Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat Cinta Kepada Christie Damayanti

23 Desember 2011   01:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:52 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://3.bp.blogspot.com/_joaYazUzcv8/SzQX0VQfUoI/AAAAAAAAAvU/MTKeJtDLpSQ/s320/santa-claus.jpg

Tentu membutuhkan suatu keberanian untuk menulis surat cinta kepada Kompasianer Of The Year 2011 ini. Bukan karena dia sudah punya calon suami yang keren dan berpenampilan Jenderal serta ahli IT yang cukup langka, namun karena mbak yang satu ini kalau tidak membacanya dengan hati-hati akan menganggap surat cintaku ini penuh dengan suasana hati yang tidak stabil. Kutulis surat cinta ini setelah membaca komentarnya di lapak Suami Sableng, bukan di kiosnya Mad Mizan atau Otoko Mae yang penuh dengan tulisan-tulisan CINTA yang kadang banyak yang tidak dimengerti dengan hati nuraninya. Sebab untuk membangun suatu kehidupan yang lebih positif, kita sering lupa bahwa betapa pentingnya mengarahkan kekuatan agresif dalam membangun relasi manusia dan komunikasi berdasarkan atas CINTA KASIH dan MENGHARGAI satu sama lain. Namun kenyataannya, dalam membaca kita sering tidak menemukan kebaikan pada diri sang penulis itu, sebab kita tidak mau membuang pikiran negatif seperti CURIGA, IRI HATI, KECEMBURUAN, dan KEBENCIAN. Mbak Christie mengatakan dalam komentarnya antara lain : ".....mas-mas yang terhormat, mungkin mas-mas tahu, klo aku cacat? Cacat fisik, tetapi sahabat2 Kompasianer tetap memeluk diriku sampai sekarang. Apalagi Valentino. Dia tetap mau memperistriku walau aku cacat. Lalu, mengapa mas2 puas dgn mengejek dan sirik kepada Vaentino? Ya sdh, jika mas2 ga suka, silahkan terus mengejek. Semoga mas2 puas ya ….. Selamat siang, Tuhan memberkati ...." Memang tidak mudah menjadi BIJAKSANA itu, karena di antara kumpulan orang bijaksana pun masih saja ada yang TIDAK BIJAKSANA. Betapa sulitnya kita untuk SADAR memelihara perasaan-perasaan untuk menguasai dirinya sendiri. Mbak Christie yang terhormat tanpa mengurangi rasa hormat, dalam hidup ini kita mesti membutuhkan BANYAK PUKULAN atau COBAAN, semua itu diperlukan bahkan oleh orang yang keseimbangan emosinya paling sehat sekalipun. "...mungkin mas-mas tahu, klo aku cacat? Cacat fisik, tetapi sahabat2 Kompasianer tetap memeluk diriku sampai sekarang. Apalagi Valentino. Dia tetap mau memperistriku walau aku cacat."

http://2.bp.blogspot.com/_Ir54U1N-Cqc/SXB6y9IUtrI/AAAAAAAAACA/qDzZ3jFf3sU/s400/image006.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_Ir54U1N-Cqc/SXB6y9IUtrI/AAAAAAAAACA/qDzZ3jFf3sU/s400/image006.jpg
Cacat. Ya mbak Christie mengaku cacat dalam tulisannya sendiri maupun komentar di lapak yang "sepertinya" mengejek, namun kita sering tidak melihat ada SIMPATI dan RASA PENGERTIAN dalam tulisan tersebut. Rasa kita sering tertutup oleh EMOSI dan merasa tertekan. Untuk itu jangan ragu untuk menjalin hubungan dengan kehidupan, DALAM KESEDERHANAAN, maupun dalam KEBENARAN yang lebih bersifat SPIRITUAL daripada EMOSIONAL. Saya tahu dan bisa memahamimu, dengan keterbatasan fisikmu, nyatanya masih punya ingatan yang baik, bisa mengerjakan sesuatu yang baik, bisa menulis banyak hal dengan baik. Di dalam dirimu terkandung bakat dan anugerah serta kemampuan -kemampuan yang telah dikaruniakan Tuhan. Kamu harusnya selalu mengingat mbak Christie, juga menyadarinya bahwa Tuhan mencintaimu lebih dari yang manusia punya. Oleh sebab itu Dia menghendaki segala bakat yang kau punya untuk dimanfaatkan demi kebaikan diri sendiri dan kebaikan bagi sesama manusia. "...mungkin mas-mas tahu, klo aku cacat? Cacat fisik," Banyak keluarga dan teman-teman menyayangimu, ada Valentino yang menerima hatimu, itulah pertolongan terbesar yang diberikan Dia kepadamu. Dengan kecacatanmu itu kamu adalah manusia baru, belajar dan berkomunikasi dalam bahasa media maya dan menyadari pentingnya kesatuan umat manusia. Untuk mencintai Tuhan harus bisa mencintai diri sendiri, mengatakan diri cacat bukan sebagai tanda cinta kepada Tuhan. Mengasihani diri sendiri merupakan sebuah bentuk rasa benci dan muak pada diri sendiri, tumbuh dalam proporsi yang tidak normal. Seperti itulah yang sering dikatakan para Psikiater yang mengerti tentang Alkitab. Dengan mencintai diri sendiri dan menghormati diri sendiri tentu tidak menghiba atas kecacatannya, tetapi mengharuskan kita menghargai sifat-sifat yang diberikan Tuhan. Sifat-sifat itu adalah SABAR, TABAH atas segala keterbatasan sebagai manusia, oleh sebab itu kita tidak boleh mencampakkan diri sendiri dan merasa cacat menjadi penghalang untuk menjadi diri sendiri. "Datanglah kepada-Ku, wahai hamba-hamba-Ku yang sakit dan berat menanggung beban. Aku akan menyegarkan kembali." Itulah kekuatan yang diberikan Tuhan kepada hamba-hamba-Nya. Kututup surat cinta kepada Christie Damayanti ini, bukan sekedar surat cinta biasa, melainkan KADO NATAL yang bisa kuberikan di tahun ini. Saya percaya, kamu mempunyai sumber dan kekuatan terpendam dalam dirimu untuk tujuan hidupmu sebagai sumber makna baru. Salamku untuk Valentino, yang memberikan waktu cukup untuk berbagi pada pembaca dan tidak meluangkan waktu sedikit pun untuk mengkritik orang lain. Saya tahu itu dari apa yang saya tahu di sini ketika memilihmu untuk menjadi belahan jiwanya. Semoga demikian adanya. Salam.
http://3.bp.blogspot.com/_joaYazUzcv8/SzQX0VQfUoI/AAAAAAAAAvU/MTKeJtDLpSQ/s320/santa-claus.jpg
http://3.bp.blogspot.com/_joaYazUzcv8/SzQX0VQfUoI/AAAAAAAAAvU/MTKeJtDLpSQ/s320/santa-claus.jpg
http://images.detik.com/content/2011/12/08/852/121519_love20.jpg
http://images.detik.com/content/2011/12/08/852/121519_love20.jpg
Illustrasi : KoleksiCH,m.boleh.com,felixsdp.blogspot.com,fadielsimatupang.wordpress.com,hatikasih.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun