Tafsir Surat Al-Baqarah 158, Surat Al-Imran 97, dan Surat Al-Hajj 27

Haji adalah rukun Islam yang kelima dan diwajibkan oleh setiap Muslim yang memenuhi persyaratan istitaah secara finansial, fisik dan spiritual. Indonesia, salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, menunaikan ibadah haji setiap tahun. Tafsir Surat Al-Baqarah 158 "Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah bagian dari lambang (agama) Allah. Oleh karena itu, barang siapa yang pergi ke Baitullah atau berhaji, maka dia tidak bersalah atas sa'i di antaranya. Barang siapa mengerjakan amal saleh dengan rela, Allah Maha -tahu, serba tahu."

Faktanya, shafa dan marwah) Nama-nama dua gunung Mekkah adalah beberapa lambang Allah, tanda kebesaran agamanya, bentuk jamak dari syaa'irah. Siapa yang melakukan haji atau umrah. Asal dari kedua makna tersebut adalah kesengajaan dan kunjungan, (maka dia tidak salah) artinya dia tidak berbuat dosa (melakukan sa'i) hanya tujuh kali. Tafsir Surat Al-Imran Bagian 97 "Ada tanda-tanda yang jelas di dalamnya, (di) status Ibrahim; mereka yang memasukinya (Baitullah) akan aman; Haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) mereka yang mampu pergi ke Baitullah. Siapa pun yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah adalah kekayaan dari alam semesta (tidak perlu apa-apa).

(Ada tanda-tanda yang jelas) Di antara mereka (makam Ibrahim) adalah batu tempat Abraham berdiri ketika dia membangun Baitura. Telapak kedua kakinya telah meninggalkan jejak pada dirinya sampai sekarang, yang tetap ada bahkan ketika pemerintah yang berkuasa berubah. Tafsir Surah Al-Hajj Bagian 27 "Dan serukan kepada orang-orang untuk melakukan haji, dan mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau dengan setiap unta yang kurus, dan mereka akan datang dari seluruh dunia.

Tafsir Surah Al-Hajj Bagian 27

"Dan serukan kepada orang-orang untuk melakukan haji, dan mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau dengan setiap unta yang kurus, dan mereka akan datang dari seluruh dunia."

(dan berteriak) memanggil (untuk melakukan haji kepada orang-orang) dan kemudian Nabi Ibrahim naik ke puncak Abu Qubais, lalu dia berteriak: "Hai manusia! Sesungguhnya Tuhanmu telah membangun Baitullah, dan dia Kamu telah terpaksa melakukannya ini untuk haji, maka terimalah panggilan Tuhanmu. Nabi Ibrahim kemudian memalingkan wajahnya ke kiri dan ke kanan, timur dan barat. Maka beliau menjawab semua yang ditunjuk baginya untuk menunaikan haji dari tulang sulbi laki-laki dan rahim perempuan dengan mengatakan: "Labbaik allaahumma Labbaika".