Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ratna Sarumpaet Numpang Ngetop Dengan Cara Menyalahkan Jokowi

26 Juni 2015   20:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:30 3756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gambar : Facebook.com

 

Sudah saya duga, ketika ada Ratna Sarumpaet dalam acara ILC di TV ONE 23/06/2015, pasti nanti akan menyalahkan Presiden Jokowi, apapun topiknya.Benar juga! Ketika saya tunggu saatnya dia berkomentar, tebakan saya 100% tepat.

Dengan emosi yang tak terkendali seperti biasanya, dalam kasus kematian Angeline AKIBAT kemiskinan (padahal banyak orang yang lebih miskin dari Angeline tidak mengalami derita seperti itu lho) Ratna Sarumpaet langsung menuding pemerintah yang menyebabkan dan membiarkan kemiskinan. Sampai ia LUPA DATA, kapan Angeline lahir, rezim siapa saat Angeline lahir pada waktu itu.

Menurut catetan di media :

Angeline lahir 19 Mei 2007.
Saat itu presidennya Susilo Bambang Yudhoyono

Sementara Jokowi diangkat jadi Presiden 20 Oktober 2014.
Jadi kebijakan apa yang dibuat oleh Jokowi pada tahun 2007 sehingga menyebabkan kemiskinan orangtua Angeline?

Atau Ratna Sarumpaet menganggap keluarga Angeline tidak dapat BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang jadi program SBY saat menaikkan harga BBM waktu itu? Lalu yang diingat KARTU SAKTI programnya Jokowi, jadi langsung saja menyalahkan Jokowi?

Jawabannya cukup dua kata : SUDAH PIKUN!

Seiring bertambahnya usia, di era Presiden Jokowi ini memang banyak tokoh-tokoh "media darling" jurusan HATERS jadi kena penyakit PIKUN. Asal ngejeblak di media tanpa melihat data yang sudah ada. Memang jadi tontonan menggelikan bagi mereka yang KRITIS dalam menyikapi setiap pernyataan tokoh yang ada saat ini.

Dulu si Ratna Sarumpaet mengatakan Jokowi pemimpin yang BODOH, tentu saja dia benar, maksudnya benar-benar TOLOL dengan komentarnya itu bila tanpa argumentasi yang konstruktif. Tapi bisa jadi Ratna mengatakan demikian hanya melihat satu sisi saja, sisi lainnya diabaikan.

Misalnya, memang Jokowi goblok, saking gobloknya mobil miliaran alias mobil RI 1 yang yg anti peluru dan bom, hanya berisikan buku tulis dan kaos warna warni  untuk dibagikan rakyat kecil yang ia jumpai saat tugas kenegaraan di berbagai pelosok Indonesia. Apakah hal ini yang dimaksudkan
si Ratna Sarumpaet?

Ah dasar Ratna Sarumpahit
Ih memang Ratna Sarungkampret
Oh dia Ratna Keserimpet
Uh Ratna Sarangparit
Haiyaaaa......Ratna Serupamonyet

Begitulah teriak mereka yang kesal karena ulah Ibu Ratna Sarumpaet yang cantik jelita ini.

Di mata Ratna Sarumpaet Presiden Jokowi memang selalu salah, atau si Ratna Sarumpaet memang sedang KEPAHITAN karena SIRIK dengan Presiden yang rekam jejaknya lebih baik dari dia?

Percayalah bunda Ratna Sarumpaet, menjadi pemimpin itu tidak semudah yang Anda bayangkan, dan memang Anda tidak akan mampu melakukannya semudah ketika Anda MENCACI di depan umum tanpa ada solusinya.

Apakah Anda memang pengen NUMPANG NGETOP dengan cara selalu menyalahkan Bapak Jokowi?

Pak Jokowi adalah seorang yg sangat memahami hakikat kesabaran. Kesabaran terdiri dari pengetahuan, keadaan, dan amal. Pengetahuan di dalamnya seperti pohon, keadaan seperti ranting, dan amal seperti buah. Maka beliau mengetahui bahwa maslahat keagamaan terdapat dalam kesabaran.

Akibatnya, timbul kekuatan dan dorongan untuk melakukan kesabaran.Kesabaran terbesar adalah sabar menahan diri dari melampiaskan syahwat dan berlarut larut dalam melakukannya, dan juga seseorang harus sabar bila ada yang mengatakan segala KALIMAT untuk menunjukkan ketidaksabarannya itu.

Ada ayat menarik dari Agama Islam, ketika seorang sahabat Nabi Saw. berkata :

"Kami tidak menganggap iman seseorang sebagai iman bila ia tidak sabar saat menghadapi gangguan."

Allah Ta'ala berfirman (QS. Ibrahim : 12), yang artinya,

"Dan Kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang bertawakal."

Kesadaran itu terkadang dilakukan atas perbuatan itu dengan menahannya dan terkadang sabar dari pembalasannya. Kedua hal itu menunjukkan kesempurnaan iman.

Alhamdulillah, Halleluya, Puji Tuhan, Berkah Dalem kita bangsa Indonesia telah dikaruniai Allah pemimpin yang sabar.

Salam NKRI Raya!

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun