Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggugurkan Kandungan

14 September 2010   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:15 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BETAPA bahagianya pasangan muda itu ketika mengetahui bahwa mereka akan mempunyai anak, sang istri dinyatakan positip mengandung. Cinta mereka pun semakin lengkap bila nanti hadir anak hasil buah cinta selama ini. "Sayang,  jika aku ada tugas ke luar kota, kamu jangan malas untuk berangkat sendiri memeriksakan kandunganmu ini ya?" Pesan sang suami sambil mengecup mesra pipi istrinya. Derina memang istri yang bisa diandalkan, kemandiriannya patut dipuji, walau sang suami sering bertugas berhari-hari ke luar kota, ia tidak selalu tergantung dalam urusan rumah tangga sehari-hari pada sang suami. Begitulah seorang istri yang bisa bekerjasama dengan suami, tidak terus manja minta perhatian dan minta diantar melulu. Untunglah Derina hanya ibu rumahtangga biasa karena sang suami menghendakinya demikian, dan ia mampu mengatasi segala urusan rumah tangga dengan penuh tanggung jawab. Pada suatu hari Derina ke sebuah Rumahsakit untuk kontrol kandungan pertamanya itu. Dokter kandungan itu memang cukup terkenal, hingga pasiennya cukup banyak. Derina pun antri menunggu panggilan, sebagai wanita yang mudah bergaul, ia sudah terlibat pembicaraan mengasyikkan dengan sesama pasien, tentu yang dibicarakan seputar kehamilan berikut pernak-perniknya. "Derina, silahkan masuk!" Suara suster menghentikan perbincangan Derina dengan teman barunya itu. Ia melangkah masuk dengan mantap dan sang dokter tanpa banyak tanya langsung memerintah Derina menempatkan diri pada kursi khusus wanita hamil, dibantu sang suster. Dengan cekatan sang dokter langsung membius Derina serta mengoperasinya. Di tengah operasi itu tiba-tiba Derina sadar dan langsung berteriak dengan keras : "Pembunuhan!!!" Sang Dokter kaget, tapi sudah terlambat, ia sudah berhasil mengeluarkan janin di rahim Derina. "Lho bukankah anda sendiri yang meminta menggugurkan kandungan ini?" Tanya Dokter itu heran. "Siapa yang meminta? Aku hanya ingin kontrol bukan menggugurkan kandungan!  Aku wanita baik-baik, aku punya suami dan ini anak pertama kami, mana mungkin kami berniat menggugurkan?" Jawab Derina sambil berlinang airmata. Sang Dokter bengong. Ia memandang asistennya. "Bukankah ini permintaannya, suster?" Tanyanya sambil mengerutkan dahi. Sang suster mengangguk. "Coba kamu lihat lagi daftar pasien!" Perintah sang Dokter. Tak berapa lama suster masuk ke ruangan sambil membawa daftar pasien hari ini. "Oh ada dua nama yang sama atas nama Derina, Dok!" Katanya. Sang Dokter segera meraih daftar itu dan membacanya. "Benar, ada dua nama Derina di sini. Yang satu ingin kontrol kandungan, dan satunya lagi ingin menggugurkan kandungan. Ah... kita telah melakukan kesalahan fatal suster!" Keluh sang Dokter sambil menepuk jidatnya! Derina sambil menangis menghubungi sang suami  lewat ponselnya. Illustrasi : ainidebruin.multiply.com, top-blogger-post.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun