Mohon tunggu...
Tante Paku  A.k.a Stefanus Toni
Tante Paku A.k.a Stefanus Toni Mohon Tunggu... wiraswasta -

Membaca dan menulis hanya ingin tahu kebodohanku sendiri. Karena semakin banyak membaca, akan terlihat betapa masih bodohnya aku ini. Dengan menulis aku bisa sedikit mengurangi beban itu. Salam, i love you full.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Demi Agama Orang Bertengkar Karena Ada Ayatnya

10 Januari 2015   03:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:27 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama memang sudah mewarnai sejarah dunia ini dengan segala kehidupan manusianya, bahkan agama sudah menjadi bagian hidupnya hingga ribuan tahun, karena agama dianggap kesempurnaan eksistensi manusia, agama menjadi sumber vitalitas yang mewujudkan perubahan dunia. Jenjang kehidupan manusia tak lepas dari peran agama yang dijadikan sumber nilai yang sudah berurat-berakar, hingga konflik-konflik yang dihadirkan agama dianggap sebagai pemicunya, sebab agama mempunyai KEKUATAN MENGIKAT yang hebat ke dalam dan semangat yang keras menyalakan pertentangan ke luar. Agama sebagai peradaban dari masa lampau ini sudah memiliki umat yang besar bahkan fanatik untuk siap berkorban demi membela agamanya. Agama layaknya sudah menjadi PERUSAHAAN BESAR yang memiliki pekerja dan tersebar dimana-mana. Sang BIGBOS dalam agama tersebut ada yang disebut TUHAN, ALLAH, atau DEWA, dan entah ribuan nama lainnya, cukup memberi buku panduan manusia dalam menjalankannya.

Buku panduan itu pun dianggap suci makanya disebut KITAB SUCI, isinya tentu saja sangat berharga dan tidak boleh dibantah sampai kapan pun! Membantah, menghina, atau tidak mempercayainya sama saja dengan mengantar nyawa sia-sia, dan pengikutnya siap setiap saat MENGHAKIMINYA. Memang setiap agama mengandung realitas yang transenden, Yang Maha Esa, Yang Maha Kudus, Yang Maha Suci, Yang Maha Tiada Tandingan, Al-Haq, Tao, Rtam, Logos, dan lain sebagainya. Selain itu, semua Kitab Suci menuliskan ayat-ayat untuk memberi semangat pemeluknya agar menyebarkannya di seluruh penjuru bumi, hingga terjadilah gelombang besar dari zaman ke zaman, setiap agama ingin memenuhi seluruh permukaan bumi, atas nama misionaris, dakwah, dan di bawah ini saya kutipkan sedikit ayat yang memberi semangat "berjuang" itu. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa  murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius, 28:18-20) Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS: Ali Imran Ayat: 20) “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12) Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.(QS: Ali Imran Ayat: 19) Dari sedikit ayat-ayat yang saya kutipkan di atas sudah menunjukan PEDOMAN umat beragama yang berasal dari agama abrahamik atau agama samawi yang jumlah umatnya paling besar di antara agama yang lainnya, untuk memberikan bukti bahwa umat beragama memang tak akan pernah berhenti berlomba mencari anggota. Yang jadi pertanyaan, di zaman yang semakin modern itu, apakah ayat-ayat tersebut masih relevan? Tentu saja, masing-masing umat yang ada dalam setiap agama itu akan memberikan jawaban klasiknya, begitulah adanya, begitulah agamanya. Oleh sebab itu ada pameo mengatakan, atas nama agama orang BERSATU, BERSAUDARA, dan demi agama pula orang BERTENGKAR dan berseteru! Menuliskan tentang agama memang tak akan ada habisnya, pro kontra akan selalu menjadi warnanya, pertumpahan darah pun menjadi akibat yang menunjukkan bahwa mereka memang umat beragama yang suci dan mulia. Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dan indah, apakah manusia akan kembali ke Sang Maha Penciptanya merasa bangga dengan berlumuran darah? Semoga bermanfaat walau tak sependapat!
Sumber gambar : 1.  benzwu.com 2. kejayaanyangindah.blogspot.com 3. www.kaskus.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun