Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Hitam Jokowi

23 Juli 2012   17:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42 5304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.jawaban.com/news/userfile/Jokowi-Kampanye-1.jpg

Black Campaign sudah terlanjur dikenal saat ada PEMILU atau PILKADA atau PIL-PIL yang lain. Kampanye hitam begitu katanya, bukan kampanye malam atau gelap-gelapan tapi perilaku kampanye yang dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan berita bohong yang dilakukan oleh seorang calon atau sekelompok orang atau partai politik atau pendukung seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya.

Dalam ilmu komunikasi politik, tidak kenal istilah black campaign tapi NEGATIVE CAMPAIGN, artinya kurang lebih sama dengan bentuk kampanye yang inskonstitusional dan silahkan ditambahi sendiri terminology istilah ini dengan kata-kata PROKEM lainnya dah. Pilkada DKI Jakarta dengan serangan bergaya INSKONTITUSIONAL pada putaran ke 2 ini semakin bergentayangan menyerang pasangan Jokowi-Ahok di berbagai media. Pun di Kompasiana ini, akun-akun baru bermunculan, akun lama yang terbiasa mengagul-agulkan "kebenaran" keyakinannya menulis dengan berbagai gayanya dengan isu SARA mengiringi menunya. Lalu siapa yang paling banyak diserang dengan kampanye  gaya NEGATIVE CAMPAIGN ini? Sepertinya pasangan Jokowi-Ahok, tapi apakah pasangan ini tidak bisa melancarkan serangan BLACK CAMPAIGN dalam kampanyenya?

Serangan Jokowi-Ahok sudah terbuka dan terbaca jelas lewat baju kotak-kotak-nya kok, mau cari yang black atau yang white atau yang red sudah ada semua dalam warna-warni kotak-kotaknya itu. Mereka tidak tahukah kalau baju itu identitas diriI? Apakah mereka tidak tahu kalau baju bagian dari budaya? Jokowi sudah mengenakan identitas diri yang utuh lewat baju kotak-kotaknya. Baju memang bisa membuat sang pemakai membuat terhormat, namun bisa juga untuk gagah-gagahan. Tapi bisakah baju kotak-kotak membuat Jokowi Ahok terhormat? Ataukah baju kotak-kotaknya itu membuatnya semakin gagah? Tidak juga, sebab bajunya memang dijual buat biaya kampanyenya, apakah ini mau disebut BLACK CAMPAIGN? Apakah baju kotak-kotak itu mengandung unsur SARA?

http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/05/06/54060_20120506011517.jpg
http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2012/05/06/54060_20120506011517.jpg
Percayalah, baju itu hanya IDENTITAS DIRI, setelah selesai perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2012 ini nasib baju kotak-kotak akan ditentukan. Tidak mungkin baju kotak-kotak akan menjadi pakaian wajib pegawai Pemda. Tidak mungkin baju kotak-kotak akan dijadikan seragam narapidana apalagi seragam koruptor KPK. Mana bisa baju kotak-kotak dijadikan  seragam AMONG TAMU pengantin Jawa, bisa menghilangkan nilai sakralitas acara dong. Biarkan baju kotak-kotak melenggang bebas dalam ajang Pilkada dimana saja, bukankah Indonesia salah satu kekayaannya adalah aneka ragam, aneka motif, aneka warna dan peruntukan bajunya? Apa kita sudah siap bila suatu saat BAJU IDENTITAS BUDAYA INDONESIA di KLAIM negara tetangga sebagai BAJU WARISAN BUDAYANYA? Yang jelas tubuh berbaju itu lebih beradab, namun ketika menjadi pejabat harus tahu diri untuk mengukur bajunya yang sepadan dengan jabatannya, tidak terlalu SEMPIT atau LONGGAR Baju kotak-kotak memang bukan identitas asli kita, para cowboy bangsa Amerika, para penggemar musik country pun sudah biasa mengenakan baju kotak-kotak sejak dulu. Jadi kampanye hitam memang tidak pas dilekatkan ke pasangan Jokowi Ahok, melainkan KAMPANYE KOTAK-KOTAK. Itu saja inspirasi bajunya setelah melihat VIDEO KLIP seperti di bawah ini kok :

Illustrasi : music.okezone.com, jawaban.com, kaskus.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun