Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jusuf Kalla Memburu Harimau

17 Agustus 2010   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:57 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://andyan.files.wordpress.com/2009/03/ngmsiberian-tiger-grooming.jpg

Ketika masih muda Jusuf Kalla suka juga berburu, sudah banyak rimba raya yang terkenal lebat dan gelap di Indonesia dijelajahinya, tak sedikit binatang-binatang buas atau pengganggu penduduk dapat ditaklukannya dengan sukses. Maka tak heran kalau Jusuf Kalla muda terkenal sebagai pemburu andal yang cukup disegani oleh sesama pemburu atau binatang hutan yang mengetahui reputasinya. Pada suatu hari Jusuf Kalla dapat kabar kalau di hutan belantara Taman Nasional Garamba, Kongo, ada binatang buas yang sering mengganggu ketentraman penduduk setempat dan sudah banyak pemburu yang memburunya namun tak pernah berhasil membunuhnya, bahkan malah ada yang terbunuh oleh binatang Harimau ganas itu. Dengan mengajak Ahmad, sahabatnya yang sering menemaninya berburu, Jusuf Kalla berangkat ke hutan tersebut. Perjalanan menembus hutan tersebut sangat melelahkan, ketika akan memasuki hutan Jusuf Kalla dan Ahmad pada mulanya dikawal beberapa unit APC (Armoured Personal Carrier) dan dan beberapa unit HMMWV (High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle) dengan persenjataan lengkap dari Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Maroko. Namun ketika akan memasuki hutan, Jusuf Kalla memohon mereka untuk tidak terus mengawalnya, "Kalian tidak perlu mengkuatirkan saya, bersama Ahmad saya akan bisa mengatasi keganasan harimau itu dengan lebih cepat dan lebih baik, silahkan kalian kembali ke markas saja," kata Jusuf Kalla penuh percaya diri. Hari pertama mereka memasuki hutan, belum nampak jejak-jejak Harimau yang terlihat, hanya jejak babi hutan, dan mereka tidak berminat untuk menembak binatang lain, mereka ingin fokus pada target utamanya, Harimau sang teroris itu. Pada hari kedua mereka menemukan jejak Harimau yang masih jelas. Setelah diikuti ternyata jauh menyuruk ke dalam hutan, sehingga sangat melelahkan. Akhirnya mereka menggelar perlengkapan tidur yang disimpan di ransel punggung, setelah semuanya dirasa aman, mereka pun tertidur. Malam itu memang dingin, beruntung tidak ada rintik hujan. Suara binatang malam begitu mencekam, sesekali terdengar desau angin seperti ada makhluk-makhluk halus yang bersliweran. Mereka tidak memperdulikannya, karena sudah terbiasa menghadapi malam-malam di hutan. Mendadak ada suara 'Kriinggggggggg...' yang sangat jelas, hingga membangunkan kedua pemburu itu. Keduanya terkesiap, lhadalah, di depan mereka berdirilah Harimau yang diburu itu. Untung walau dalam tidur, senjata selalu di tangan, dengan cepat keduanya menembakkan senjatanya hampir berbareng, Harimau itu pun mati! Tetapi dari mana suara 'kriiing' di tengah hutan itu? Sesampainya mereka di perkampungan penduduk, mereka bertany kepada kepala sukunya. "Saya mendengar suara kriiing seperti jam weker, apakah ada makhluk halus penjaga hutan itu?" "Tidak." "Lalu itu suara apa?" "Begini, beberapa waktu lalu ada pemburu dari Belanda yang mati di tengah hutan itu, ada warga kami yang menemukannya, dan kami menguburkannya di tempat itu bersama semua yang dibawanya, namun ada sebuah jam yang KRINGnya sangat kuat juga ikut dikuburkan!" "Ooh...untung jamnya berbunyi, kalo tidak, mungkin kami berdua sudah tewas dimangsa Harimau!" Jawab Jusuf Kalla sambil tertawa. Sekian.

http://andyan.files.wordpress.com/2009/03/ngmsiberian-tiger-grooming.jpg
http://andyan.files.wordpress.com/2009/03/ngmsiberian-tiger-grooming.jpg
Gambar dari Google.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun