Nurdin Halid akhirnya menyadari, walau dirinya mempunyai lobby yang kuat di kalangan atas, tapi kalau manusia-manusia lemah yang mengkritiknya itu bergabung akan menjadi kekuatan yang besar. Semakin hari gelombang menentang kembalinya Nurdin Halid untuk memimpin PSSI selalu menjadi Head Line berita di media cetak maupun elektronik, mereka hanya membawa satu tujuan yaitu KEBEBASAN. Kebebasan dalam arti PSSI harus memulai suatu perubahan ke arah yang lebih baik, artinya Nurdin Halid harus mundur dari memimpin PSSI. Nurdin Halid diakui atau tidak mempunyai ketrampilan politik yang cukup tangguh, lingkungan kekuasaan sudah ia dekati, para politikus, birokrat, dan asosiasi-asosiasi, karena Nurdin tahu ketiganya merupakan penjelmaan dari rakyat, secara normatif ketiganya bertindak dari dan atas nama rakyat demi kepentingan rakyat, Nurdin Halid pun mampu merangkulnya demi kelanggengan posisinya. Walau tidak bisa kita pungkiri bahwa pusat-pusat kekuasaan itu pada dasarnya juga sering bertindak sebagai "pedagang" yang berusaha memaksimalkan personal benefit-nya agar dapat terpilih kembali jika musim pemilu tiba. Nurdin Halid pun mampu melihat peluang ini dengan cantiknya lewat transaksi-transaksi yang tidak diketahui secara umum. Nyatanya publik pemerhati atau pecinta PSSI mengendus aroma "transaksi" itu yang mengakibatkan "kesengsaraan" bagi kelangsungan hidup PSSI, maka mau tidak mau Nurdin Halid harus mundur teratur dari memimpin PSSI, entah ini juga bagian dari permainan politik atau murni keinginan publik? Akhirnya Nurdin Halid membuat surat pengunduran diri dan Kompasiana mendapat kesempatan pertama untuk mengintip isi suratnya, yang saya kutipkan seperti di bawah ini : Kepada Yang Terhormat : Presiden beserta Wakil Presiden Seluruh jajaran Menteri Kabinet POLRI TNI AU TNI AD TNI AL Pengurus PSSI pusat maupun daerah Para Suporter sopan maupun BONEK Para Sekretaris dan Bendahara Para Bankir di semua bank Para Pengusaha di seluruh Indonesia Hansip, Satpol PP, Satpam Anak kost dan Ibu kostnya juga Penjaga warnet Tukang Sapu Bakul Mie ayam, Bakul Bakso, Tukang Sate , penjual es di seputar Stadion bola mana saja Supir angkot, Supir truk, Supir bus , Tukang Ojek, Tukang becak, dan Tukang parkir Para Blogger di mana saja NGEBLOG Para Kompasianer di Kompasiana.com Para ADMIN dunia maya Para tetanggaku dan penggemarku Pengemis dan Pengamen Yang kami muliakan. Bersama surat ini saya NURDIN HALID bin SULID MENGUNDURKAN DIRI dari Kompasiana.com untuk tidak membaca lagi di sini, sebab di Kompasiana ada PSSI alias Persatuan Super Gosip Seluruh Indonesia, sebab saya takut bertambah dosanya lagi. Demikian surat PENGUNDURAN DIRI ini saya buat demi stabilitas dunia PERGOSIPAN. Ttd : Nurdin Halid bin Sulid
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H