Mohon tunggu...
sita marmata
sita marmata Mohon Tunggu... karyawan swasta -

semua berharga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk yang Terakhir Kalinya...

13 Juli 2010   04:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:54 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan tak ada yang salah diantara kita berdua, mungkin inilah jalan kita.

tiba- tiba kita terdiam seribu bahasa,

dan aku tak kuat lagi dengan perasaan itu.. akhirnya aku menangis

dan tiba-tiba kau memelukku

Bang kenapa tidak pernah kau katakan isi hatimu kepadaku? tanyaku

" Sit ...sudahlah de. anggaplah aku abangmu"

Bang kalau 2 tahun yang lewat engkau bilang sebenarnya kau juga mempunya rasa sama sepertiku mungkin da lain cerita kita....

" sita ... maafkan aku ya"....

kami terdiam aku semakin erat dipeluknya...diciumnya pipiku

Untuk yang terakhir kalinya...

Bang baik-baik ya, aku akan selalu mendoakanmu!ucapku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun