Perjuanganku Untuk Mencapai Cita-citaku
Rama Rayyi Pamungkas
Di suatu hari saya di panggil untuk seleksi voly dimana seleksi itu untuk mengikuti kejuaraan daerah dan terus lanjut ke kejuaraan nasional untuk mewakili Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pada seleksi itu ada 2 tahap yaitu tahap 1 dan tahap 2,waktu pertama kali saya di panggil oleh yang menyeleksi yang di tentukan pada hari sabtu.Â
Pada hari jum'at sepatu saya dalam keadaan jebol parah, lalu pada hari itu juga saya terus mencari tukang sol sepatu supaya pada hari penyeleksian bisa di pakai dan alhamdulillah nya saya menemukan tukang sol tersebut dan bisa di pakai untuk penyeleksian dan berharap bisa ke pilih dalam penyeleksian tahap 1,hari pun berlalu pada tahap 1 alhamdulillah saya ke pilih dari 40 orang menjadi 20 orang, seleksi tahap 2 pun di mulai pada hari minggu depan nya dan saya pun mulai seleksi, pada saat penyeleksian sepatu saya mulai dikit agak jebol dan udah ga enaken tapi saya tetap konsisten dalam menjalankan seleksi tersebut hingga beres. Dan alhamdulillah pada tahap 2 juga saya ke pilih dari 20 orang menjadi 15 orang.
Setelah penyeleksian selesai dan nanti di lanjut latihan 3x dalam seminggu, Terus saya melihat sepatu saya yang waktu itu di sol waktu itu juga saya merasa bangga sendiri karena saya sudah susah payah mencari tukang sol sepatu dan itu semua tidak sia sia dan karna sepatu itu juga saya alhamdulillah bisa kepilih di tim KBB. Hari hari latihan pun berlalu sudah hampir 2 bulan saya latihan bersama tim dan sepatuku, dalam waktu latihan sepatu ku sudah jebol lagi di karenakan sering banget si pake sampe sampe jebolnya nambah gede, karena pulangnya jam setengah 8 malem maka besoknya saya akan mencoba lagi untuk di sol kembali dan mudah mudahan bisa di pake kembali latihan.
Hari pun berlalu, dan latihan pun di mulai waktu sesudah latihan saya pun melihat bawah sepatuku yang sudah mulai tipis dan ada hati kecil menginginkan sepatu yang baru, setelah sekian lama saya latihan lalu mama saya membelikan sepatu baru untuk saya, sepertinya mama saya melihat jerih payah saya yang selalu berangkat siang dan  pulang malam dari situ ada hati kecil mama saya untuk membelikan sepatu untuk saya.
Setelah saya di belikan sepatu baru rasa semangat, bangga yang saya rasakan itu membuat hati saya bertujuan" saya harus buktikan kepada kedua orang tua saya bahwa saya akan bersungguh sungguh mengikuti latihan dan menjadi juara untuk membanggakan orang tua".Â
Dalam pertama kali saya latihan buat kejuaraan nasional saya tidak akan menyia nyiakan peluang yang sangat saya impikan itu untuk menjadi juara di kejuaraan tersebut. Saya tidak akan berhenti latihan atau tidak akan berhenti berjuang sampai mamah saya bilang"nomor punggung 2 itu anakku"
Sebelum saya mengenal voly,saya lebih dulu mengenal futsal,di futsal saya bisa di bilang handal dalam posisi kiper, waktu itu saya sering banget latihan futsal hampir tiap hari saya latihan futsal di club dan di sekolah.Â
Nah setelah itu saya di goda atau di suruh oleh mamah saya untuk belajar voly, mungkin karna mamah saya mantan pemain voly waktu mudanya atau juga karena melihat postur tubuh saya, sampe sekarang saya belajar voly kurang lebih 1 tahun dan alhamdulillah bisa sampe ini bisa masuk tim buat kerjuaraan nasional.
Waktu itu saya pernah mengikuti turnament futsal dan kebeneran saya dan abang saya kepilih untuk mengikuti turnament tersebut, cuman saya dan abang saya masuk ke tim yang berbeda, karena dari tim kita mengirimkan 2 tim untuk turnament tersebut, seiringnya waktu, alhamdulillah 2 tim yang saya kirim kan dua dua masuk final, tim saya juara 1 dan tim abang saya juara 2, saat itu mamah saya juga menonton kami berdua dan alhasil mamah saya bangga kepada kami berdua. Perjuangan kami dari seminggu itu tidak sia sia karena lelah kami di bayar dengan bisa mendapatkan juara 1 dan 2.
Pada suatu hari saya di ajak buat kembali mengikuti turnament futsal tetapi pada tanggal yang sama, hari yang sama, tim voly saya juga mengikuti turnament pada saat itu, waktu itu saya merasa bimbang, pusing, campur aduk banget deh, setelah sekian lama saya memikirkan itu sendiri saya kepikiran buat minta solusi ke mamah, saya berbicara pada mamah " mah aku di suruh ikutan turnament futsal sama pelatih di sekolah, gimana ya mah? ", mamah jawab" ya sok ikutan weh" saya juga bilang " tapi hari itu sama voly juga ngirim turnament di tanggal yang sama" lalu mamah saya bilang " kalo gitu mah gimana kamu, kamu yang nentuin mana yang lebih penting, tapi kalo kata mamah mending ikutan yang tim voly kamu selain buat menambah jam terbang, itu juga bisa membuat kemistri atau kekompakan pada tim".
Setelah itu saya bisa mengambil keputusan bahwa saya akan mengikuti turnament voly itu. Waktu saya sudah menentukan antara voly dan futsal tiba tiba mamah saya bertanya " gimana udah tau yang mana mau di pilih? " , saya menjawab " sudah mah, aku milih mengikuti turnamen voly" . Setelah itu saya di suruh oleh mamah lebih mementingkan voly yang buat kejurnas karena itu adalah peluang emas bagi saya, dan di suruh oleh mamah kalo ada kegiatan yang ga penting banget mah selagi bisa di hindarin hindari  aja dulu karena untuk menghindari dari cedera.
Mamah saya melakukan hal tersebut bukanya mamah saya melarang untuk tidak boleh bermain futsal, cuman mamah ingin menjaga supaya terhindar dari cedera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI