Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dicekam Kerinduan

22 Juli 2013   20:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:11 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam terbangun pagi menuntun Seberkas cahaya rindu menembus hatiku Aku meminta angin membara Aku bertanya siapakah dia? Dex, aku tidak menolak Walau hujan selalu memaksa Dex, aku menghendaki Walau tanah resah membasah Dengarlah suara dibalik rusukku Yang dicekam kerinduan memelukmu Jantungku tak bisa sembunyi dari degup Masuklah segera dalam mimpiku Dan jangan ragu menjarah rinduku Agar aku mampu menyelinap dalam hatimu Dex, apakah kasihmu sirna? Sedang aku menunggu saat berkencan Dan aku tak mampu melawan Rindu di pebukitan Menghindari keriuhan 28.6.13 NB : Tgl 26 Juli adalah “Hari Puisi Indonesia”

Illustrasi 1 : malikazir.wordpress.com 2. situriaknauli.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun