Mohon tunggu...
naela riskiya haely
naela riskiya haely Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

time is money

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Permasalahan Pedagang Kecil di Tengah Pandemi Covid-19

9 September 2021   23:15 Diperbarui: 9 September 2021   23:32 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Naela Riskiya Haely

Nim : 210502110004

Jurusan : Akuntansi

Seperti yang telah kita ketahui sejak bulan maret 2020 di negara kita Indonesia di landa pandemi Covid 19. Pandemi tersebut mengakibatkan seluruh sektor seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya mengalami penurunan atau perubahan, semua itu di karenakan pandemi virus corona yang terjadi di negara kita. 

Contohnya penurunan atau perubahan di bidang Ekonomi, seperti yang kita ketahui sejak pandemi covid 19 melanda di negara kita, sejumlah warung, toko, pabrik, bahkan perusahaan mengalami penurunan pendapatan bahkan gulung tikar atau bangkrut.

Penyebab warung, toko, pabrik, bahkan perusahaan mengalami penurunan atau bangkrut di karenakan konsumen atau investor menurunkan minat beli mereka terhadap sesuatu yang di anggap mereka tidak terlalu penting. Di jaman sekarang hanyalah menjaga kesehatan dan melindungi orang-orang terdekat kita. Maka dari itu konsumen atau investor meminimalisir pengeluaran mereka. 

Dengan itu para penjual atau wirausahawan harus memutar otak untuk mempertahankan usaha atau perusahaan mereka, dengan salah satu cara nya berpikir kreatif agar dapat menarik para pembeli walaupun di tengah pandemi.

Di kabupaten Tegal tepatnya di Desa Pendawa saya melakukan wawancara terhadap salah satu pedagang kecil yang hanya berjualan makanan dan minuman yang berada di pinggir jalan, beliau bernama Ibu Karwini atau biasa di panggil ibu Wini. 

Saat saya melakukan terhadap pemilik usaha tersebut, beliau mengatakan bahwa sejak terjadinya pandemi covid 19 ini menjadi saat-saat terburuk bagi nya, malah beliau hampir saja putus asa akibat sedikitnya pembeli. Perbedaan pendapatan antara sebelum pandemi dan masa pandemi terlihat jelas olehnya. 

Sebelum pandemi beliau dapat menghasilkan uang dari hasil jualan nya sekitar 100.000 - 150.000 atau bahkan lebih perhari nya,sedangkan di masa pandemi beliau hanya mendapatkan 50.000 -- 75.000 saja perhari nya, dikarenakan saat ini pembeli sangat lah jarang, apalagi bagi beliau yang hanya sekedar berjualan makanan dan minuman di pinggir jalan.

Permasalahan yang di hadapi oleh beliau di antaranya :

Kurang nya modal usaha akibat sedikitnya pembeli. Beliau mengatakan bahwa semenjak pandemi covid 19 sampai sekarang pembeli mulai berkurang maka dari itu pendapatan pun mulai berkurang,dengan pendapatan yang berkurang mengakibatkan beliau susah untuk memutar modal usaha atau uang yang beliau dapat kan dari hasil jualan sebelumnya.menurut beliau jangan kan mendapatkan untung balik modal aja susah,beliau hanya berharap masih bisa berjualan walaupun dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

dokpri
dokpri

Minim nya pengetahuan terhadap teknologi digital masa kini. Di jaman modern seperti sekarang ini,teknologi semakin canggih semuanya bisa di dapatkan di media internet. Mulai dari jualan online,kelas belajar online dan masih banyak lagi,serba serbi online. 

Dengan adanya situs jual beli online memudahkan para penjual untuk menjual produk yang mereka miliki dan memudahkan pula bagi para pembeli untuk membeli yang mereka inginkan tanpa harus keluar rumah dan hanya menggunakan ponsel pintar yang pastinya semua orang miliki,tetapi disini beliau mengatakan bahwa beliau tidak memiliki ponsel android beliau hanya memiliki ponsel jadul yang tidak bisa mengakses internet itu pun beliau sudah memiliki nya sejak dahulu, maka dari itu beliau susah untuk mempromosikan jualan beliau kepada orang banyak.

Kurangnya inovasi dalam berjualan. Beliau berjualan dengan seadanya dengan yang bisa beliau lakukan,beliau tidak dapat mengembangkan produk usaha beliau menjadi produk yang diminati oleh anak jaman sekarang karena beliau kurang tau apa yang sedang di gandrungi para anak masa kini.

Sedikit saran dari saya mengenai permasalahan ibu karwini terhadap usaha nya yaitu mencari mentor dalam menjalankan usaha nya, dengan adanya mentor atau orang yang lebih tau tentang jual beli yang di minati oleh anak jaman sekarang maka beliau dapat mengetahui kesukaan makanan atau minuman anak jaman sekarang,dan bisa merubahnya dengan hal yang menarik buat para pembeli. 

Selain mentor beliau juga dapat mencari ide-ide baru di internet tentag cara mengolah produk usaha nya, berhubung beliau tidak memiliki ponsel android beliau bisa pergi ke warnet atau minta tolong ke tetangga untuk mencarikan ide kreatif untuk mnegembangkan usaha nya. 

Beliau bisa melihat contoh contoh yang menarik seperti hal nya membuat makanan dan minuman yang sederhana tidak memerlukan banyak bahan atau uang dan dapat di olah dengan mudah tanpa ribet dan pasti nya dapat meningkatkan minat beli anak anak untuk membeli minuman atau makanan yang beliau jual,dan bisa di jadikan sebagai refensi beliau untuk mnegembangkan usaha beliau, dengan begitu inshaallah bukan hanya balik modal yang ibu peroleh melainkan juga dapat memberi keuntungan tersendiri bagi Ibu Karwini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun