Sebagai manusia kita adalah manusia normal yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita harus pandai-pandai mengendalikan diri. Cemburu yang kelewat batas bisa merusak perkawinan dan cinta kasih dua anak manusia. Kekurangan-kekurangan yang ada pada diri pribadi, bukan untuk ditutup-tutupi. Berbagi rasa-lah dengan sesama untuk saling mengisi. Itu semua dimulai dari lingkungan rumah tangga. Seorang wanita jangan dipandang sebelah mata saja, ia juga mempunyai POWER dan bisa berperan besar dalam kendali keluarga.Karena wanita sebagai penerus keturunan dan otomatis penerus generasi, maka kualitas BIBIT UNGGUL itu sangat tergantung lahan pembibitannya. Wanita juga merupakan sumber harmonisasi dan pengatur kelancaran roda keluarga, maka kualitas wanita sangat mempengaruhi kualitas keluarganya. Ia bagaikan barometer, juga menjadi neraca penimbang serta diibaratkan garpu tala symphony rumah tangga. Namun tanggung jawab rumah memang sebaiknya menjadi tanggungjawab bersama. Seorang istri yang telah mendapatkan kepuasan nafkah bathin dan telah dewasa pola pikirnya, tak sungkan-sungkan membantu suami untuk benar-benar setia. Saling pengertian akan tercipta, dan segala kecurigaan pun akan berkurang. Hanya pasangan yang memiliki kepercayaan di kedua belah pihak, yang berpikiran luas dan memandang bahwa PERKAWINAN YANG DIDASARI CINTA KASIH dan SALING MENGERTI adalah PERKAWINAN YANG SEHAT. Ketika berita banyak mahasiswi yang hilang karena dicuci otaknya oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, nyonya Hawa malah kehilangan suaminya, sebab sudah seminggu tidak pulang ke rumah. Akhirnya ia melaporkan ke kantor polisi bagian yang menangani orang-orang yang hilang, bersama nyonya Youly sahabatnya. Ny. Hawa    : "Suamiku putih, tinggi, ganteng dan menarik hati!" Ny. Youly    : (Berbisik) "Lho, bukankah suamimu kecil, gendut, gondrong?" Ny. Hawa    : "Ssst...biarin aja! Siapa yang mau mengharapkan lelaki itu akan kembali?" Illustrasi :lostpic.wordpress.com,cryosites.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H