Ketika Halal bi Halal mereka tidak segan untuk menggunakan sebagian ruang di Gereja tersebut, karena biar bisa menampung umat dengan lebih banyak. Bahkan pihak Gereja pun ikut memberikan bingkisan untuk dibawa pulang kepada mereka yang datang. Sebaliknya ketika Gereja mengadakan ibadah Natal, warga sekitar yang tergabung dalam Karang Tarunanya, ikut menjadi petugas keamanan dan mengatur parkirnya. Romo juga sudah menghimbau pada umatnya untuk membayar parkir sebagaimana umumnya, dan uang hasil parkir tersebut masuk uang kas Karang Taruna. Tidak itu saja, segala perlengkapan milik RT juga disimpan di Gereja itu, seperti gelas, piring, tikar, dan lain sebagainya. Romo yang bertugas di Gereja tersebut juga mengikuti RONDA bersama warga pada jadwal yang sudah ditentukan. Itulah kerukunan yang sudah ditunjukkan sekian tahun lamanya oleh Gereja Katolik Santa Maria Kartasura, Sukoharjo, Solo hingga saat ini.
https://img-s.foursquare.com/derived_pix/PKXP3KOC03OVPFXGDBOXWPT5NKXY1EOSLP2EFPHVRU5X11UZ_300x300.jpg
Tentu saja kerukunan dan kegotongroyongan antar umat beragama masih banyak terjadi di penjuru Indonesia dan negara lain, tapi sering terciderai oleh OKNUM FANATIK yang lebih suka BERKOLABORASI dengan IBLIS untuk MENGADU DOMBA dengan berbagai caranya. Sudah banyak pertentangan antar umat beragama yang hasil akhirnya
jelas tidak menguntungkan bagi kehidupan umat manusia. Menganggu kemajuan sendiri, menghalangi jalan untuk keadilan dan kemakmuran. Bagaimana bisa maju kalau kita lebih suka SALING SERANG antar pemeluk agama dan keyakinan? Pengikut Yesus Kristus bila mengejek pengikut Muhammad =
MASUK NERAKA. Pengikut Muhammad bila mengejek pengikut Yesus Kristus =
MASUK NERAKA. Umat beragama dan keyakinan yang lain bila mengejek umat yang berbeda =
MASUK NERAKA. Manusia mengejek manusia yang lain sama saja dengan mengejek Sang Penciptanya = MASUK NERAKA. Artinya untuk MASUK NERAKA ternyata caranya mudah bukan? Padahal, Tuhan Allah Pencipta Yang Esa itu menginginkan perbedaan ini untuk menjadikan
BUMI SEPERTI DI DALAM SURGA. Tinggal bagaimana manusia penghuninya bisa saling bahu membahu bekerjasama menjadikan bumi indah dan nyaman bagi semua mahluk penghuninya, bukan saling bermusuhan! Waspadalah,
VIRUS Iblis selalu mengintai. Jangan ragu
SHUTDOWN segala permusuhan. Cepatlah
DELETE bila dosa mengintai. Dunia maya ini bisa kita jadikan sarana untuk menyuarakan
perdamaian dengan hati ikhlas. Jangan ragu untuk selalu
ONLINE kan hati demi menjaga perdamaian kepada semua mahluk ciptaan Tuhan. Jangan ragu
DOWNLOAD kesabaran jiwa. Jangan ragu
UPLOAD segala keindahan budi pekerti kehidupan ini. Jangan lupa
UPGRADE keimanan pada DIA yang memberi hidup. Selalulah
BROWSING kebaikan kepada siapa saja.
UPDATE kebajikan itu harus.
RESTART persaudaraan tanpa memandang status sosial maupun keyakinannya . Semua itu pasti akan membuat
SOFTWARE di dalam menjadi tenang dan damai. Kalau semua KERUKUNAN UMAT MANUSIA di dunia itu terwujud, tanpa ada lagi PERTIKAIAN antar umat beragama dan manusia dalam setahun saja, niscaya cita-cita di bumi seperti di dalam sorga, tinggal menunggu waktu. Kita semua bisa merasakan SORGA YANG SAMA di bumi tercinta ini, kenapa tidak?
Semoga Bermanfaat Walau Tak Sependapat Baca Tulisan Damai Di sini :
Agama Tidak Menolak Keindahan Al-Quran dan Alkitab Ada Insya Allah Untuk Apa Belajar Kitab Suci Kalau Hati Selalu Birahi Agama Bubarkan Saja Inilah Teroris Pertama di Dunia Agama Paling Benar Dengan Sorga Yang Ajaib Islam maupun Kristen sama saja dalam Menolak Perbedaan Tuhan Tidak Beragama Menunjukkan Jalan Kebenaran Tak Ada Damai Di Antara Kita Sampai… Topan Ripan Menuduh Tante Paku Sesat (Menjawab Tuduhan Yang Tak Berdasar) Setelah Menuduh Tante Paku Sesat, Akhirnya Topan Ripan Menyerah
http://www.depoknews.com/wp-content/uploads/2011/06/diversity.gif
http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/kerukunan-antar-umat-beragama-ilustrasi-_111031095026-811.jpg
Illustrasi :foursquare.com, blog.garuda.dibbku.com,pkb-manna.blogspot.com,depoknews.com,tulangbawangkab.go.id,republika.co.id, Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya