Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjanjian Sakral dengan Bumi

20 Juli 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Embun realita keseharian Ritual formal kehidupan Bukan gaya atau mode Seperti agama dan moralitas Akankah manusia bumi menjadi penghuni terasingkan Dengan mental moral spiritual yang terpisahkan? Akankah manusia bumi dalam krisis cinta kasih? Terpelanting dari dimensi kemanusiaan Menelantarkan materialisasi kesadaran Keterasingan jiwa dari eksistensinya Persoalan kehidupan di bumi Komplikasi nilai-nilai humanisasi Dilematis dalam kontribusi Terjebak dalam dikotomi Menawarkan kontradiksi Alam semesta berasal dari Sang Maha Dan bumi sorga batin religius Sudahkah kita mengingat perjanjian sakral dengan-Nya? Manusia berotak usang Mampukah memecahkan masalah? Manusia berhati goncang Mampukah menjaga hubungan manusiawi dengan bumi? Bumi butuh keseimbangan Bukan sekedar praktik sufistik Bukan besarnya muatan agama Dimana harkatmu manusia? Apakah akan tenggelam dalam Teknologi? Materialisme? Hedonisme? Sekulerisme? Dan segunung keduniawian yang mengikis jiwa sejati manusia suci? 8.7.13

13743122871598950967
13743122871598950967
NB : Tgl 26 Juli adalah “Hari Puisi Indonesia” saya ingin posting puisi-puisi dulu ah. Illustrasi 1 :  hambuchori.blogspot.com 2. Faceebook.com KBGD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun