Black Campaign sudah terlanjur dikenal saat ada PEMILU atau PILKADA atau PIL-PIL yang lain. Kampanye hitam begitu katanya, bukan kampanye malam atau gelap-gelapan tapi perilaku kampanye yang dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan berita bohong yang dilakukan oleh seorang calon atau sekelompok orang atau partai politik atau pendukung seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya.
Dalam ilmu komunikasi politik, tidak kenal istilah black campaign tapi NEGATIVE CAMPAIGN, artinya kurang lebih sama dengan bentuk kampanye yang inskonstitusional dan silahkan ditambahi sendiri terminology istilah ini dengan kata-kata PROKEM lainnya dah. Pilkada DKI Jakarta dengan serangan bergaya INSKONTITUSIONAL pada putaran ke 2 ini semakin bergentayangan menyerang pasangan Jokowi-Ahok di berbagai media. Pun di Kompasiana ini, akun-akun baru bermunculan, akun lama yang terbiasa mengagul-agulkan "kebenaran" keyakinannya menulis dengan berbagai gayanya dengan isu SARA mengiringi menunya. Lalu siapa yang paling banyak diserang dengan kampanye gaya NEGATIVE CAMPAIGN ini? Sepertinya pasangan Jokowi-Ahok, tapi apakah pasangan ini tidak bisa melancarkan serangan BLACK CAMPAIGN dalam kampanyenya?
Serangan Jokowi-Ahok sudah terbuka dan terbaca jelas lewat baju kotak-kotak-nya kok, mau cari yang black atau yang white atau yang red sudah ada semua dalam warna-warni kotak-kotaknya itu. Mereka tidak tahukah kalau baju itu identitas diriI? Apakah mereka tidak tahu kalau baju bagian dari budaya? Jokowi sudah mengenakan identitas diri yang utuh lewat baju kotak-kotaknya. Baju memang bisa membuat sang pemakai membuat terhormat, namun bisa juga untuk gagah-gagahan. Tapi bisakah baju kotak-kotak membuat Jokowi Ahok terhormat? Ataukah baju kotak-kotaknya itu membuatnya semakin gagah? Tidak juga, sebab bajunya memang dijual buat biaya kampanyenya, apakah ini mau disebut BLACK CAMPAIGN? Apakah baju kotak-kotak itu mengandung unsur SARA?
Illustrasi : music.okezone.com, jawaban.com, kaskus.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H