Akhirnya kami berpisah dengan pak Thamrin Dahlan dan mas Nuryadi.Kembali saya bertiga dengan orang yang berbeda, kali ini kami menuju ke daerah kekuasaannya pak Happy. Saya dijamu masakan ala Hokian Bagan, Kepiting goreng dan Udang Lipan, mantap sekali masakannya. Saya kira para peserta Master Chief perlu belajar dari koki-koki di wilayah Teluk Gong sebelum ikutan di sono, mereka andal dalam banyak menu, tinggal pilih sesuai keahliannya.
Setelah menikmati kuliner di sana, kami kontak beberapa teman untuk bertemu di Central Park, selain kangen-kangenan juga membicarakan untuk MELELANG PLAKAT penghargaan ini. Ternyata yang datang cukup lumayan, ada Erick, Dina, Moi, pak Huhanda, Mr. Ang, Mr. Lee, dan beberapa teman lama saya. Tentu saja nama-nama tersebut ada yang nick name di dumay maupun nama aslinya.
Kami memilih tempat yang cukup longgar untuk makan minum dan memulai lelang. Agar lebih seru, harga saya buka dengan angka 500 ribu!
Mereka bergantian melihat plakat tersebut.
"Jangan kuatir, tidak ada nama saya di plakat penghargaan itu. Artinya siapa saja bisa memilikinya dan boleh merasa sebagai Kompasianer Terfavorite 2012 kok."
Semua yang mendenger tertawa, ada juga yang bertanya ini warna kuningnya apa dari emas? Spontan saya menjawab, demi menaikkan gengsi.
"Oh benar itu dari emas, masak Kompasiana situs terkenal di dunia memberikan plakat kuningnya dari BROM hahahahahaha.............."
Mereka pada manggut-manggut, entah percaya atau tidak. Yang jelas silih berganti mereka menawar. Ada yang menaikkan harga ditambahin 50 ribu, 100 ribu sampai akhirnya menyentuh angka sejuta. Bahkan pak Happy dengan cepat mengulangi penawarannya sewaktu bertemu di TAMINI Square tadi.
"Dua juta gimana?"