Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masihkan Bicara Tentang Agama?

20 Februari 2011   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:26 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://nesia.files.wordpress.com/2007/04/salib.jpg

Apakah benar semua agama sama buruknya, karena di dalam semua agama ada sistem yang membuatnya menjadi sebuah organisasi yang mengikat? Bahkan menggunakan sangsi berat bila keluar dari agama tersebut, model PUNISHMENT yang tidak main-main?! Agama membeda-bedakan manusia tapi Allah tidak membeda-bedakan umat manusia di bumi ini, mestinya demikian. Sebab HUJAN YANG SAMA kita terima, sebeb TUMBUHAN YANG SAMA kita nikmati, cinta-Nya sempurna tidak seperti manusia, apapun agamanya selalu membeda-bedakan. Kalau begitu.... Masihkah Bicara Tentang Agama? Sabda Tuhan adalah keselamatan Namun darah lebih nyata dari roh Gerak lebih bermanfaat dari rasa Realitas yang teraba Semangat cinta kasih terbakar Hangus untuk menang Membanting Menjatuhkan Membunuh Kemenangan harus mengalahkan Yang berpedang Yang bersyair Yang beriman Habis oleh kezaliman Perang antar kita Perang dengan diri sendiri Perang dengan badan dan roh kita Keinginan memiliki Cinta kasih membebaskan Keselamatan adalah sabda Tuhan Ana rasa sajroning obah ana obah sajroning polah ing polahing Allah Ada rasa dalam gerak ada gerak dalam laku lakuku karena Tuhan 24.9.09

http://nesia.files.wordpress.com/2007/04/salib.jpg
http://nesia.files.wordpress.com/2007/04/salib.jpg
Mesir Gula Pasir Kami Hadir Menyebrangi pesisir hingga ke Mesir Sekedar mencari gula pasir Atau menggapai mimpi Sebab di sini sudah tak tergali lagi Semua mimpi di bawa pergi Para begundal negri ini Tanah airku tak henti berlinang Saat aku datang dari negri seberang Karena di sana sedang perang Aku pulang Membuang puntung kehidupan Mesir tanah berpasir Menenggelamkan terompah harapan Ya Allah Masihkah ada pilihan Kembali atau menanti Masihkah ada jejakku Di negri ini Kurindukan padamu negri Kubermimpi bagimu negri Bersama burung-burung bernyanyi Indonesia Raya merdeka Masih adakah harapan Agar kami tak pergi menghamba Jauh dari ibu pertiwi Mesir gula pasir kami hadir Walau hati kami getir Perih pedih selalu berdesir Masih ada persaudaraan dalam kesengsaraan Masih ada pasir kenikmatan Yang tak kudapatkan di negri sendiri 5.2.11 Illustrasi : japheto.blogspot.com , nesia.wordpress.com, manikarum.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun