Foto : Agus Suparto, teks : KataKita (https://www.facebook.com/pageKataKita/?fref=ts)
Kembali Jonru membuat ulah karena MERASA selalu AMAN dalam menebarkan berbagai kebohongan untuk menyudutkan bahkan menghina Presiden Jokowi, aman dalam arti belum ada yang mampu menghadapinya di dunia nyata untuk menjerat dengan hukum yang berlaku, ia pun berulah kembali dengan cara liciknya itu.
Terlalu banyak memang PENIPUAN yang sudah Jonru lakukan untuk mengelabui pengikutnya, misalnya pernah mengutip majalah The Geo Times yang dianggapnya majalah berbahasa Inggris padahal berbahasa Indonesia, saat itu ia nge-share di FP-nya dengan kalimat : "Kepala Kosong Menuju Paris. Itulah judul headline majalah The Geo Times Vol. 02 No. 37"
Apa tujuan si Jonru itu? Jelas ingin mengolok-olok Presiden Jokowi dengan dasar headline majalah tersebut tanpa membaca isinya, pokoknya Jokowi dianggap kepalanya kosong, begitulah pola pikir Jonru yang mudah ditebak itu.Tentu saja masih banyak netizen yang tidak percaya dengan ocehan Jonru yang sudah dikenal bahwa dirinya sendiri yang KEPALA KOSONG itu, bila dibandingkan Jokowi, apa sih prestasinya dia untuk rakyat banyak?
Kini Jonru menganggap dapat celah saat melihat foto Jokowi sedang berlibur di Raja Ampat dengan MERAGUKAN demi MELECEHKAN tujuannya, foto Jokowi DITUDUHNYA editan alias FOTOSHOP tanpa dasar kemampuannya di bidang fotografi, tapi dengan cara melempar kepada pambaca untuk mencari kebenarannya.
Cara untung-untungan yang digunakan Jonru mudah sekali ditebak, bila benar fotoshop dia pasti berlagak jadi pahlawan kesiangan karena berhasil membongkar "kebohongan" Jokowi saat berpose di Raja Ampat itu.
Tentu saja KEBOHONGAN Jonru sendiri yang terbongkar dan buru-buru MENGHAPUS postingannya (seperti kebiasaannya bila ketahuan bohongnya, karena Jonru sudah berulangkali melakukan cara demikian), setelah ketahuan BLOON-nya lalu bersandiwara kembali dengan pura-pura minta maaf disertai berbagai alasan di laman FP-nya.
Maaf mungkin dimaafkan secara manusiawi, tapi apakah semua akan selesai begitu saja dengan kata MAAF dan mengulanginya lagi? Bila nanti salah dalam memfitnah terus minta maaf lagi? Salah lagi minta maaf lagi, salah lagi minta maaf lagi, sampai kapan sadarnya bila selalu mengulangi perbuatan busuknya itu?
Fotografer Istana
Terakhir saya bertemu fotografer pribadi Jokowi, mas Agus Suparto saat melayat ibundanya yang meninggal di Jogja Desember 2015 kemarin, dan dikebumikan di Pracimoloyo bersanding dengan suaminya yang PEJUANG BANGSA itu, karena makam ayahanda Agus Suparto ditancapkan bendera Merah Putih di nisannya. Seperti biasanya, seorang fotografer memang selalu menenteng kamera dimana saja berada.
Agus Suparto ini sebenarnya fotografer khusus PESAWAT TERBANG, nah bisa kita bayangkan sendiri tingkat kesulitannya, selain itu beliau juga mengajarkan keahliannya itu di beberapa tempat, selain menjadi fotografer pribadi Jokowi di Istana Negara atau bila sedang diajak ke luar kota. Hasil jepretan beliau tak usah diragukan lagi, karena beberapa adegan selalu ditembak dengan beberapa kali jepretan, artinya yang diunggah untuk MEDIA pastilah hasilnya yang terbaik dari sekian bidikannya. Membidik
Kepala Negara tentu lebih mudah daripada memotret pesawat terbang, apa perlu Agus Suparto minta bantuan fotoshop demi pencitraan? Saya belum pernah mendengar ceritanya beliau melakukan fotoshop untuk menghasilkan foto Jokowi itu demi pencitraan di media. Semua yang disebarkan ke berbagai media itu murni hasil jepretannya dan secepatnya disebarkan saat acara selesai demi HOT NEWS pemberitaan.
Melayat ibundanya Agus Suparto (Foto : Stafanus Toni)
Saling Lapor
Bahwa di tengah peradaban kita yang semakin tinggi dengan arus informasi teknologi ini adalah manusia yang merana dan mati karena KEKURANGAN INFORMASI. Dan itu sering dilakukan Jonru saat MENGUTIP sumber berita atau foto berita, tanpa melacak dengan teliti dan hati-hati, tapi langsung MENJONRU dengan kebenarannya sendiri. Begitu mengenaskan cara kerja Jonru yang dianggap NABI oleh sebagian umatnya itu.
Merasa integritasnya dilecehkan manusia Jonru, Agus Suparto pun ambil tindakan untuk melaporkan lewat jalur hukum. Apakah ini sekedar gertakan atau sungguhan? Tentu saja kita tidak ingin mendengar bahwa itu gertakan semata, karena bila hanya gertakan saja pasti Jonru akan NGAKAK dan suatu saat akan melakukan pelecehan yang sama walau dengan topik yang
berbeda, tapi tetap tujuannya sama, MENGHINA PRESIDEN Jokowi.
Dengan meragukan hasil foto Jokowi di Papua itu dan ternyata ia sendiri yang keliru, apakah menjadikan Jonru menjadi korban ketidakadilan karena akan dilaporkan fotografernya itu?
Menurut informasi para Sapi dari kumpulan KMPret yang terbuang, bila dalam waktu yang sudah ditentukan Jonru, jika Agus Suparto tidak ada laporan ke Bareskrim atau ke MKD (Majelis Keadilan Djonru), maka Jonru akan balik melaporkan Agus Suparto, karena telah menganggu kerjanya di dunia maya, serta tidak bisa membuatnya tidur nyenyak beberapa saat. Entah mau melaporkan ke DPP PKS atau ke Presiden PKS, belum jelas informasi yang saya dapatkan.
Baiklah, kita tunggu saja siapa yang duluan melaporkan itu, sebab MELAPORKAN itu bukan apa-apa, hanya langkah pertamalah yang terasa paling sulit.
Salam NKRI Raya!
Ini salah satu gaya Jonru dalam menyesatkan pembacanya (Foto :Â https://www.facebook.com/Catetan-MAZ-TONI-Aka-Tante-Paku-1402801009987423/)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H