi kenaikan harga, maka akan banyak karyawan yang menuntut kenaikan upah mereka. Tentu hal ini perlu diimbangi dengan adanya peran pemerintah untuk menciptakan keseimbangan harga barang, atau menjaga kenaikan inflasi. Ketika inflasi meningkat namun tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan masyarakat, maka daya beli masyarakat akan menurun.

Adanya inflasi yang tinggi sebaiknya diimbangi dengan menurunnya tingkat pengangguran masyarakatnya. Pengangguran itu sendiri pada dasarnya adalah orang di usia tertentu yang tidak bekerja ataupun yang masih dalam tahap pencarian kerja. Dalam hal ini lagi-lagi perlu adanya peran dari pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja yang luas bagi rakyatnya. Melihat kenyataan bahwa tingkat pengangguran masih tinggi, seharusnya rakyat juga bisa lebih kreatif sehingga mampu membuka lapangan kerja sendiri.

Contohnya saja tingkat pengangguran di Kabupaten Bogor sempat mengalami penurunan di tahun 2017, namun naik lagi di tahun berikutnya. Sehingga tingkat pengangguran di Kabupaten Bogor di tahun 2018 adalah sebesar 9,75%. Pengangguran ini bisa disebabkan karena lapangan kerja yang tersedia lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan jumlah para pencari kerja.

Selain dilihat dari inflasi dan tingkat pengangguran, kesejahteraan masyarakat juga dilihat dari daya beli masyarakat. Daya beli di sini diartikan sebagai kemampuan masyarakat menggunakan hartanya untuk memperoleh barang maupun jasa. Tingginya daya beli yang berarti tingginya permintaan terhadap suatu produk, bisa disebabkan karena pendapatan masyarakatnya yang tinggi. Tentu saja hal ini tidak bisa disimpulkan begitu saja, mengingat masih banyak faktor lain yang menyebabkan daya beli masyarakat juga tinggi.

Daya beli masyarakat di selama tahun 2016 hingga 2018 selalu mengalami peningkatan. Daya beli masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh tingkat penghasilan ataupun pendapatan masyarakat. Ketika pendapatan masyarakat rendah, maka daya beli masyarakat juga bisa menurun.

Antara inflasi, tingkat pengagguran, dan daya beli masyarakat memang saling berkaitan satu sama lain. Ketika inflasi meningkat, maka daya beli masyarakat akan menurun karena harga barang-barang maupun jasa akan meningkat. Begitu pula ketika tingkat pengangguran meningkat, maka akan banyak masyarakat yang kehidupannya kurang sejahtera. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang jadi menurun.

Melihat dari data yang ada, tingkat pengangguran di setiap daerah di Indonesia masih tinggi. Hal ini tentu saja menjadi tugas besar bagi pemerintah di setiap kabupaten untuk menurunkan persentase tersebut. Pemerinta bisa menyediakan lapangan kerja yang luas, maupun memberikan pelatihan kewirausahaan untuk masyarakatnya. Melalui langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah memperoleh pekerjaan maupun menciptakan lapangan kerja sendiri.Tingkat pengangguran yang rendah diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena akan makin banyak masyarakat yang mandiri dan telah memiliki pendapatan sendiri. Oleh karena itu, penanganan pengangguran bukan hanya tugas bagi pemerintah saja. Namun juga tugas bagi masyarakat untuk berfikir kreatif dalam menciptakan lapangan kerja.

Secara umum pengangguran biasanya disebabkan karena kurangnya kualifikasi pelamar kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Bisa karena kurangnya pengalaman kerja, rendahnya tingkat pendidikan, kurang keterampilan, maupun kurang yang lainnya.

Orang yang menganggur biasanya akan menjadi beban bagi orang terdekatnya karena mereka tidak memiliki pendapatan sendiri. Entah itu bagi orang tua, saudara, maupun teman terdekatnya. Oleh karena itu, pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun karena mereka belum memiliki pendapatan sendiri untuk membeli sesuatu yang mereka inginkan.

Daya beli yang rendah merupakan indikasi dari tingkat kesejahteraan masyarakat yang juga rendah. Karena ini berarti kemampuan masyarakat untuk membelanjakan kebutuhan mereka juga masih rendah.

Dilihat dari artikel di atas, inflasi nampaknya akan menjadi semakin besar, dan kemungkinan tidak akan selesai dengan cepat. Namun kita bisa pelan-pelan mengurangi laju inflasi itu sendiri untuk tahun-tahun yang akan datang. Mari mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bebas inflasi untuk kedepanya.

Jurnal:

http://ejurnal.stieipwija.ac.id/index.php/jmk/article/view/474

Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Daya Beli Masyarakat di Kabupaten Bogor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun