Mohon tunggu...
Samuel Bramantyo Wicaksono
Samuel Bramantyo Wicaksono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi; bermain bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Daun Kecil

18 November 2024   09:52 Diperbarui: 18 November 2024   09:53 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu ketika, di sebuah hutan yang luas dan teduh, hiduplah sehelai daun kecil yang diberi nama Lila. Lila berwarna hijau cerah dan penuh kehidupan, tergantung dengan bangga di pohon ek yang tinggi. Dia senang merasakan hangatnya sinar matahari di permukaannya dan angin sepoi-sepoi yang membuatnya menari.

Seiring pergantian musim, Lila menyadari bahwa warnanya berubah dari hijau menjadi kuning yang indah. Dia merasakan perpaduan antara kegembiraan dan ketakutan. "Apa yang terjadi padaku?" dia bertanya-tanya.

Suatu hari, seorang daun tua bijaksana bernama Oliver, yang telah melihat dan merasakan banyak musim, berbicara kepadanya. "Perubahan adalah bagian dari hidup, Lila. Rangkullah hal ini, karena hal ini membawa pengalaman dan pertumbuhan baru."

Dengan kata-kata Oliver di dalam hatinya, Lila melepaskan rasa takutnya. Dia menikmati udara di musim gugur yang segar dan caranya bersinar di bawah sinar matahari. Akhirnya, tiba saatnya dia meninggalkan pohon itu. Dia terbang lembut ke tanah, bergabung dengan dedaunan lainnya untuk menciptakan karpet warna-warni.

Perjalanan Lila tidak berakhir di situ. Saat musim dingin mendekat, dia menjadi bagian dari tanah, memberi nutrisi pada pohon yang dulu dia sebut sebagai rumahnya. Ia menyadari bahwa setiap tahapan kehidupan, mulai dari hijaunya musim semi hingga warna keemasan di musim gugur, memiliki keindahan dan tujuannya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun