Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kunjungan Kompasianer ke Rumah Atsiri Tawangmangu

24 April 2016   21:45 Diperbarui: 30 April 2016   00:34 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama mengelilingi lokasi yang akan dijadikan Taman Bunga Rumah Atsiri dalam suasana yang pas sejuk, tidak panas dan tidak pas rintik hujan, mendung ini membuat kita tidak cepat lelah. Jalan yang dibangun ini nanti bisa untuk dipakai mereka yang menggunakan Kursi Roda, makanya dibikin rata dari cor2an semen dengan campuran kerikil, agar tidak licin bila kena air hujan




Foto bersama dulu di bawah jembatan yang memiliki pondasi arsitektur yang unik. Pabrik Atsiri ini dulu merupakan proyek mercusuar bung Karno, yang telah ‘hilang’ dari catatan dokumentasi arsitektur Indonesia karena letaknya yang jauh di kaki gunung Lawu, Tawangmangu. Pada masa Soekarno setelah dekrit presiden 1959, politik luar negeri Indonesia banyak melakukan kerjasama dengan negara komunis blog-timur. Dan pabrik penyulingan minyak atsiri ini merupakan bentuk kerjasama tersebut, antara Indonesia dan Bulgaria.

Rombongan Kompasianer yang jumlahnya 14 orang terus menyusuri lokasi pabrik sereh kuno yang dulunya bernama Citronella ini untuk menggali cerita dan mendengarkan penggalan kisah dari Pak Markaban yang dahulu sempat bekerja di pabrik tersebut, sebelum mangkrak puluhan tahun itu.




Dulu bangunan pabrik atsiri ini sering terkena gempa pada tahun 1975-an, sehari bisa sampai terjadi 25 kali gempa, meskipun begitu bangunan tetap tahan tanpa retak, inilah salah satu kelebihan Rumah Atsiri dari sisi perencanaan pembangunan yang sudah dirancang untuk masa yang panjang.




Pembangunan pabrik yang berlokasi di pegunungan kemungkinan karena ingin lebih dekat dengan bahan baku, dimana syarat tumbuh dan budidaya sereh umumnya tumbuh di daerah dengan ketinggian 4.000 mdpl dengan curah hujan 1.800-2.500 mm/thn.

Lokasi Taman Bunga ini kelak akan indah sekali dan asyik dinikmati, juga ada fasilitas buat kaum difabel bila berkeliling melihat berbagai bunga yang nanti akan ditanami di sini. Tentu saja semua tanaman berkaitan dengan Minyak Asiri.

Minyak atsiri merupakan senyawa organik yang berasal dari tumbuhan dan bersifat mudah menguap, mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang, atau sering pula disebut minyak essential. Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit batang, akar, dan rimpang. 



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun