Mohon tunggu...
Syifah Nadya
Syifah Nadya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengintensifkan Pembelajaran Siswa Yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, Ambon Pasca Pandemi Covid-19

11 Juli 2022   03:13 Diperbarui: 11 Juli 2022   03:26 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi virus covid-19 yang berasal dari Kota Wuhan, China, mulai menyebar ke sejak Agustus 2019, dan masuk ke Indonesia pada Maret 2020. Penyebaran virus covid-19 ini secara bertahap dan perlahan memasuki berbagai macam negara disertai dengan lonjakan kasus yang tinggi. Virus ini dinilai sangat berbahaya dan juga mematikan. Menurut data, di Indonesia kasus positif covid-19 ini berjumah kurang lebih 450 kasus, terhitung sejak virus ini masuk ke Indonesia. Seiring waktu berjalan, pada Desember 2021 Indonesia bahkan ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) menduduki posisi peringkat ke-7 kasus covid-19 terbanyak di Asia Tenggara. Terhitung hingga 4 Februari 2022,dengan masuknya varian baru yaitu Omicron, kasus covid-19 aktif di Indonesia meningkat menjadi 115.275, yang mana Indonesia naik ke peringkat ke-4, sebagai negara dengan kasus covid-19 terbanyak di Asia Tenggara.

Berbagai macam upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk mengurangi penyebaran virus covid-19 melalui berbagai cara. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai diterapkan di berbagai daerah di Indonesia sejak Maret 2020. Tak hanya itu, upaya lain yang dilakukan adalah melakukan lockdown dengan cara membatasi serta mengehentikan penerbangan domestik maupun luar negeri untuk mencegah penyebaran virus covid-19 ini yang dapat meningkatkan kasus. Sampai pada saat ini upaya yang dilakukan pemerintah terus berlanjut dengan pemberian vaksin gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia, serta penerapan kebijakan baru yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah ditetapkan sejak awal 2021. Kebijakan baru ini tentunya memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya, penyebaran virus covid-19 dikurangi dengan menutup akses masyarakat untuk berkerumun, namun dampak negatifnya yaitu kegiatan masyarakat ikut terhambat dengan adanya kebijakan ini. Banyak pegawai yang di PHK sejak pandemi covid-19 ini karena negara mengalami kerugian finansial yang cukup besar setelah mengatasi kasus covid-19. Adapun ketetapan lainnya yaitu pegawai-pegawai dialihkan ke WFH (Work From Home) dan kegiatan proses belajar mengajar juga dialihkan secara daring.

Dengan adanya pembelajaran daring ini membantu anak-anak untuk tetap menuntut ilmu tanpa harus mendatangi sekolah dan berkerumun demi mencegah meningkatnya kasus covid-19 lagi. Namun, kebijakan pembelajaran secara daring ini tidak sepenuhnya bisa diikuti oleh siswa maupun siswi secara keseluruhan karena berbagai macam hambatan. Seperti, alat yang digunakan untuk melakukan pembelajaran daring, yaitu gadget, ataupun laptop. Hal lainnya yang menjadi hambatan adalah jaringan seluler yang tidak sama di setiap tempat tinggal. Kedua hal tersebut menjadi hambatan utama bagi para siswa, dan tentunya mengganggu proses pembelajaran mereka menjadi tidak efektif.

Dua hambatan besar yang sudah dijelaskan sebelumnya ini dialami oleh Yayasan Panti Asuhan Al-Madinah,Wara, di Kota Ambon. Info singkat terkait yayasan ini, mereka bukan hanya yayasan tetapi juga pesantren yang di dalamnya terdapat sekolah yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Proses pembelajaran di Yayasan Al-Madinah, Wara ini menjadi terhambat karena tidak adanya fasilitas yang memadai mereka untuk melakukan pembelajaran secara daring. Kurangnya tenaga pendidik juga menjadi salah satu faktor besar lainnya dari terhambatnya proses belajar mengajar di Yayasan Al-Madinah di Wara, Ambon.

Melalui Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, kelompok 17 Gelombang 5 tahun 2022, di Yayasan Al-Madinah, Wara, kami memiliki tujuan utama yaitu untuk mengintensifkan pembelajaran siswa di Yayasan Al-Madinah agar menjadi optimal seperti sediakala. Tujuan ini kami realisasikan dengan  menjadi  sukarelawan untuk mengajar di Yayasan Al-Madinah agar siswa siswi disana tidak tertinggal dengan perkembangan pendidikan yang berlangsung saat ini. Tujuan utama kami dalam kegiatan ini adalah mengembangkan potensi yang dimiliki siswa siswi  SD Yayasan Al-Madinah Wara dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga penuh edukasi di dalamnya. 

Bersama dengan  Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Nu’man Aunuh, S.H,. M.Hum, dengan Kelompok 17 PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 5 Tahun 2022 ini menjalankan berbagai macam program kerja yang selaras dengan tujuan utama dari kegiatan ini. 

Kegiatan ini disambut dengan baik oleh pihak yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia. Siswa-siswi juga mengikuti kegiatan ini dengan penuh sukacita. 

Dalam kurun waktu 30 hari, kami melaksanakan berbagai macam kegiatan di yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, Ambon. Seperti, melakukan Proses Belajar Mengajar tatap muka secara langsung, disini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Kelompok 17 PMM Bhaktimu Negeri Gelombang 5 Tahun 2022 mengajarkan pelajaran dasar bagi siswa-siswi kelas 1 dan 2 SD. Pembelajaran yang diberikan berupa belajar menghitung, mengenal hewan, mengenal angka dan huruf semuanya dalam dua bahasa (Multi Language) agar mereka dapat menguasai tak hanya Bahasa Indonesia, tetapi juga Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional sejak dini. 

Pembelajaran Mengenal Hewan Dalam dua Bahasa
Pembelajaran Mengenal Hewan Dalam dua Bahasa
Pembelajaran Mengenal Hewan Dalam dua Bahasa
Pembelajaran Mengenal Hewan Dalam dua Bahasa

Potret proses belajar mengajar berhitung
Potret proses belajar mengajar berhitung

Metode pembelajaran yang kami terapkan menggunakan cara yang kreatif dan inovatif, belajar sambil bermain, mengingat partisipan dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 1 dan 2 SD. Agar lebih optimal dan siswa-siswi merasa nyaman dalam proses pembelajaran berlangsung, metode inilah yang paling ampuh dalam proses pembelajaran ini. 

Adapun kegiatan lainnya yang kami lakukan bersama dengan siswa-siswi Yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, Ambon, yaitu melaksanakan program kreativitas siswa-siswi, dimana program ini bertujuan untuk mengasah bakat yang dimiliki oleh siswa-siswi sejak dini, yang nantinya hasil karya mereka akan dipajang di mading kelas.  

Potret hasil karya siswa-siswi yang terpilih
Potret hasil karya siswa-siswi yang terpilih

Universitas Muhammadiyah Malang, diisi dengan berbagai macam mahasiswa yang berasal dari Sabang sampai Merauke. UMM merupakan lambang dari ragam budaya yang ada di Indonesia. Sebab itu, mahasiswa Kelompok 17 PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 5 Tahun 2022, melaksanakan kegiatan pembelajaran budaya Indonesia sejak dini, untuk siswa-siswi di yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, Ambon. Menurut kami, penting sekali untuk mengetahui, menyadari sejak dini tentang kekayaan budaya yang dimiliki oleh Tanah Air tercinta, yaitu Indonesia. Program pembelajaran tentang budaya Indonesia ini kami tuangkan dalam bentuk melukis batik diatas kertas, yang dilakukan oleh siswa-siswi dan kemudian hasilnya akan dipajak di mading kelas. Dari sekian banyak budaya yang dimiliki Indonesia, kami memilih batik untuk dipresentasikan serta dilukis, karena batik merupakan salah satu budaya yang dikenal sampai ke dunia Internasional, serta karena tujuan dari diadakannya program ini adalah menanamkan rasa kecintaan siswa-siswi sejak dini terhadap batik, sebab itu dalam praktiknya kami membimbing siswa-siswi untuk melukis batik diatas kertas.

Hasil Lukis batik diatas kertas oleh siswa-siswi yayasan Al-Madinah.
Hasil Lukis batik diatas kertas oleh siswa-siswi yayasan Al-Madinah.
 

Meskipun Indonesia sudah dinyatakan aman dari pandemi Covid-19, menurut kami menjaga dan mengikuti protokol kesehatan yang selama ini diberlakukan adalah hal yang penting. Hal ini juga ditanamkan oleh Kelompok 17 kepada siswa-siswi yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia. Kelompok 17 melakukan sosialisasi mencuci tangan dengan baik dan benar, karena kebersihan merupakan salah satu hal  penting untuk diajarkan sejak dini kepada anak-anak. 

 

cuci-tangan-1-2-62cb2afa51d764676b23dc05.jpg
cuci-tangan-1-2-62cb2afa51d764676b23dc05.jpg

Potret praktik mencuci tangan dengan baik dan benar oleh siswa-siswi
Potret praktik mencuci tangan dengan baik dan benar oleh siswa-siswi

Sosialisasi terkait dengan kesehatan yang kami lakukan bukan hanya mencuci tangan dengan baik dan benar, adapun sosialisasi menyikat gigi dengan baik dan benar. Hal ini menurut kami penting untuk diajarkan, mengingat siswa siswi kelas 1 dan 2 SD merupakan anak-anak kisaran umur mulai dari 6-8 Tahun memiliki kebiasaan buruk malas sikat gigi sebelum tidur, maka dari itu program ini kami buat agar diajarkan sejak dini untuk siswa-siswi yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia. 

potret praktik sikat gigi yang baik dan benar.
potret praktik sikat gigi yang baik dan benar.

Selain itu, kami juga mengajarkan siswa-siswi  yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia tentang membedakan sampah organik, juga anorganik yang kami buat untuk ditempatkan di dalam kelas mereka. Hal ini penting untuk diajarkan sejak dini, agar nantinya mereka menjadi lebih paham pentingnya membuang sampah ditempatnya, serta membedakan sampah yang dapat didaur ulang, agar tidak mengotori bumi. 

potret tempat sampah organik dan anorganik hasil karya kelompok 17
potret tempat sampah organik dan anorganik hasil karya kelompok 17

Seiring dengan perkembangan zaman ini, masyarakat makin tertarik dengan mental issue, maka dari itu Kelompok 17 mengisi kegiatan ini dengan program pengenalan berbagai macam emosi kepada siswa-siswi  yayasan MIT & Panti Asuhan Al-Madinah Warasia, mengajarkan mereka tentang berbagai macam jenis emosi yang dimiliki manusia. Tujuan dari program ini adalah agar siswa-siswi dapat mengenali, merespon serta nantinya dapat mengendalikan emosi yang dimiliki mereka masing-masing. Program pembelajaran ini kami sajikan dalam bentuk kartu bergambar, dan metode belajarnya menggunakan belajar sambil bermain, agar siswa-siswi nyaman selama proses belajar mengajar ini berlangsung. 

Potret proses belajar mengajar pengenalan emosi melalui kartu bergambar ekspresi.
Potret proses belajar mengajar pengenalan emosi melalui kartu bergambar ekspresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun