Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagi, Pesawat Jatuh, Satu Selamat Lainnya Tewas (Jan'15)

5 Januari 2015   00:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:49 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman dulu naik pesawat itu seperti barang mewah, karena harganya mahal maskapai penerbangannya pun terbatas. Tidak seperti sekarang ini, naik pesawat bukan barang mewah lagi, harga tiket bisa di bawah 300 rupiah kita sudah bisa terbang sampai tujuan. Tapi harga murah maupun mahal, naik pesawat tetap MEMPERTARUHKAN NYAWA bila terjadi musibah! Anda bisa membayangkan, bagaimana kalutnya jika sang Pramugari mengharuskan kita mengenakan perlengkapan pesawat karena situasi "darurat", kita harus cepat-cepat melindungi tubuh dengan sabuk pengaman (Safety Belt), mengenakan masker oksigen (Oxygen Mask), memakai baju pelampung (Life Vest), dan siap-siap menuju pintu evakuasi. Bagaimana kalau kita belum lengkap mengenakan itu semua pesawat keburu terjun bebas ke bawah, entah terjun di laut, di hutan, di persawahan, atau bahkan menabrak benda di depannya? Naik pesawat memang mempercepat waktu kita berpergian, namun tetap pesawat adalah kendaraan yang punya resiko paling tinggi di antara kendaraan lainnya, walau masih sedikit kecelakaannya dibandingkan kendaraan darat lainnya. Karena sering kecelakaan pesawat tidak bisa cepat mendapatkan pertolongan, apalagi bila jatuhnya di lokasi yang sulit, untuk itulah korbannya selalu banyak yang meninggal dibandingkan yang selamat. Setelah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 hingga hari masih belum selesai dalam proses evakuasinya, adalagi pesawat jatuh dengan menelan korban nyawa, tapi bukan di Indonesia melainkan di Kentucky Amerika Serikat. Menurut sumber berita ABC News,  sebuah pesawat kecil jatuh di wilayah Lyon County, Kentucky, Amerika Serikat Jumat malam (2/1/15). pesawat Piper PA-34 jatuh di wilayah hutan, Empat jasad korban ditemukan tewas. Satu-satunya korban selamat adalah anak perempuan yang keluar dari puing dan mencari pertolongan dengan meninggalkan seluruh keluarganya yang tewas itu. Anak perempuan bernama Sailor Gutzler berusia 7 tahun boleh dikata anak pemberani, ia sendirian keluar dari pesawat dan berjalan menyusuri hutan untuk mencari bantuan dengan berjalan sejauh 1,6 kilometer, menerobos hutan "Anak ini keluar sendiri dari puing dan pergi rumah terdekat untuk mencari bantuan," kata Sersan Dean Patterson dari Kepolisian Kentucky. Badan Penerbangan Federal AS, FAA, mengatakan bahwa pesawat itu terbang dari Bandara Regional Tallahassee, Florida, menuju Mount Vernon, Illinois.Patterson mengatakan insiden terjadi saat sedang hujan lebat. Penyebab kecelakaan masih terus diselidiki. Besar atau kecil kecelakaan pesawat tetap mempunyai risiko nyawa melayang di negara mana saja. Tapi pesawat tetap alat transportasi yang sangat dibutuhkan orang untuk mengejar waktu, untuk itu maskapai penerbangan harus SELALU melakukan KONTROL KETAT terhadap perawatan pesawat maupun cek kesehatan Pilotnya, dan yang tak kalah pentingnya APLIKASI PEMANTAU PENERBANGAN. Bila hal itu diabaikan, nyawa taruhannya! Dan DOA adalah langkah pertama di setiap perjalanan kita, agar selamat sampai tujuan.

Sumber gambar :  1. matatelinga.com 2. palingaktual.com Sumber berita : ABC News, The Guardian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun