Mohon tunggu...
sita marmata
sita marmata Mohon Tunggu... karyawan swasta -

semua berharga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk yang Terakhir Kalinya...

13 Juli 2010   04:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:54 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku berjalan..

berjalan...........

dan

tetap berjalan....

sehingga menghabiskan waktu

hanya untuk sebuah perjalanan yang tak pernah kembali.

aku tak pernah mengingatmu lagi

tak pernah terlintas di pikiranku engkau datang

kedatanganmu...mengingatkan  ku akan kenangan itu

kedatanganmu.. membuat ada harapan dihatiku...

dan sangat mengharapkanmu.....

dan akhirnya kita bertemu

di tempat dimana kita sering bertawa.. bercanda..bercerita...

dan ditempat itu juga satu hal yang sangat mengejutkanku

kau memberi undangan pernikahanmu dengan dia...

kucoba untuk tersenyum...

kucoba untuk tertawa..

kucoba untuk bercanda

dan kusembunyikan rasa sakit itu.....

kuterima undanganmu...

kilihat dan kuamati....

ingin menangis tapi tak mau didepanmu..

dan akhirnya engkau pamit

sambil mengucapkan...Datang ya sit,.....

aku kembali masuk kerumah....

tiba2 hpku berdering ...kulihat namamu...

ada apa bang? tanyaku

"keluarlah sebentar"

dan aku pun bergegas keluar

ada apa bang? tanyaku kembali

" tidak ada apa-apa hanya untukmu"

tiba-tiba engkau menjabat tanganku" Sit...pernahnya aku buat yang salah padamu"

aku da lupa semuanya bang kisah kita 2 tahun yang lewat, dan kau tak pernah bersalah padaku...

dan tak ada yang salah diantara kita berdua, mungkin inilah jalan kita.

tiba- tiba kita terdiam seribu bahasa,

dan aku tak kuat lagi dengan perasaan itu.. akhirnya aku menangis

dan tiba-tiba kau memelukku

Bang kenapa tidak pernah kau katakan isi hatimu kepadaku? tanyaku

" Sit ...sudahlah de. anggaplah aku abangmu"

Bang kalau 2 tahun yang lewat engkau bilang sebenarnya kau juga mempunya rasa sama sepertiku mungkin da lain cerita kita....

" sita ... maafkan aku ya"....

kami terdiam aku semakin erat dipeluknya...diciumnya pipiku

Untuk yang terakhir kalinya...

Bang baik-baik ya, aku akan selalu mendoakanmu!ucapku

pulanglah...

kulihat dia pergi... aku berjalan kerumah... sambil menangis..

Ya Tuhan Kuatkan aku....


rosita simarmata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun