Terbawa kehangatan obrolan, Rieke semakin serius mengingatkan perjuangan buruh untuk lebih kuat lagi. Bahkan sebuah peristiwa politik yang baru saja terjadi, terkesan sambil lalu, menurut kaca mata penulis. Ia lebih berasyik masyuk pada agenda dan cita-cita kaum buruh. Tentang nasib kami, ketimbang nasibnya yang semestinya menjadi seorang menteri. Derai tawa, dan adem-nya suasana malam mulai menyelimuti suasana hati dan pikiran kami. Rieke tetap saja periang, bahkan menjadi oase diskusi kami.
Senin, 27 Oktober 2014, menjelang Hari Sumpah Pemuda, dan hari pelantikan para menteri, bunyi penanda posel cerdas penulis, kembali mengusik . Isinya “Silahkan share di medsos.. Selamat Bekerja Pak Jokowi dan Pak JK, selamat bekerja Kabinet Kerja, Selamatkan Rakyat, Bangsa dan Negara!
Salam Juang!
Tweet dari @rieke_diah
@rieke_diah: Selamat atas terbentuknya Kabinet Kerja Jokowi-JK http://t.co/fD9tnZawdi. @Rieke_RDP @Jokowi_do2 @Pak_JK
Dari daerah penghasil minyak, penulis mulai membuka, dan membaca judul isi broadcast messenger, dan penulis semakin yakin tentang sosok RDP. Bahwa Ia memang bekerja untuk kemajuan perjuangan rakyat. Ia memilih untuk memberikan ucapan selamat dalam press release-nya.
Dan menurut hemat penulis, hal ini cukup memberi keteduhan, ketenangan, bagi para pendukung, Relawan RDP di seantero Nusantara. Penulis membayangkan kembali pengalaman berdiskusi semalam, dan hasilnya menjelang sore, Rieke membuktikan kalau dirinya, sosok pejuang, dan tak haus akan tahta. Ia lebih baik berjuang bersama kami, buruh Indonesia, untuk menegakkan keadilan, konstitusi, dan memerangi kesewenang-wenangan (0).
*Penulis adalah Ketua Federasi Serikat Buruh Minyak & Gas (FSB MIGAS) KASBI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H