Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Ini Diundang Maksi Jokowi Malah Melecehkannya!

4 Februari 2016   23:46 Diperbarui: 5 Februari 2016   03:00 8093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi mengundang rakyat ke Istana Negara itu sebenarnya bukan hal baru, almarhum Presiden Gus Dur lah yang memulainya, menjadikan Istana Negara sebagai milik rakyat juga. Maka tak heran era Gus Dur banyak sekali
rakyat yang masuk ke dalam Istana, dan keangkeran Istana pun mulai mengendur. Dan keangkeran Istana pun kembali lagi saat SBY memasukinya, maka banyak kejadian yang bernuansa mistik di era SBY sering terjadi.

Hampir semua Istana Negara memang dikenal ANGKER, banyak penghuni dari alam lain yang bersemayam di dalamnya. Demikian juga dengan Istana Merdeka Jakarta, banyak cerita mistis yang sudah beredar di tengah masyarakat.

Pohon trembesi yang ditanam Presiden SBY pada 8 Julis 2010 tumbang hingga tercabut akarnya pada tahun 2012 saat hujan deras. Seminggu kemudian meja marmer Istana pecah berantakan saat usai dipakai buat penandatanganan pelantikan Albert Hasibuan sebagai anggota DPA, tanpa ada yang tahu penyebabnya, bahkan wartawan pun dilarang mendekat, Paspampres hanya mengatakan : "Tidak ada apa-apa."

Kisah mistis sebelumnya pun ada, putri Gus Dur, Inayah, pernah menceritakan sering mendengar suara-suara aneh atau televisi yang awalnya berada pada posisi mati tiba-tiba menyala dengan sendirinya. Selain itu, sering terdengarnya suara-suara orang yang tengah bermain musik di kamar mandi, di depan dapur istana dan di dekat kantor staf kepresiden juga menjadi cerita mistis lain yang menyelimuti istana ini.

Itulah sedikit cerita mistis di Istana Merdeka Jakarta, tentu saja masih banyak cerita mistis lainnya di Istana kepresidenan lainnya. Untuk mengurangi keangkeran penghuninya, Gus Dur selalu mengundang rakyat agar para PENGHUNI GAIB lebih "jinak" tanpa melakukan ritual lain demi "mengusir" makhluk gaib itu. Terbukti sejak Istana Merdeka dibuka untuk rakyat, tidak
banyak keanehan yang dialami keluarganya.

Jokowi dan Kamar Tidur Bung Karno (Foto : Kompas.com)

Jokowi Uji Nyali

Salah satu yang disebut paling angker di Istana Merdeka adalah bekas kamar Bung Karno, konon aura mistisnya sangat kuat, hingga tak ada presiden penggantinya YANG BERANI tidur di kamarnya Bung Karno itu, termasuk anaknya sendiri Megawati. Megawati pilih mewek daripada disuruh tidur di kamar bapaknya itu.

Dulu sewaktu Jokowi jadi Gubernur DKI Jakarta membawa ranjang dari Solo untuk kamarnya di Taman Suropati, karena ranjang itu membuatnya nyaman. Namun ketika menempati Istana Negara, Jokowi berani UJI NYALI, menempati kamar tidur bekas Bung Karno yang memiliki kamar luas dan ranjang sangat besar. Kejadian apa yang menimpa Jokowi saat tidur di kamarnya Bung Karno itu?

Saya belum sempat menanyakan hal itu, namun cara Jokowi yang meniru Gus Dur mengundang rakyat masuk Istana Negara sebagai langkah yang menjadikan Istana tampak ramah, tidak angker lagi, belum terdengar kisah mistis yang terungkap media. Apakah makhluk gaib penghuni Istana ini merasa cocok dengan keberadaan Presiden Jokowi yang KUAT TIRAKAT itu?

Jokowi memang sering melakukan kebiasaan puasa Senin dan Kamis, serta kuat bekerja sampai malam bahkan dini hari. Barangkali kebiasaan itulah yang membuat penghuni gaib Istana Merdeka sungkan mengganggu beliau.

Meja marmer pecah berantakan sesaat setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)menandatangani dokumen pengangkatan Albert Hasibuan sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden untuk bidang HAM menggantikan Jimly Assidiqie. (Foto : Kompas.com)

Undangan Makan Siang

Sudah sering saya katakan bahwa Presiden Jokowi akan melakukan tradisi MENGUNDANG MAKAN rakyatnya dari berbagai kalangan. Dari Tukang Ojek, Buruh, Mahasiswa, Pengusaha, Seniman, Komedian, hingga penggiat media sosial. Kompasianer pun mendapat kesempatan yang paling banyak diundang makan siang di Istana Negara Jakarta dari kalangan Netizen. Dan tradisi ini
akan terus dilakukan Presiden Jokowi hingga akhir jabatannya. Jadi yang belum dapat kesempatana diundang ke Istana Negara, BERSABARLAH, waktunya masih panjang.

Namun ada kejadian yang termasuk "aneh", entah dia masuk penggiat media atau pendukung biasa, akhir Januari 2016 kemarin Presiden Jokowi mengundang Netizen makan siang, yang satu atas undangan RING 1, kelompok lainnya atas undangan RING SATUNYA. Saya menyebutnya demikian, Ring 1 itu sangat dekat dengan Presiden, sementara Ring satunya bagian dari anak buah pembantunya Presiden, bisa orang dekat Setneg atau Setkab atau pembantu Presiden lainnya. Sementara yang paling jauh dengan Presiden biasanya disebut RING ROAD ha ha ha ha ha ha......................

Undangan makan siang akhir Januari kemarin memang dipilih dari para penulis yang aktif di Facebook, tentu saja ada juga Kompasianer yang ikut karena diusulkan, namanya Johan Wahyudi, guru dari Kalijambe Sragentina, yang bicaranya NROCOS menggelegar panjang kali lebar hingga membuat kesal lainnya saat diberi kesempatan bicara di acara makan siang itu (27 Januari 2016). Kenapa pada kesal, maklum waktunya terbatas, ngomongnya beliau kayak lagi ngisi acara seminar saja. Mereka dipilih dan diundang lewat RING 1. Dan Jokowi menemui mereka dengan menggunakan BAJU BATIK.

Hari berikutnya, Presiden Jokowi juga makan siang dengan rombongan dari RING SATUNYA, entah mereka dari komunitas apa, soalnya ada artis, ada Netizen, dan entah dari mana saja. Yang jelas Presiden Jokowi menemui mereka dengan BAJU PUTIH.

Blontank Poer duduk di tengah (Foto : Agus Suparto/Presidential Palace)

Melecehkan Presiden

Dalam undangan makan siang dari rombongan RING SATUNYA itu ternyata ada yang bertingkah aneh, mengunggah statusnya di media sosial dengan kalimat :

"blontankpoer Yang penting foto bareng Cak Johan Budi...Selebihnya malah gak terlalu penting."

Orang tersebut ternyata mempunyai nama topnya BLONTAKPOER, si kurus gundul atau botak yang duduk pas di depan Presiden Jokowi ini dengan bangganya malah menganggap LEBIH PENTING foto dengan Johan Budi (jubir presiden), dan Presiden Jokowi dianggapnya gak terlalu penting.

Betapa sombongnya orang ini, si Blontank yang berasal dari Solo ini sampai lupa diri bahwa dia berada di Istana Negara atas undangan Presiden Jokowi, bukan diundang oleh Johan Budi. Dalam makan siang Jokowi memang sering didampingi para pembantunya, Teten Masduki, Pratikno, Johan Budi.

Ketika statusnya banyak dicela netizen lainnya, si Blontankpoer berkilah kalau itu HUMOR.

Bagi saya jelas itu HUMOR GARING kalau ngelesnya demikian. Orang awam pun tidak ada yang berpikiran statusnya itu bernuansa humor. Kecuali di statusnya di beri (humor) atau di akhiri dengan ha ha ha, wk wk wk wk, dan tawa sejenisnya.

Bila Blontank Poer menganggap Jokowi GAK TERLALU PENTING, kenapa ia mau saja diundang makan siang di Istana Negara? Sementara Johan Budi saja tidak kenal akrab dengan si Blontank Poer ini, boro-boro mengundangnya. Boleh saja ngefans sama Johan Budi atau JOHAN WAHYUDI, tidak ada yang melarangnya, tapi dengan mengunggah tulisan itu di media sosial sama saja
dengan MELECEHKAN pihak pengundangnya yaitu Presiden Jokowi, karena dianggapnya GAK TERLALU PENTING.

Kalau Presiden Jokowi dianggapnya GAK TERLALU PENTING, kenapa ia nyosor aja minta foto bareng Jokowi? Mbok ya o menyingkir dari rombongan itu dan selfie sama Johan Budi saja, toh tidak ada yang melarangnya kok. Foto bareng Jokowi pun sosok si Blontank tidak membuat FOTONYA TERSEBUT MENJADI INDAH kok, malah dia seperti penampakan MAKHLUK GAIB dueh.

Keterangan Foto : Blontank Poer duduk paling kanan (Foto : Koleksi Blontank Poer)

Pilih Yang Jelas Saja

Adanya kejadian tersebut agar bisa menjadi perhatian para RING JAUH di sekitar PEMBANTU Presiden agar tidak SOK menggunakan atas nama Presiden seolah-olah menjadi orang penting yang bisa dan berhak mengundang sembarang orang. Sama-sama mengundang makan siang, kenapa tidak memilih orang yang jelas saja?

Maksudnya, orang yang memang mendukung beliau TANPA PAMRIH. Walau Presiden milik semua rakyat, tapi dalam mengundang lebih baik dipilih yang bisa MEMAHAMI tujuan pemerintah Jokowi ini. Presiden Jokowi mengundang mereka makan itu tujuannya untuk MENCARI MASUKAN langsung dari rakyatnya, dan Presiden pun memberikan informasi VALID dari kejadian yang lagi jadi sorotan publik, agar mereka bisa ikut menyampaikan dengan lebih jelas. Itulah tujuan utama setiap Jokowi mengundang makan di Istana Negara, bukan sekedar menikmati hidangan yang ada, toh soal hidangan kita semua pasti pernah mencicipinya, sebab yang dihidangkan sebagian besar menu Indonesia.

Saya bersama rekan-rekan yang dekat RING 1 hanya bisa MENGUSULKAN nama saja, tanpa berani menjajikan kepastian, dan memang saya bukan siapa-siapa serta tidak punya kuasa untuk menentukan. Saya sekedar rakyat biasa yang kebetulan tulisannya dianggap cocok dan asyik oleh mereka. Presiden Jokowi berasal dari Solo, sebagai orang Solo TIDAK ADA salahnya
bila saya selalu mendukung beliau sejak terjun ke dunia politik dengan diam- diam, hanya tulisan yang bersuara.

Salam NKRI Raya!

Foto 1 Facebook

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun