Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Salam Kemiskinan Buat Tuan Presiden

10 Februari 2012   17:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:48 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328915162705587697

[caption id="attachment_170094" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shuttestock)"][/caption] Melihat geliat para pejabatmu ya tuan Presiden terpanggilku tuk tuliskan puisi ini betapa sikap mereka seperti dewa yang berdiri di atas semboyan-semboyan yang tak bisa ditawar Kan kusinggahi istanamu ya tuan Presiden kan kubawakan sebakul buah dari desa yang kupikul lewati trotoar tak ramah dengan keringat yang siap diperas sebab terik matahari begitu menyengat kotamu Di tengah protes kaum terpelajar gerombolan berseragam muncul dari pelataran istanamu bak penyamun terlatih memperkosa diriku dengan rakusnya sebakul buah ini tumpah ruah Aku bukan demontrans yang memprotes kebijaksanaan namun segerombolan srigala lapar menatapku curiga "Di manakah keadilan?" tanyaku pada mereka Aku tersungkur hilang arah gelap baik buruk dosa silih berganti mengisi samarku yang kudengar hanya suara-suara penuh belatung Tercampakku di tepi istanamu ya tuan Presiden jiwa ini tersadar mencari pijakan rohku mengembara mencari Tuhan Pulang ke desa adalah pilihan tuan Presiden aku sampaikan salam kemiskinan akan kuajak kerabatku untuk berburu mencari garudaku yang hilang di manakah kau sembunyikan tuan Presiden? 10212

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun