NDI : "Ada urusan apa Can?" Â
AT: "Aku diberi waktu 20 menit untuk memaparkan tentang  minyak dan gas bumi Indonesia di masa depan. Apa yang harus saya omongin dengan waktu yang singkat itu ya?"
NDI : "Ngomong saja yang kamu tahu dong, yang penting kamu sudah bawa makalah tentang itu, nanti diberikan saja kalau waktunya tidak mencukupi."
Begitulah percakapan 2 sahabat dekat di pagi buta waktu Indonesia itu. AT tidak bisa nyenyak memejamkan mata, karena jam 9 pagi harus sudah tiba di Bandara, bila terlambat Presiden pasti sudah berangkat, karena memang Jokowi ada acara ke Sumatera untuk meninjau pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.
Singkat cerita, AT bertemu Presiden Jokowi di Bandara Soetta dan menyalami Presiden sambil menyebut "Saya temannya NDI waktu di ITB pak."
Presiden Jokowi hanya mengangguk saja, lalu minta AT memaparkan tentang masalah yang dihadapi Indonesia di bidang minyak dan gas. Dan Presiden hanya diam mendengarkan saja, terus memandang AT dengan dingin, karena seperti itulah bila Jokowi berhadapan dengan orang yang belum dikenalnya.
Akhirnya Jokowi manggut-manggut dan menyetop pembicaraan karena waktu sudah cukup. Presiden pun memanggil Menteri BUMN Rini Soemarno sambil menyerahkan makalah yang diberikan AT soal Migas. "Tolong Bu Rini ini dibahas di kementerian bersama Pak Arcandra!" Setelah itu rombongan Presiden memasuki pesawat. Rini Soemarno dan Arcandra Tahar meluncur ke Kementerian BUMN untuk membahas makalahnya itu.
Apa yang dipaparkan AT di Kementerian ternyata banyak yang tidak sependapat, mereka bahkan mengeroyok AT dengan konsep yang ingin diterapkan di bidang minyak dan gas, termasuk soal Blok Masela dan Mahakam, paparan AT dianggap tidak bisa diterapkan di Indonesia. Namun AT bersikukuh dengan teorinya yang memang sudah diterapkan di beberapa negara dan bisa melakukan banyak penghematan, tanpa mengurangi hasilnya.
Arcandra Tahar dibantai habis. Ia pulang ke Amerika kembali, melakukan kegiatannya di sana. Tak lupa ia berpamitan kepada NDI sobatnya itu, dan menceritakan semuanya. Sang teman hanya mengucapkan selamat jalan sampai ketemu lagi bila ada waktu.
Pertemuan AT dan Presiden Jokowi di Bandara Soetta tak ada kelanjutannya lagi hingga beberapa pekan. Mungkin juga makalah AT sudah di lempar ke sampah oleh mereka yang tidak sepakat itu?Â