Pada era Orde Baru ada nama Pak De yang fenomenal, tepatnya dekade 80-an, bagi Anda yang lahir sebelum tahun itu pasti ingat nama Pak De. Bila tahun itu sudah ada internet, pasti nama Pak De akan menjadi TRENDING TOPIC di berbagai media dengan segala macam opininya.
Sekedar mengingatkan, nama aslinya Muhammad Siradjudin, nama bekennya Pak De dan berprofesi sebagai DUKUN, beliau mencuat jadi pemberitaan di media cetak maupun televisi karena "tertuduh" sebagai otak pembunuhan peragawati Ditje Budiarsih, dan masuk hotel prodeo seumur hidup, walau akhirnya Presiden Habibie memberikan grasi kebebasan bersyarat.
Kenapa kasus Pak De menjadi heboh? Sebab ada "keterlibatan" dari putra Cendana yang "dituduh" terlibat perselingkuhan dengan Ditje itu. Dan seperti biasa, di negeri ini masih berlaku KEADILAN tidak berpihak pada rakyat kecil.
Pakde atau Pak De atau Pakdhe itu artinya apa sih?
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Depdiknas Edisi Keempat 2011 menjelaskan :
1. Pak De itu artinya Bapak Gede. 2. Pak De itu sapaan kakak laki-laki ibu atau ayah.
Lalu apa hubungannya dengan Pak De di Kompasiana?
Saya mengenal nama Pakde Kartono dan sudah menjadi teman Facebook juga, sering men-tag tulisan-tulisan terbarunya ke akunku, jadi saya merasa dekat dan ikut menyimak perkembangan karyanya, walau tidak semua.
Dengan menggunakan pict Brad Pitt aktor Hollywood yang keren itu, nama Pakde Kartono di Kompasiana menjadi terkenal, bukan karena wajahnya, melainkan artikel-artikelnya yang mampu membius pembaca untuk mengikutinya dan bahkan ada yang menjadi KONTROVERSIAL, bagi penulis produktif itu bukan hil yang mustahal, justru akan membuatnya semakin matang dalam memandang.
Saya tidak perduli Pakde Kartono TERVERIFIKASI atau belum. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh ARSWENDO ATMOWILOTO. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh penulis CABUL. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh GANTENG atau PLAY BOY. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh AHLI PORNOGRAFI. Saya tidak perduli Pakde Kartono mempunyai 7 KESALAHAN. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh PEMBUAL ULUNG. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh GALAU atau JOMBLO. Saya tidak perduli Pakde Kartono dituduh SERING HOAX. Saya tidak perduli Pakde Kartono punya MURID atau GURU di sini. Saya tidak perduli Pakde Kartono BERSETERU dengan itu. Karena yang saya tahu, Pakde Kartono sudah mengaku dengan gamblang bahwa dia :
SAYANG ISTRI, SAYANG ANAK, makanya disayang Allah. Itu sudah cukup bagiku mengenal beliau sebagai orang yang berbahagia ketika berinteraksi di Dumay ini.
Ternyata di Kompasiana ada Pak De lain yang ingin "dituakan", makanya menggunakan akun Pak De, nama lengkapnya Pakde Kartomo. Dengan menggunakan pict KAKEK OMPONG yang sering dipakai para user sebagai foto profilnya ini. Akunnya sudah lama tidak aktif, bahkan selama tahun 2014 tidak memposting tulisan satu pun, padahal ia mengaku dengan cukup sederhana :
"Pakde tu orangnya hepi dan suka bikin orang hepi." Apakah Pakde Kartomo ini masih saudaraan sama Pakde Kartono, karena hanya beda satu huruf saja? Tentu saja saya juga tidak perduli, karena kedua Pakde ini sama-sama suka HAPPY. Ada lagi satu Pak De di Kompasiana yang TERLIHAT ingin mendompleng nama bekennya Pakde Kartono, terbukti ikut-ikutan menggunakan pict BRAD PITT. Apakah akun yang menamakan diri Pakde Sartono ini KLONINGANNYA Pakde Kartomo atau Pakde Kartono? Saya tidak berani gegabah menuduh soal itu, sebab mau kloningan atau tidak, saya tidak perduli. Yang jelas, akun Pakde Sartono ini baru saja dibikin, sebab akun sebelumnya menamakan diri GURU BIJAKSANA, apakah ia sebijaksana dalam berinteraksi dengan Kompasianer lainnya? Pakde Sartono dengan malu-malu dan malu-maluin mengatakan dalam biodatanya di Kompasiana :
"Pemimping itu yang dipegang JANJINYA."
Saya tidak tahu Pakde Sartono ini seorang pemimpin atau bukan, yang jelas kata-katanya sendiri TIDAK BISA DIPEGANG, apalagi janjinya! Bagaimana tidak, memilih nama akunnya saja begitu galau, ketika dikuliti komentarnya, saat menggunakan akun Guru Bijaksana cuma bisa COPAS melulu dan cengengesan, lalu sehari kemudian merubah namanya menjadi
PAKDE SARTONO, mungkin pengen nebeng nama beken Pakde Kartono, kita tunggu saja aksinya dah. Begitulah 3 nama PAK DE yang saya tahu di Kompasiana ini, masing-masing mempunyai ciri khas sendiri, apakah mereka sudah saling kenalan? Ha ha ha ha ha ha......hanya mereka yang bisa menjawabnya. Yang jelas, segala PERSETERUAN di Kompasiana ini bagiku bak KEGADUHAN teatrikal di pentas maya yang masih terkendali dengan kreatifitasnya masing-masing, dan masih enak dinikmati dengan segala ritual yang mereka pakai.
Salam dan semoga bermanfaat walau tak sependapat!
Sumber gambar : 1. Lihat.co.id dan Kompasiana 5.
aneka.blog.mercubuana.ac.idBaca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya